Alohaa, ketemuu lagii
Maaf ya baru update hehehe
Masih ada yg inget dengan cerita ini? HohohoJgn lupa vote+commentnya yaww
Aku berusaha sebaik mungkin membuat cerita ini hehehe...CuZzzz
Riverwort Wharf, Lotus Marsh.
"Hari ini kau tidak ke istana lagi, Narsillia?" tanya Mariel saat mereka berdua duduk berhadapan sambil makan siang.
Gariel tidak menjawab masih fokus dengan makanan di depannya. Mariel tidak pernah melihat anak didiknya pendiam seperti itu. Biasanya Gariel selalu ceria dan tersenyum. Namun, kali ini sepertinya ada sesuatu yang mengganggunya dan membuat Mariel penasaran. Bahkan hampir dua bulan, Gariel tidak kembali ke Saint Kingdom dan memantau penjagaan di sekitar perbatasan kerajaan tersebut. Mariel senang dia bisa menghabiskan waktunya berdua dengan anak didiknya itu. Sejak Gariel menjadi seorang Royal Sorcerer dirinya tidak punya waktu untuk menemui Gariel yang super sibuk.
"Kau tahu King Arus selalu menanyakan kabarmu? Dia sangat khawatir tentang keadaanmu. Sejak pertempuranmu di Danau Cross beberapa bulan lalu, King Arus merasa ada sesuatu yang terjadi padamu." ujar Mariel lagi menghentikan makan siangnya dan mulai menatap Gariel intens.
"Aku baik - baik saja, Master." balas Gariel pelan.
"Tidak, Gariel. Aku sudah mengenalmu hampir dua puluh tahun lebih dan jika kau sedang menyimpan sebuah masalah, kau akan diam."
Gariel masih terdiam dan hanya menatap kosong ke arah piringnya yang sudah tidak ada isinya.
"Kudengar hari ini Pangeran Terramai akan ke Goa Clement untuk menemui Zakiel yang sudah tercemar oleh kegelapan." lanjut Mariel mengubah topik pembicaraan dan terang saja ekspresi wajah Gariel langsung berubah.
Mariel hanya tersenyum dan sudah tahu penyebab masalahnya.
"Kau bertengkar dengan, Rupert?" tanya Mariel lagi membuat Gariel sedikit tersentak.
"Tidak."
"Aku mengerti jika kau tidak mau menjawabnya, Narsillia. Tapi dia butuh bantuanmu dan kau tidak boleh mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaanmu sebagai Royal Sorcerer. Apakah semua pelajaran yang sudah kuajari selama ini akan sia - sia karena masalah ini?" tanya Mariel lagi tidak mau kalah dan dia baru sadar bahwa Gariel memakai pakaian Penyihir yang cukup besar, berbeda dari biasanya.
"Aku tidak ada masalah dengan Pangeran Terramai. Aku juga tidak pernah mencampur adukkan sesuatu ke dalam pekerjaanku. Hanya ingin bertemu Master, itu saja." jawab Gariel bergumam.
Mariel tersenyum senang, "Aku senang kau berkata seperti itu. Tapi bukankah sekarang saatnya kau menemani Rupert ke Goa Clement?"
Gariel berdiri dari kursinya dan mengambil tongkat sihirnya,"Tunggu-Kenapa kau membawa Malkuth Staff? Dimana tongkat sihirmu yang biasanya? Raziel Staff?" tanya Mariel bingung.
Gariel menegang dan seperti menyembunyikan sesuatu.
"A-Aku ingin membawa tongkat sihir yang agak ringan dan tidak terlalu repot ketika dibawa pertempuran nanti." jawab Gariel gugup dan langsung merapal mantra teleport lalu menghilang dari hadapan Mariel.
"Jadi-?" tanya suara berat yang muncul dari samping kiri ruangan makan tersebut.
"Saya yakin, Yang Mulia." jawab Mariel berbalik menoleh ke arah seorang laki - laki paruh baya dengan pakaian besi emasnya dan rambut hitam lebatnya.
"Benarkah itu anak Rupert?" tanya Arus lagi agak tidak yakin, namun sudut bibirnya terasa mengembang.
"Walaupun baru dua bulan, Narsillia terlihat gemuk. Dia juga tidak memakai pakaian ketatnya seperti biasa." balas Mariel lagi meyakinkan penguasa Saint Kingdom tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crude Prophecy (BoyxBoy) M-Preg Series ON HOLD
Romance"Kau tahu arti hidup?" Kebenaran sejati akan muncul dan membuka mataku bahwa di dunia semuanya adalah sementara. Shiltz adalah sebuah benua yang memiliki tiga kerajaan besar. Saint Kingdom adalah kerajaan Manusia terbesar di Shiltz. Yang kedua adala...