Blair's Pov
"Yey, udah sampee!!" Teriak Dellony saat kami tiba di sekolah baru kita, Royalty School. Kita semua turun dan memasuki sekolah itu, saat kami melangkah memasuki gedung sekolah itu banyak sekali tatapan para murid lainnya, tatapan dingin yang mungkin berisikan "siapa mereka?"."Yahhh, kita semua beda kelas. Gaseru banget siiih." Ucap Maggie tidak bersemangat.
"Well, mau gimana lagi semangat ya guys." Sahut Cassey.
"IYA TUH KITA HARUS SEMA-" Dellony tau apa yang sudah ia perbuat, dengan suara nya yang begitu semangat semua orang langsung memperhatikannya.
"Ups- sorry." Ucapnya sambil menahan malu.
"Gua duluan ya." Ucapku sambil melambaikan tangan dan berbalik ke arah kelasku, aku menabrak seseorang. Lebih tepatnya lagi kepalaku menabrak dadanya yang bidang itu. Wangi.. orang ini mempunya wangi yang sangat elegan. Mungkin karena tingkah laku ku yang aneh dia melihatku dari ujung kakiku sampai kepalaku.
"Wha-?" Aku menyadari tatapan sopan yang dia berikan kepadaku, tatapan yang amat sopan.
"Hmm.." Ucapnya sambil menarik tangan dan tangan yang satu lagi menarik daguku agar aku bertatap mata dengannya.
"Lepas." Kataku singkat.
"Sorry?" Tanyanya kembali. Maksudnya apa coba ? Sorry? Buat apa.. ah.. tadi aku menabraknya dan tidak sempat meminta maaf karena tatapannya. Aku menatapnya serius dan berkata.
"Ya, sorry." Setelah itu aku langsung menepis tangannya dan petgi meninggalkannya.
Saat aku sudah menemukan ruang kelasku, aku langsung duduk di tempat yang mejanya bertuliskan namaku. Aku memasang earphone dan mendengarkan lagu kesukaanku sambil membaca watty. Suasana kelas yang tadinya biasa-biasa saja berubah menjadi sangat ricuh. Sepertinya murid perempuan disini histeris semua, ya kecuali aku.
Bisa dibilang aku sedikit penasaran dengan keramaian yang terjadi akhirnya, aku langsung mencari sumber histerisnya murid perempuan disini dan ternyata yang membuat kericuhan disini adalah cowo 'sopan' yang baru beberapa menit lalu ku tabrak, sialnya lagi tatapan kami saling bertemu. Aku langsung kembali menatap ke arah handphoneku.
"Sebentar deh." Kata cowo itu kepada teman-temannya.
"Hai". Baiklah dia menyapaku dan dia membuat senyuman yang cukup untum membuat satu kelas ini maksudnya para perempuan di sini histeris.
"Lepas dulu dong earphone nya". Sekarang dia mencopot earphoneku seenaknya.
"Apa." Ucapku.
"Lo yang tadi nabrak gua kan?". Tanyanya.
"Mungkin." Dia memerhatikanku beberapa saat dan menarik daguku untuk kedua kalinya dengan cepat aku menepis tangannya.
"Terus lo ga merasa bersalah gitu, minta maaf kek." Ucapnya dengan senyum sinis.
"Udah kok tadi."
"Tadi? Lo bilang yang tadi itu minta maaf?" Nada suaranya meningkat, mau dia tuh sebenernya apa sih? Dasar.
"Seaaaannn~". Tiba-tiba datang perempuan yang memeluk tangan cowo itu, menjijikan.
"Ngapaim sih urusin cewe kaya dia, mending sekarang kits pergi aja." Ucapnya sambil menarik tangan cowo itu.
"Urusan kita belum selesai." Kata cowo itu sambil tersenyum licik ke arahku, well sebenernya aku ga peduli sama sekali.
"You're in trouble." Kata dayang-dayang cewe itu kepadaku sebelum mereka pergi.
