12. Breathe

1.3K 144 5
                                    

Sejak kejadian Taehyung memukul Sehun, Taehyung tidak datang menjenguk Irene. Sehun juga tak mempermasalahkan itu tapi dia selalu murung menyadari semua hal yang terjadi.

Keadaan Irene semakin memburuk. Sehun selalu berdoa kepada Tuhan agar Irene sembuh dari masa kritisnya.

"Jangan pernah pergi!"

Sehun selalu mengingau tentang Irene. Saat bangun pun wajah Irene yang ia ingat. Sehun hanya tak bisa melepaskan Irene. Dia tak bisa merelakan Irene yang sudah semakin kritis.

Walaupun Taehyung juga datang menjenguk Irene, Taehyung tak berbincang dengan Sehun seperti dulu. Mereka seperti tidak saling mengenal satu sama lain. Andai saja Irene sadar, mungkin Taehyung dan Sehun akan seperti dulu lagi.

*****

Aku tak tahu dimana diriku berada sekarang. Sebuah ruangan yang berwarna hitam pekat. Aku hanya bisa diam dan tak mengatakan apapun.

Aku tahu dimana situasi ini. Seseorang menarik tanganku dengan kuat. Aku hanya bisa mengikutinya dan diam.

"Kamu jangan mengikuti kami saja, Irene-ah.."

Aku terdiam dan berhenti. Aku tahu suara siapa ini. Kakek. Nenek. Ternyata yang menarik tanganku adalah kakek dan nenekku.

Aku menangis kuat saat melihat mereka mengajakku ke sebuah tempat berwarna sangat putih. 

"Jangan menangis, Irene-ah.." Nenek memelukku kuat.

Aku tetap menangis. Kebiasaan Nenek adalah memelukku dan kebiasaan Kakek adalah membelai rambutku pelan. Aku tetap menangis karena bisa bertemu dengan Kakek dan Nenekku. 

"Kamu harus mengikuti kata hatimu, Irene-ah.. Kamu harus bangun dari masa kritismu.." kata Kakek.

Aku terdiam.

"Legenda tentang Dark Angel itu tidak ada. Kejadian dimana kamu meninggal di masa lalu karena kamu melindungi Sehun dari serangan musuh. Itu bukan legenda tapi kamu yang menolong Sehun dari peristiwa mengerikan itu. Tidak ada kaitannya kehidupanmu dengan legenda Dark Angel. Kalian adalah Bae Joohyun dan Oh Sehun bukan Dark Angel." jelas Nenek.

Aku masih menangis.

"Saatnya kamu bangun dari masa kritismu dan lenyapkan semua salah pahammu tersebut." kata Kakek.

*****

Aku terbangun. Aku bisa melihat kedua orang tuaku, teman-temanku dan Sehun yang menatapku penuh haru. Aku hanya bisa diam dan menatap mereka bingung.

Ya, aku lebih memilih hidup. Betul kata Kakek, aku harus bangun dari masa kritisku dan melenyapkan semua salah paham yang terjadi saat ini.

Eomma dan Appa memelukku kuat menyakinkan diri mereka bahwa aku sudah sadar 100%. Baru kali ini aku melihat Appa mengeluarkan air mata. Aku tahu mereka sangat mengkhawatirkanku.

Aku tahu itu. Sehun hanya diam memandangku tapi dia juga menangis. Teman-temanku tanpa terkecuali memelukku bersamaan. Sehun memandang teman-temanku dan aku sedih. Aku tahu apa maksudnya. Dia berusaha menjauh dari ruangan dan hendak pergi dari ruanganku ini.

"Oh Sehun.." panggilku.

Sehun berhenti. Semua mata menatap belakang Sehun. Sehun yang baru saja hendak mendorong pintu berhenti. Dia tak membalikkan badannya.

Aku tahu bahwa dia menyadari kebodohannya yang sangat fatal. Tapi aku juga bodoh karena mempertaruhkan nyawaku tanpa menjelaskannya, kan?

"YA! Dia memanggilmu, bodoh!" pekik Seulgi.

DARK ANGEL ❝✔❞ - sehun irene taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang