LANAEL THE EARTH, SOUTHERN MOUNT POIBUS.

2.2K 180 24
                                    

Hollaa....

Maap ya baru Update lagi.... xixixixi..

Mungkin udah pada lupa sama cerita ini dan udah bosen..

T_T , Aku lagi males megang laptop jadi gak pernah jadi - jadi lanjutannya...

Semangatin aku dong, supaya bisa megang laptop terus + update cerita terus :v

Maafkan ketidaksiapan author ini dan ngaretnya buat Update...

Sekali lagi saya minta maaf *bow ....


Langsung ajalah...


CuzZzzzz...



"Kau sudah bangun, Narsillia?"

Gariel berusaha membuka matanya yang masih terasa berat. Entah apa yang terjadi padannya. Seingat dirinya dia masih ada di ruangan King Arus kemarin.

"Jack? Apa yang terjadi padaku?" tanya Gariel berusaha duduk di tempat tidurnya.

"Kau hanya terlalu lelah, lebih baik kau banyak istirahat." jawab Jack menaruh nampan sarapan di meja samping tempat tidur Penyihir pria tersebut.

"Dimana Rupert?" tanya Gariel lagi mengelus perutnya yang sudah membesar.

"Berlatih di Headquarter milik Cleric." balas Jack mengambil sepotong roti untuk dimakan oleh Gariel.

"Kau mau kemana, Jack?" tanya Gariel melihat pakaian yang dipakai oleh Jack adalah pakaian untuk berperang.

"Menemui Lanael." jawab Jack singkat.

"Aku ikut" balas Gariel lagi cepat dan menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya, berusaha berdiri.

"Tidak, Narsillia. Aku tidak bisa membawamu yang sedang hamil besar. King Arus tidak akan mengijinkan, terutama Rupert." jelas Jack, menghalangi tubuh Gariel yang sudah berada di tepi tempat tidur.

"Aku akan baik – baik saja. Lagipula aku ingin tahu siapa dalang dibalik ini semua. Kenapa ini terjadi dan alasan kenapa aku dilahirkan?" ucap Gariel pelan di kata terakhir yang ia ucapkan.

Jack terdiam mendengar perkataan dari Gariel tersebut dan akhirnya duduk di sebelah Penyihir yang masih terlihat awet muda itu.

"Kau tahu? Sifatmu sama sekali tidak ada perubahan, Narsillia." tukas Jack melirik ke arah Gariel yang menatap aneh pemuda yang lebih tua dua tahun darinya tersebut.

"Aku rasa, pelarianku dua puluh tahun lalu sangat aku sesali." lanjut Jack menghela nafas pelan.

"Apa maksudnya, Jack?" tanya Gariel bingung.

"Ketika aku meninggalkan Saint Haven dan bertekad untuk menjadi lebih kuat mungkin karena dirimu, Narsillia—"

Gariel hanya terdiam mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Jack.

"—Tidak. Aku rasa sejak ayah membawamu ke istana dari Esdelron Lake saat itu aku sudah menyukaimu, Gariel. Namun, usia kita masih terlalu kecil dan aku tidak mengerti apa itu yang disebut "menyukai seseorang". Tapi, dalam pelarianku tersebut, lama kelamaan aku mulai mengerti bahwa aku sangat menyesali pergi meninggalkanmu seorang diri dan membebankan semua masalah padamu, Gariel." Jack menolehkan wajahnya pada Gariel yang sudah meneteskan airmatanya.

Crude Prophecy (BoyxBoy) M-Preg Series ON HOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang