My Beautiful Sista

12.5K 80 3
                                    

*My Beatuful Sista* Part 1

 

**Panti Asuhan Permata Bunda.

 

Disana matahari sedang semangat menyinari bumi. Seorang sosok ibu panti sedang menggendong balita lucu. “Ayo anak-anak, kalian duduk disini! Sebentar lagi akan ada Tante sama Om yang bakal datang…” pinta ibu panti itu lembut. Ibu panti itu bernama Dinda. Dinda lalu menaruh balita cantik itu di boxnya.

 

“Selamat siang!” sapa seseorang pria ramah yang baru sampai, Anton. Semua anak panti menyahuti dengan senyum ceria. “Selamat siang , Om…” jawab mereka serempak. Laki-laki itu tersenyum lalu duduk di antara mereka.

 

Sementara itu seorang wanita memeluk Dinda hangat. “Apa kabar Mbak?” ucap wanita itu, Diana. “Kabar baik, bagaimana dengan kamu dan Anton? Si kecil?” tanya Dinda. “Alhamdulillah baik, Arya juga baik, dia semakin nakal..” ucap Diana sambil tertawa pelan, Dinda hanya tersenyum. “Tapi itu yang membuat ramai bukan?” goda Dinda, Diana hanya tertawa. Dua kakak beradik ini terlihat begitu akrab.

 

“Kemana Arya?” tanya Dinda. “Di depan dia melihat banyak anak bermain, dia langsung berlari kesana!” jelas Diana. “Tapi ada pengawas bukan?” tanya Dinda. “Tentu saja Mbak, ada Tomy di depan yang menjaga Arya.”

 

“Sebenarnya ada perlu apa kau kemari An? Tidak biasanya kau datang dengan Anton.” Tanya Dinda heran. “Aku ingin mengadopsi bayi….” Ucap Diana mengagetkan kakaknya. “Kenapa?” tanya Dinda terkejut. “ Rahimku diangkat, dan aku tidak bisa mempunyai anak lagi.” Ucap Diana lirih. “Tapi kalian sudah mempunyai Arya bukan?” tanya Dinda lagi. Diana menatap kakaknya lekat. “Mas Anton sangat ingin anak perempuan Mbak, Arya saja belum cukup untuknya!” ucap Diana lirih. Dinda langsung memeluk adik semata wayangnya ini.

 

“Apakah dia setuju dengan semua ini?” tanya Dinda, Diana mengangguk. “Justru dia yang menyarankan ini, Sebenarnya aku tidak mau, Arya saja sudah cukup untukku, tapi Mas Anton yang meminta!” jelas Diana sedikit emosi. Dinda menghembuskan nafas panjang. “Panggil suamimu, temui aku di ruanganku!” perintah Dinda, ia lalu pergi menuju ruangannya.

 

Diana segera memanggil suaminya yang ternyata sedang bermain dengan anak-anak panti. “Mas, Mbak Dinda ingin bicara…” panggil Diana. “Okay jagoan, Om mau ketemu Bunda Dinda dulu yah? Kalian main dulu yah!” ucap Anton, semua anak-anak panti mengangguk dan kembali bermain. “Ada apa Ma?” tanya Anton, istrinya hanya menggeleng.

 

Dinda sudah menunggu di ruangannya. Reaksi adiknya membuat dia ingin berbicara serius tentang masalah adopsi ini. “Mbak? Apa kabar?” sapa Anton ramah. Dinda tersenyum dan mengangguk. “Baik, duduklah kalian!” pinta Dinda. Mereka lalu duduk. Dinda menjelaskan semua prosedur pengadopsian, namun akhirnya, pertanyaan itu ia lontarkan.

 

“Apakah kau setuju dengan ini Ana?” tanya Dinda membuat Diana terkejut. “Aku.. aku.. tentu saja Mbak!” jawan Diana bingung. “Anak, yang akan kau adopsi nanti, adalah anakku! Anak yang sudah ada di panti asuhan ini, adalah anakku! Aku tidak mau kau nanti akan memperlakukan dia berbeda dengan kau memperlakukan Arya!” ucap Dinda tegas, Anton menatap istrinya bingung.

“Apa Mama tidak setuju dengan semua ini?” tanya Anton, Diana menggeleng cepat. “Bukan seperti itu, Mas! Aku hanya takut, aku takut dengan silsilah keluarga mereka!” jelas Diana. Dinda menghembuskan nafas berat. “Aku menampung mereka sejak mereka bayi, mereka aku ambil dari rumah sakit kita sendiri! Anak yang ditinggalkan orang tuanya, mereka aku rawat dari kecil!! Aku tidak mengambil mereka dari tong sampah!” ucap Dinda mulai emosi. Diana hanya mampu terdiam. Anton menggenggam tangannya erat.

My Beautiful SistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang