1 - Gak Sengaja

412 49 19
                                    

Waktu seakan memaksa perempuan itu untuk terus menatap lawan jenis yang sedang berkeringat di bawah teriknya matahari. Waktu seakan berjalan lambat ketika ia terus menatap pemuda tersebut sedang meminum minumannya di pinggir lapangan. Kini, gadis itu berharap bahwa waktu akan berhenti ketika orang yang ia tatap balas menatapnya walaupun hanya sepersekian detik, ia tetap melakukan eye contact dengan pemuda tersebut.

Suara peluit dibunyikan ketika jarum jam berhenti di angka 10 yang berarti jam pelajaran telah usai dan memasuki waktu istirahat makan siang. Gadis itu seakan tuli, ia tidak mendengar suara bel atau pun suara sahabat nya yang melengking memekakkan telinga meneriakinya untuk pergi ke kantin bersama. Gadis itu seakan tidak ingin melakukan apa pun ketika pemuda yang ditatapnya pergi meninggalkan lapangan menuju kelas nya bersama teman-teman nya.

"WOY! Astaga lo ga denger gue ngomong? Ke kantin ayo buruan ntar keburu penuh" Nadya, menarik lengan sahabatnya untuk mengikutinya ke kantin.

"astagfirullah, iya sabar dikit sih. Gue lagi liatin kak Firman tadi abis olahraga. Iya gue ikut tapi udah gausah tarik-tarik ih sakitttt" Alsya, berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Nadya yang akhirnya dilepas oleh Nadya.

"ngapain sih ngeliatin terus? Ga bosen? Ganteng juga ngga dih"

"kumaha saha?"

"terserah" Nadya meninggalkan Alsya yang terus memperhatikan Firman dari koridor kelasnya.

"ye gausah ngambek" Alsya mengejar sahabatnya itu, merasa bersalah dan akhirnya merangkul pundak sahabatnya. Nadya merasa risih, tetapi ia tidak merasa keberatan jika Alsya merangkulnya. Sebenarnya, mereka bersahabat tidak hanya berdua, tetapi karena Alsya dan Nadya memang satu kelas dari kelas 10 dan sekarang mereka kembali dipertemukan dalam 11 IPS 2.

Alsya melepaskan rangkulannya pada Nadya. Nadya mencari meja kosong untuk ia dan Alsya, karena kebiasaan Alsya yang kalau jalan menunduk, ia merasakan kepalanya terbentur sesuatu di hadapannya. Sakit, tetapi tidak begitu sakit ketika ia menubruk tembok. Alsya mengusap kepala nya lalu mendongak ke atas untuk melihat apa yang ia tabrak kali ini.

"eh, aduh maaf gue ga--" Alsya menghentikan ucapan yang hendak keluar dari mulutnya ketika ia melihat apa-atau siapa-yang ia tabrak.

"aduh, kalo jalan pake mata, dong. Gimana sih, nabrak 'kan tuh. Lagian lo jalan sambil nunduk, nyari uang? Hahahaha" Alsya tidak menghiraukan ucapan kakak kelasnya itu. ia hanya terpaku melihat objek yang dihapadannya kali ini. Bagaimana tidak? Ia menabrak seseorang yang daritadi ia tatap dari koridor kelasnya. Kak Firman yang ia tabrak. Firman tidak mengucapkan sepatah kata pun tetapi hanya menunduk sedikit untuk melihat orang yang menabraknya.

"ah, maaf ya, kak. Gue ga sengaja beneran. Serius. Maaf banget ya kak." Sesudah satu kalimat yang terlontar itu dengan sangat tidak lancar, Alsya melenggang pergi tidak peduli apa yang akan dilontarkan Ka Firman. Ia malu sekaligus gugup ketika harus berlama-lama berbicara dengan Ka Firman. Jantung Alsya tidak mau berkompromi dengannya.

Alsya menyusul Nadya duduk. Nafas Alsya terengah-engah karena ia lari dari hadapan Ka Firman dan juga karena ia gugup setengah mati.

"Nadya! Nadya gila gila! Gue... gue nabrak Ka Firman! Paraaaaah anjir malu banget gue!!!! Tapi ya tapi, Ka Firman nya ganteng banget ih ya Allah sumpah. Nadya ih malu ih!!!" Alsya membeberkan kejadian tadi kepada sahabatnya yang sedang sibuk meminum jus jeruk yang entah kapan sudah ia pesan. Ketika Alsya sibuk bercerita kepada Nadya dan berusaha mengatur nafas dan jantung nya untuk kembali normal, Nadya malah memperhatikan seseuatu yang berada di belakang Alsya.

"lo diem. Arah jam 12 tangan gue dan jam 6 tangan lo, Ka Firman lagi jalan yang kalo ga salah liat dia bakal dateng ke sini. Sumpah. Lo tenang." Nadya memberikan instruksi kepada Alsya.

Dear, jantung gue. Please biasa aja, dong. Cuma Ka Firman doang, semoga dia ga kesini. Batin Alsya.

"ehm, ini punya lo kan?" SUARA KAK FIRMAN.

PS: I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang