9. Regret

1.3K 168 25
                                    

Pagi hari ini, aku harus sekolah. Sudah lama aku sakit dan harus berdiam di diri di ruangan rumah sakit tempatku menginap.

Seharian ini biasa saja. Tak ada yang istimewa. Tapi, kenapa ada satu tempat yang kosong? Siapa yang tidak masuk? Ah entahlah, aku juga tak peduli tentang itu.

"Sehun pindah ya?"

"Benarkah?"

"Kau tak tahu? Dia pindah katanya hari ini!"

"Mwo? Benarkah?!"

"Dia pindah?!"

"Kemana?"

"Banyak orang bilang kalau dia pindah ke Paris.."

"Mwo?"

"Iya. Dia pindah karena ada masalah pribadi."

"Masalah pribadi?"

"Sepertinya masalah yang benar-benar serius."

"Benarkah? Tapi sepertinya banyak orang yang menyembunyikan fakta bahwa Sehun pindah.."

Aku langsung lari menuju kelas. Tanpa memperdulikan pikiran orang lain terhadapku, aku hanya ingin tahu dimana Sehun sekarang.

Menyakitkan saat tahu bahwa Sehun akan pindah. Aku berhasil bertemu dengan teman-temanku dan tentu saja dengan yang lainnya. Aku menarik kuat tangan Taehyung.

Taehyung heran hanya saja dia mengikuti apa yang aku lakukan. Kami berdua berhenti tepat di sebuah lorong yang sepi.

Aku menatap Taehyung serius. Taehyung hanya diam tak mengerti apa yang aku maksud.

"Dimana dia?"

"Mwo?" tanya Taehyung heran.

"Dia dimana, Kim Taehyung?" tanyaku lagi.

Taehyung menatapku heran, "Apa maksudmu?"

"Oh Sehun. Dimana dia sekarang?!" pekikku.

Taehyung diam, "Dia pindah ke Paris hari ini. Sebentar lagi pesawatnya akan pergi."

Aku segera meninggalkan Taehyung dengan cepat. Aku berlari ke kelas dan mengambil tasku tanpa memperdulikan teriakan teman-teman sekelasku yang heran. 

Taehyung tersenyum mengerti maksudku. 

Ya, Taehyung dan Mingyu bahkan ke empat teman-temanku mengerti mengapa aku berlari dengan cepat.

Parkiran. Well, kenapa parkiran sekolah sangat jauh dari kelasku tadi?! Demi Tuhan, andai saja aku memang kaum Vampire, aku ingin cepat berlari seperti mereka! 

Setelah tiba di parkiran, aku langsung mengendarai mobil milik Mingyu. Sebelum aku berlari tadi, Mingyu melemparkan kunci mobilnya untuk aku kendarai menuju bandara. Tuhan, semoga saja aku tidak telat.

*****

AIRPORT

Aku berlari sambil membawa tasku. Walaupun tasku ringan tapi aku juga kelelahan membawa tas mungilku ini. Aku berlari mengelilingi bandara. Aku melihat pemberitahuan pesawat menuju Paris ternyata sudah pergi.

Aku mematung.

Aku menangis lagi. 

Aku telat.

Andai saja aku tidak egois, mungkin tidak akan terjadi hal ini.

Andai saja aku bisa mendengarkan penjelasan dari mereka.

Andai saja aku bisa memutar kembali waktu itu. Andai saja semuanya tak serumit ini.

DARK ANGEL ❝✔❞ - sehun irene taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang