•14•

27 4 0
                                        

Dellony's pov

"Hmm, jadi tinggal kita berdua ya, sayangg." Kata Vian sambil merangkulku

"Udah dehh sekarang lu bersikap biasa aja, lagian temen-temen gue udah pada gaada." Kataku sambil mencoba menyembunyikan mukaku yang memerah.

"Lahh, emang gw salah kalo gw kayak gini ke calon tunangqn gw?" Kata Vian sambil tetap merangkulku.

"Please..Vii..kita ga ada hubungan apa-apa. Lu tau ini semua cuman pura-pura." Tapi kenapa saat mengatakan itu hatiku rasanya agak pedih ya.

"Dell, lu tau sendiri gue ga suka sama cewe yang bakal dijodohin sama gue. Lu tau itu." Kata Vian dengan agak serius.

Lalu, setelah berkata seperti itu. Vian menarikku menuju mobilnya. Yah daritadi kami belum pulang.Karena ingin menunggu hujan agak reda. Lagian kita bakal pulang naik mobil, jadi kenapa harus menunggu hujan agak reda hmm. Dan yahh sebenernya aku ingin sekali menolak untuk tidak diantar Vian, tetapi huaa hatiku tidak dapat menolak.

"Gue mau bawa lu ke suatu tempat." Lalu Vian menyalakan mobilnya dan keluar dari sekolah dengan kecepatan tinggi.

"LU MAU BAWA GUE KEMANA??" Aku pun mulai panik

"Relax sweetie. Ada deh pokonya." Kata Vian sambil tetap menatap lurus jalanan.

Calm down...calm down batinku. Well hello, is there any girl that will not panic when she has been taken to middle of nowhere with someone that she don't really know?? Ahhh bodo amatt dehh. Tak lama mataku pun mulai terpejam.

----------♤♤-----------

"Onyyyyyyyy bangunnnn" kata Vian sambil menguncang-guncangkan badanku.

"Hoamm kita dimana?" Sambil mengucek-ngucek mataku

"Di Festival coklat" kata Vian

"Ohh"

Ehhhhh. What??? Coklattt???

"APA KATA LU? COKLAT??" kataku dengan mata berbinar-binar

"Iyaa, udah yuk turun." Kata Vian

Astaga pertama kalinya aku mendengar ada yang namanya festival coklat. "Jadi lu masih inget kalo gue suka coklat?" Tanyaku sambil tersenyum pada Vian.

"Iya, kan gue udah bilang kalo lu mau jadi cewe boongan gue. Gue bakal kasih coklat semau lu." Kata Vian sambil tersenyum

Viann manis banget kalo lagi senyum. Ahhhhh meltinggg. "Promise you'll buy me more chocolate?"

"I promise"

"Pinky swear?"

"Aduh manis banget sih kamu. Iya iya pinky swear " Vian pun mengaikan kelingkingnya pada kelingkingku.

"Tapi aku mohon buat hari ini aja, kita boleh kan lupain perjanjian itu. So, Christina Dellony will you be my real girlfriend for today only?" Kata Vian sambil memegang kedua tanganku.

Deg..deg.. ahh aku rasa pipiku sudah mulai nge blush. Baru kusadari ternyata tangan Vian itu agak besar. Rasanya sangat nyaman saat dia memegang tanganku. "Ehh..emm..emangg..ke.kenapa?"

"Yahh aku mau seenggaknya ada aja satu hari kita pacaran beneran. Emang kamu gamau?" Kata Vian dengan muka seperti anak kecil.

Hah?? Aku harus jawab apa?? Aduhh jangan-jangan dia tau lagi kalo aku suka sama dia.

"Ciee pipinya ngeblush. Lucu deh."

"Yaudah deh aku mau. Tapi kamu janji bellin aku coklat yaa."

"Aduh, Ony sayang kamu lucu deh kalo lagi ngomong aku-kamu."

"Iihh kamu katanya mau hari ini kita pacaran beneran kann" aduhh mampus aku salting lagi.

OURS.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang