04 Januari 2026
POV GRAHA
"Nggak ada yang bisa keluar dari sini!" ucap gue sarkatis,mengacungkan logam panjang yang tajam kedepan,semua pasukan gue mengangguk paham.Itu yang gue mau.
"ANJING!" teriak gue entah yang keberapa kalinya saat sebuah batu hampir saja mencecapi kepala keras gue "Setan lo Arsya!"
Suasana sekolah sepi,anak-anak udah dari tadi dibubarin.Dan semua guru yang menurut gue pengecut kembali kerumah.Minta aman.Cuma gue yang disini sama temen segeng gue yang ngadepin serangan gila ini.Gue minta maaf sekali lagi Arsya,lo yang udah nyulut amarah gue,dan lo malah nyiram bensin dihati gue.
"JANCUK!" bentak gue,berusaha sekuat tenaga untuk mengejarnya
Sebuah mobil inova putih melaju menghalangi langkah gue untuk mengejar bajingan itu.
PRANK
Suara kaca yang dilempari batu dari sisi berlawanan membuat gue kaget sejenak.Itu asli bukan gue,itu kerjaan Arsya!
"Banci lo!" ucapnya sambil mengacungkan jari tengah
Entah setan dari mana,logam tajam yang gue pegang melayang dengan cepat.Mengenai kaca jendela mobil inova dari sisi kiri.Seorang wanita paruh baya menjerit histeris.Bagaimana tidak?Terjebak didalam tawuran biadab ini sungguh menguras adrenalin.
Gue segera berlari melalui kaca depan,dan sejenak pandangan gue tertuju ke dalam mobil. Dan yang gue lihat adalah tatapan sendu seorang pria paruh baya dengan darah mengucur dari telinga kanannya akibat pecahan kaca yang hancur dari lemparan Arsya.
Tapi gue tau,tatapan itu bukan tatapan belas kasihan.Melainkan tatapan tajam,bahwa beliau pasti mengingat gue suatu saat nanti.
Gue hampir bunuh orang,atau emang gue udah bunuh orang?
***
POV AUTHOR
Lemparan dengan canggih sukses membebaskan tas Graha dari ujung tembok sekolah,sambil menghisap rokoknya dia tersenyum kecut,melirik ujung tembok yang sebagian tertutupi rindangnya pohon mangga.
Graha,anak badung super nakal dengan seribu kejahilannya yang mungkin tidak pernah berhenti untuk berusaha masuk secara diam-diam karena gerbang sekolah sudah ditutup rapat.
Dia segera melompati tembok putih yang bagian bawahnya sudah sedikit berlumut.Meringis saat buku-buku jarinya berusaha sekuat tenaga mencengkram tembok lembab itu.
"Tunggu..."
Graha menghentikan aksinya,malas melihat kebelakang.Ia sudah tau,pasti itu Miss Margharet,yang selalu siap sedia menjewer telinganya.
"Sumpah Miss,ini yang terakhir kalinya.Nggak bakalan lagi loncat tembok taman belakang,nggak bakal lagi ngerokok" ucapnya masih memunggungi sang pemilik suara
"Aneh lo!" tambah sang pemilik suara meledek
Kuping Graha mendadak panas,bukan karena jeweran.Tapi karena malu luar biasa saat melihat seorang gadis dengan rambut di kuncir ekor kuda dengan bagian poni yang dibiarkan terurai begitu saja.Cukup manis.
"Mau ngapain lo?"
"Gue juga mau masuk.Telat"
"Lo anak baru?"
Gadis itu mendelik jengkel "lo yang kurang gaul!" jelasnya sambil cemberut,lalu melemparkan tasnya dengan penuh percaya diri,mengambil ancang-ancang ingin ikut melompat "bantuin gue!"
"Buset!Lo mau ikut locat?"
"Udah biasa!"
"Berbakat juga lo"
"Jangan banyak bacot nyuk!" ujar gadis itu kesal,melompat mendahului Graha yang masih saja melongo.Sumpah dia tidak memiliki pikiran jorok karena gadis barusan melompat dengan roknya yang dibawah lutut sedikit.Tapi kagum,dia fikir hanya dirinya yang punya jalan rahasia untuk akses masuk kesekolahnya
"Lo anak kelas berapa?" tanya Graha sambil menepuk telapak tangannya,membersihkan lumut-lumut hijau yang sempat menempel.Cengegesan ke arah gadis disampingnya.
"Sebelas ips 4.Lo Graha kan?"
"Kok lo tau?Gue segitu terkenalnya ya?" jawab Graha yang super percaya diri
Hai-hai broh and sistah...ini adalah karya yang *ea banget cetar and apalah-apalah. Buat para readers wattpad yang nggak pelit nge-vote and comment dukung kita-kita yak biar semangat nulisnya. Gimana nih? Lanjut nggak?
Vote,comment,and share yak ke kawan-kawan semuanye,demi mendukung karya-karya penulis Indonesia. Xoxo ^.^
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer of Love
Teen FictionCOMPLETED [✔] "Hidup itu kaya permen,ada manis,asam,pedas bahkan pahit. Dan lo nggak bisa hanya punya satu rasa permen dihidup lo,lo butuh semua rasa Ness,semuanya secara bersamaan. Hari ini asem,besok manis,besoknya pedes,gitu.." Ardani Nessa Sapu...