REUNION.

2.3K 181 24
                                    

Holla!!

Aku kembali dengan cerita gaje-ku, xixixixi...

Semoga masih pada inget dengan cerita ini, mohon maaf kalau alurnya makin gaje...

Chapter ini kupersembahkan pada #tanzemark dan #ryufjs, semoga kalian sukaaa...

Sebelumnya jangan lupa Vote dluu yaa, biar aku tambah semangatt...


CuZzzzz...


"Kau baik – baik saja, Gariel?" tanya Rupert berdiri di ujung tempat tidur Penyihir pria tersebut.

Gariel memalingkan wajahnya, walaupun memakai sebuah penutup mata tetap saja dia merasa malu ketika ditatap sangat intens oleh Pangeran tampan, seperti Rupert. Mariel hanya tersenyum pelan, lalu berdiri dari tempat tidur Gariel.

"Kalian berdua sepertinya harus bicara. Ingat Terramai, pikirkan perasaan Narsillia juga saat kau berbicara." ujar Mariel lalu menutup pintu kamar.

Sesaat suasana hening di antara mereka berdua. Rupert terus menatap Gariel sangat intens, terutama ke arah perutnya yang makin membesar.

"Kenapa kau tidak mengatakan kau hamil, Gariel?" tanya Rupert mengambil kursi dan duduk di samping Penyihir paling hebat di Shiltz itu.

"Bukankah ini memalukan? Aku bahkan tidak sanggup melihat wajah King Arus sekarang." jawab Gariel masih memalingkan mukanya dari Rupert.

Rupert menghela nafas pelan, lalu menggenggam tangan Gariel yang berada di dekatnya.

"Ayah bahkan mengatakan bahwa aku harus bertanggung jawab atas perbuatanku dan wajahnya terlihat senang ketika tahu bahwa dia akan mendapatkan seorang cucu." balas Rupert mencium telapak tangan kiri Penyihir yang masih terlihat muda tersebut.

Gariel hanya terdiam dan Rupert tahu bahwa wajah pria dihadapannya tersebut memerah karena malu.

"Aku minta maaf atas perbuatanku yang memaksamu untuk melakukan hal tersebut. Aku sangat mencintaimu Gariel, sehingga aku tidak memikirkan perasaanmu terlebih dahulu. Aku tahu kau menyukai Jack dan—"

"Tunggu! Kenapa ada nama Jack disini?" tanya Gariel menengok kasar ke arah Rupert dan setengah duduk bersandarkan bantal.

"A—Aku kira kau mencintai Jack karena kau menyimpan suratnya dan membacanya setiap hari dan aku sangat cemburu akan hal itu—" Rupert menundukkan kepalanya merasa malu dengan perkataannya barusan dan terlihat kekanak – kanakan.

Gariel menahan tawanya berusaha agar tidak terdengar oleh sang Pangeran, namun tidak berhasil.

"Hei! Kenapa kau tertawa?" ketus Rupert merasa diabaikan.

"Jack hanya kuanggap seperti kakakku sendiri, tidak lebih. Lagipula aku hanya mengenal Jack beberapa bulan setelah tinggal di Saint Kingdom waktu itu. Untuk apa aku repot – repot mengurus seorang anak kecil yang lebih muda sepuluh tahun dariku dan tidak pernah melepaskan pandanganku darinya?" tukas Gariel melihat kewajah Rupert yang makin memerah ketika mendengar pernyataan tersebut.

"Aku merasa bersalah pada King Arus. Awalnya aku hanya menganggap kau seperti adikku sendiri yang harus kulindungi untuk menggantikkan sosok Jack. Tapi, selama aku mengenalmu entah perasaan itu makin tumbuh ke arah yang tidak seharusnya, Rupert. Pasti Ratu Claire akan kecewa melihat seseorang yang dipercayainya menyukai anaknya, dari seorang laki – laki." lanjut Gariel dengan raut wajah sedih.

Crude Prophecy (BoyxBoy) M-Preg Series ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang