Flashback
'Aku gabakalan nyerah! Tunggu aja!', kata-kata itu terus menghantui pikiranku.
Akhirnya aku memilih untuk main piano, agar pikiranku lebih tenang. Aku turun ke lantai bawah menuju ke ruang keluarga dan mulai memainkan Grand Piano berwarna putih bersih yang sangat elegan.
Aku mulai memainkan lagu River Flows in You yang diciptakan oleh Yiruma.Line~ Line~
Suara hp-ku berbunyi tanda ada Line yang masuk. Aku menghentikan permainanku dan membuka pesan itu.
Sean : Cantik, jangan lupa ya 2 bulan lagi
'Sial dia berhasil dapat id line ku'
Blair : G
Sean : Ga sampe 2 bulan sih
Read
Sean : Nanti aku kabarin lagi pastinya jam berapa
Read
Sean : Blair jawab dong
Sean : Cantikk :)
Sean : Jawab dong nanti kalo jawab tambah cantik loh
Sean : Blairrr
Ting~
Dering tanda panggilan masuk dari Line berbunyi
'You have one missed call'
Hp-ku terus berdering
'You have twenty eight missed call'
"Dasar cowok gila, ganggu orang aja"
Akhirnya aku menekan salah satu dari tiga pilihan tombol yang tertera pada chat itu. Yapp aku menekan tombol Block. Mudah bukan? Aku pun melanjutkan untuk memainkan lagu itu.
~i'm only one call away...~
Sekarang dering tanda panggilan masuk berbunyi. Nomor tak dikenal, maka aku tidak mengangkatnya. Lalu ada satu sms masuk.
'Hei cantik, keluar deh -Sean'
"Sial, jangan bilang dia ada di depan rumahku", kataku dalam hati. Aku segera keluar untuk mengeceknya. Dan YA dia ada di luar gerbang.
"Bagaimana dia bisa tahu rumahku?!", tentu saja aku sangat bingung karena segala informasi itu bersifat sangat rahasia.
Aku terus mengumpat dalam hati sambil memikirkan yang akan kulakukan. Akhirnya aku memutuskan akan mengusirnya sebelum ada yang melihatnya. Aku segera berlari karena jarak dari rumahku menuju ke gerbang itu terbilang cukup jauh karena harus melewati taman yang luas. Aku melihat dia sedang bebicara dengan Pak Bejo.
"Eh non, ada tamu nyariin non", kata Pak Bejo sopan
"Iya pak dia kenalan saya, bapak masuk aja", jawabku
"Pacar pak maksudnya", kata Sean menyela
Pak Bejo hanya tersenyum lalu kembali ke posnya.
"Pergi lu"
"Rumah lu gede juga ya"
"Gua bilang pergi"
"Gua ga diajak masuk nih?"
"Nonn", tiba-tiba Bi Asih memanggilku
"Nonn di cariin sama Tuan. Eh ada tamu biar saya aja non maaf ya non repotin", lanjutnya
"Iya gapapa bi, tolong bilangin papah ntar aku ke sana. Bibi masuk aja duluan" , kataku
"Eh jangan non, itu tamunya ga disuruh masuk non? Biar sama saya aja", kata Bibi
