Jujur saja, aku menulis didasari rindu
Rindu yang memaksa merasuk kedalam rasaku
Entah ..
Siapa yang pertama kali menciptakan rindu ini
Yang ku tau pasti
Kamu adalah alasan aku menulisAku disini,
tetap ditempatku, tak perpindah..
menanti sebuah kata yang kau rajut menjadi sebuah cerita
Aku siap menjadi pendengar yang baik untukmu
Aku siap menelan rasa pahit yang kau tuangkan kedalam ceritamu
Tapi kini,
Hadirku tak pernah nyata bagimu
Bahkan kau tak pernah merasakannyaSaat ini,
Kita mengalami masa dimana semuanya berubah tanpa diketahui sebab yang pasti
Kau menghilang, menjauh pergi dari hadapanku
Kemana perginya kamu?
Mengapa kamu membiarkanku sendiri disini terbunuh sepi?Maafkan aku ..
Mungkin kamu bosan
Atau mungkin kamu butuh waktu untuk merasakan resahmu sendirian
Dan tak mau berbagi cerita denganku
Baiklah, aku sangat mengerti..... sejauh ini aku hanya ingin kau tau
Bahwa aku sangat merindukanmu
Aku merindukan kata yang selalu hadir menyapa di setiap pagiku dan di setiap malam sebelum ku terlelap
Aku merindukan perhatian-perhatian kecil darimu
Kasih, aku merindukan caramu mencintaiku ..Maret 2016

ANDA SEDANG MEMBACA
Tersayat imaji
PoesíaHasil kolaborasi rasa yang meninggalkan jejak dalam bentuk sajak. Selamat menikmati! Cover by fnhoran