CREAM ROYAL

3.7K 223 17
                                    

Holaaaa....

Update lagi nihhh... hahaha

Jgn lupa Vote+Commentnya yaaa..

NB:(Pic di atas gambaran image dari Gariel Narsillia. Abaikan belahan dadanya karena sejak bikin cerita ini emang ngebayangin dari Takius Ragnarok Online :3)

CuZzzz...


WARNING 18++

Ruangan yang cukup besar dengan lukisan - lukisan yang indah dan juga terlihat megah membuat kesan ruangan tersebut sangat klasik namun juga megah. Rupert memasuki ruangan Arus dengan beberapa pengawalnya, lalu berlutut memberikan hormat.

"Yang Mulia kami sudah kembali." seru Rupert menundukkan kepalanya dalam sambil melepas helm pelindungnya.

"Kami sudah mendapatkan Hutan Cross dan sudah menyegelnya kembali dengan simbol kerajaan Saint Kingdom." lanjut Rupert berdiri kembali dan menatap Arus.

"Benarkah? Bagus sekali. Dimana Narsillia?" tanya Arus melihat ke belakang Rupert yang hanya ada dua pengawal.

Rupert mengerutkan keningnya. Setiap selesai peperangan seperti ini, pasti ayahnya selalu menanyakan keberadaan Gariel terlebih dahulu. Dia tahu, Gariel adalah orang yang paling berjasa selama ini dalam pengembalian wilayah - wilayah yang termasuk Saint Kingdom. Tapi setidaknya, Rupert ingin ayahnya lebih mengkhawatirkannya ketimbang seorang Royal Sorcerer.

"Kukira dia sudah tertidur di kamarnya. Karena dia kembali duluan ke istana." jawab Rupert cepat menghilangkan pikiran - pikiran buruk dari otaknya.

"Benarkah? Apakah ada pasukan yang terluka atau meninggal?" tanya Arus lagi khawatir.

"Tidak ayah. Gariel tidak mengijinkan para pasukan bertarung. Hanya aku dan dirinya yang menaklukan Hutan Cross." jawab Rupert lagi tersenyum.

Arus menghembuskan nafas lega. Dia mengerti kenapa Narsillia tidak menyapanya terlebih dahulu ketika selesai dari Hutan Cross. Biasanya dirinyalah yang memberitahukan segala peperangan yang telah terjadi pada Arus, bukan Pangeran Terramai. Arus tahu dia selalu bergantung kepada Gariel, bahkan menjadikannya sebagai seorang Royal Sorcerer menggantikan sebelumnya. Terjadi keributan yang sangat heboh ketika menjelang penobatan Gariel sebagai seorang Royal Sorcerer, terutama dari organisasi Hero Penyihir dan Cleric. Mereka tidak pernah setuju seorang Penyihir Kerajaan adalah dari kaum laki - laki. Namun, Master Mariel angkat bicara dan membuat penolakan itu hanya terjadi sebentar saja.

Mengubah tradisi yang ada dan membuat aturan baru sangatlah sulit. Apalagi ketika Mariel sudah melawan tradisi para Penyihir yang tidak memperbolehkan seorang laki - laki menjadi penyihir. Itu sangat tabu dan berbahaya, apa yang akan dilakukan seorang Penyihir pria ketika menggabungkannya dengan ambisi dan kemauannya yang kuat? Tentu itu akan menjadi masalah besar, pikir para tetua dari Hall of Fairystar. Namun, Mariel tidak memperdulikannya dan tetap mengajarkan Gariel tentang sihir, bahkan sihir terlarang pun diajarkannya. Bakat Gariel tersebut sudah mendarah daging di tubuhnya tersebut dan tidak ada alasan bagi Mariel yang saat itu mengetahui identitas asli dari Gariel untuk menolak hal tersebut.

"Aku akan menengok Gariel, Yah." tukas Rupert membungkukkan badannya sebelum pergi dan diikuti oleh pengawalnya tersebut.

"Bangunkan dia ketika malam nanti. Akan ada pesta dansa untukmu juga perayaan Hutan Cross menjadi milik Saint Kingdom." balas Arus.

"Untukku?" tanya Rupert bingung kembali membalikkan tubuhnya.

"Untuk calon istrimu, Rupert." jelas Arus menatap balik anaknya itu tajam.

Crude Prophecy (BoyxBoy) M-Preg Series ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang