•10•

30 7 0
                                    

Dellony's pov

Setelah kejadian di kantin tadi, aku masih agak shock.Yah, cuman karena aku belum terbiasa saja sih.Walaupun statusku cuman jadi PACAR BOHONGAN tapi aku tetep seneng sih.

"Oii, bengong aja daritadi. Kesambet mak lampir lohh." Kata Vian.

"Apaan sih lagi merhatiin jalan nih.Takut ketabrak." Kataku dengan sinis.

"Cieee...mikirin gw yaaa.Takut kan cowo kesayangan lu ini kenapa-napa." Goda Vian sambil mencolek-colek pipiku.

"SERAH AJA."

5 menit kemudian

10 menit kemudian

15 menit kemudian

"EHHH.KATANYA MAU NGANTERIN GW LES.INI MAU KEMANA HAH!?"

"Beb, sejak kapan aku mau bawa kamu ke tempat les.Aku mau bawa kamu ke calon mertua kamu." Kata Vian dengan wajah polos.

Wtf?! Calon mertua?! Apaan ini maksudnya. Ya Tuhan, hambamu ini belum mau nikah muda. Huaaaahuaa

" We are not getting married, sweetie. Jangan mikir macem-macem deh." Kata Vian dengan senyum jahil.

"Apaan sihh gw gak mikir kita bakal nikah jugaa." Kataku sambil memalingkan mukaku yang kuyakini sudah merah seperti kepiting rebus.

"Yah ekspresi lo itu lohh, lucu banget."kata Vian sambil menyeringai

Setelah hampir setengah jam,akhirnya kami tiba di rumah yang sangat besar sekali.Rumah ini sudah seperti istana.Saat memasuki rumah ini aku disambut oleh seorang pelayan yang ramah sekali.

"Selamat datang, non" kata pelayan itu.

Aku hanya dapat menunjukkan senyum manis.Yah, di rumahku aku memang tidak pernah disambut sebaku itu.Karena kondisi keluargaku yang gampang membaur dan cepat akrab dengan siapa saja.Lalu,Vian menggenggam tanganku dengan lembut dan membawaku ke ruang tamu di rumah itu.

"Ony, lu harus ikut apa yg gw suruh ya nanti." Bisik Vian.

"I..Iya."kataku dengan gugup.Dan aku kok seperti punya firasat buruk gitu yaa.

"Hai,mom. Hai,Dad." Teriak Vian kepada
Wanita dan pria yang sedang duduk di sofa.

"Eh, Vian kamu udahh pulang. Kok cepet banget pulangnya." Kata wanita yang ternyata mamanya Vian.

"Yeh biasanya juga pulang jem segini,kaliii." Kata Vian sambil terkekeh pelan.

"Cieee pulang pulang bawa calon buat kitaa yaaa" goda Papa Vian.

"Eh anu Om aku..."

"Pacar aku dad" Kata Vian sambil memotong permbicaraanku.Aku pun hanya memberikan tatapan death glare pada Vian.Dan dia hanya nyengir.

"Wahh cantik kokk. Tapi kalo kali ini kamu ga serius sama dia. Mama pastiin kami bakal mama jodohin sama anak teman mama." Kata Mama Vian.

"Momm pleaseee dehh" balas Vian dengan malas.

"Oh iya, nama kamu siapa,nak?" Tanya Mama Vian.

"Nama aku Christina Dellony,tan.Tapi biasanya aku dipanggil Dellony." Jawabku sesopan mungkin.

"Wahh nama depan kamu hampir mirip sama nama Vian yaa. Berarti kalian jodoh nihh." Kata papa Vian dengan senyum jahil.

Mendengar perkataan Papa Vian sontak pipiku menjadi blushing.

"Yaudah, Dello kita makan siang bareng yaa sekaligus mau ngomongin kapan jadwal tunangan kalian."

HAH!?APAAN NIH!?TUNANGAN!?VIAN BEGO LU UTANG PENJELASAN AMA GW.

OURS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang