Holla!!
Maafkan ya, baru muncul lagi setelah janji bahwa setiap minggu akan update.
Kesibukan kembali datang dan agak kecewa sama reaksi pembaca,
Mungkin ceritanya terlalu berat dan jarang ada adegan romantisnya huhuhu..
Jadi, pada bosen duluan, Maafkan daku^^v
Apa yang harus kulakukan agar pembaca pada senang? Hmmm...
Lanjut aja, CuzZzz..
"Narsillia-?"
"Apakah benar ibuku, dibunuh?" tanya Gariel lagi mengulang, masih berdiri di tengah jalan masuk ruangan King Arus tersebut.
"Itu benar, Narsillia!" sahut sebuah suara yang cukup dalam tiba - tiba terdengar di ruangan tersebut, seketika muncul dua sosok laki - laki berpakaian elegan dan terlihat eksotis.
"Kalian-?" kaget King Arus berdiri dari singgasananya.
"Elim Yesod Sang Pembawa Damai-"
"Dan Elim Malkuth, Sang Pencipta Dunia-" sambung yang lain. (kalau lupa liat Chapter Zakiel The Fire, Clement's Mine)
"Malkuth? Yesod?!" seru Gariel dan langsung berlari memeluk kedua pria tersebut.
"Maafkan kami yang baru muncul di saat seperti ini, Narsillia." ucap Malkuth mengelus rambut panjang milik Gariel.
"Kami sangat menyesal atas kepergian Master Mariel di Lotus Marsh, dan Dewa Elios memang sudah merencanakan hal tersebut." Sambung Yesod memegang pundak Gariel yang mungil, lalu memegang kedua tangannya.
"Apa-?" kaget Gariel, disambung Jack beserta teman - temannya, juga King Arus.
"Janganlah bersedih. Jiwa Mariel sudah bersama Dewa Elios dan Lady Iris. Kau harus lebih fokus untuk sesuatu yang lebih besar akan datang." balas Malkuth menatap Gariel intens.
Gariel hanya terdiam, tidak berbicara apapun.
"Kau harus ingat kenapa King Arus memberikan penutup mata ini ketika menemukanmu di Esdelron Lake?" tanya Malkuth menggenggam tangan Gariel, lagi.
Penyihir pria itu tersentak setelah mendengar ucapan sang Elim Pencipta tersebut, dia benar - benar melupakan arti dari penutup mata yang selama ini ia pakai. Gariel melepas genggaman tangannya dari Malkuth dan memutar badannya menghadap King Arus, lalu berjalan mendekatinya.
Proporsi badannya yang kecil membuat Gariel terlihat sangat pendek di hadapan King Arus yang sangat tinggi. Lalu, dia memeluk Raja Manusia itu, seperti ayahnya sendiri.
"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya sempat marah dengan Anda dan tidak mengingat apa yang Anda katakan pada saya tiga puluh tahun lalu. Saya sangat menyesal atas sikap saya barusan, Yang Mulia King Arus." ucap Gariel menatap King Arus dengan wajah yang tidak bisa dibaca oleh siapapun, kecuali seseorang yang berada di hadapannya sekarang ini.
Arus menyentuh pipi dan mengelus penutup mata berwarna hitam yang masih terlihat awet walaupun sudah tiga puluh tahun berlalu, dia tersenyum sedikit.
"Aku sangat senang kau bisa memperlihatkan emosi itu padaku. Kau tahu semenjak Claire tiada, kau tidak pernah marah ataupun kesal terhadapku, Narsillia. Aku berhutang banyak padamu, tidak. Saint Kingdomlah yang sangat berterima kasih padamu atas penyertaanmu selama ini. Kerajaan ini bisa kembali berjaya, berkat kerja kerasmu selama ini-"
"Aku tahu sangat egois dan berusaha melupakan hal - hal penting di sekitarku, tapi kaulah yang selalu mengingatkannya padaku, Narsillia. Dan saatnya kau yang sekarang untuk berhenti menahan diri, Gariel." sambung King Arus memanggil nama kecil Penyihir pria itu untuk yang pertama kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crude Prophecy (BoyxBoy) M-Preg Series ON HOLD
Romance"Kau tahu arti hidup?" Kebenaran sejati akan muncul dan membuka mataku bahwa di dunia semuanya adalah sementara. Shiltz adalah sebuah benua yang memiliki tiga kerajaan besar. Saint Kingdom adalah kerajaan Manusia terbesar di Shiltz. Yang kedua adala...