Aku tak pernah lupa
Jalan mana yang pernah kita tapaki
Berjalan, beriringan ..
Berbicara tentang banyak hal ditengah ingar bingar sudut kota ini
Jalanan itu,
Diatas aspal itu,
Tersisa jejak tawa kita
Keringat yang sempat menetes,
Kini telah hilang tertimbun ribuan debu
Meskipun jantung kita tak seirama,
aku ingin merasakannya lebih lama, aku ingin merasakannya sekali lagi
Meski aku tau waktu itu telah lama pergi.
Bangsat!
Sekarang aku membenci jalanan itu!
Kau meninggalkan ribuan luka disana
Juga senyummu.November 2016
YOU ARE READING
Tersayat imaji
PoetryHasil kolaborasi rasa yang meninggalkan jejak dalam bentuk sajak. Selamat menikmati! Cover by fnhoran