5 - Dimas

146 30 12
                                    

Hanya tinggal beberapa menit lagi bel pulang berbunyi. Cuma Alsya doang yang minta ditemenin ke kamar mandi jam segini.

Malahan sampe guru yang lagi ngajar heran sama otingkah Alsya. Bisa-bisa nya izin ke kamar mandi ketika sebentar lagi bel pulang?

Yah, mau gimana lagi. Alsya udah gatahan. Daripada ditahan-tahan mending nekat aja. Nadya yang disuruh Alsya megantarnya ke kamar mandi cuma iya-iya aja. Toh, dia juga tidak merasa dirugikan karena emang pelajaran Fisika bikin pusing 7 keliling.

"Cepetan g-p-l!!"
Nadya tak henti-hentinya mengetuk pintu kamar mandi Alsya.

"Sekali lagi lo ngetok, gue lama-lamain bodo."

"Lah, yaudah gue tinggal bodo."

"Ehhhhh jangan ih!!! Tungguin!!!"
Alsya buru-buru keluar kamar mandi menyusul Nadya.

"Yukkkkkk cabs" Alsya narik tangan orang yang di sampingnya itu tanpa melihat siapa pemilik tangan tersebut.

"Ayo ih lama"

Orang yang ditarik malah diem. Karena jengah, Alsya nengok ke belakang dan kaget setengah mati pas tau yang ia tarik bukan Nadya.

Mati!!! Malu banget Ya Allah, tolong.

"Ehhh ka. Maaf ka. Salah orang"
Alsya buru-buru ngelepasin pegangan tangan nya.

Alsya malah narik tangan kakak kelas! Cowok pula! Mau ditaro di mana muka Alsya sekarang?

Ditambah, kakak kelas nya ini malah merhatiin Alsya terang-terangan.

"Lo kelas berapa?"

"11 IPS 2 kak." Alsya kali ini menundukkan kepala nya dan mencari-cari keberadaan Nadya.

Nadya yang melihat kejadian itu, cuma ketawa-ketawa ga jelas di samping Alsya berdiri.

"Oh, yang waktu itu dibantuin Firman di perpus kan?"

Mendengar nama Firman, sontak Alsya mendongakkan kepala.

"Eh?" Kayaknya, Alsya emang bego kalo ngomong sama cogan.

Alsya sudah tak tahan berdiri di depan kakak ini. Alsya mengedarkan pemandangan ke sekeliling, dan menemukan Nadya.

Nadya berdiri tidak jauh dari tempat Firman berdiri. Tanpa disadari siapapun, Firman memperhatikan gerak-gerik Alsya dari datang ke kamar mandi hingga menabrak temannya, Dimas.

"Eh iya ka. Duluan ya. Udah mau pulang, di kelas masih ada guru."
Buru-buru Alsya kabur dan langsung narik baju Nadya yang udah nahan ketawa dari tadi.

"Jahat banget lo ya ih!!!! Bukannya di apain gitu kek sahabat lo tadi lagi dilabrak kaka kelas, malah cengengesan. Sahabat banget lo emang. " Alsya menggerutu sepanjang koridor menuju kelas

"HAHAHAA! Lucu abis muka lo!!!" Nadya ga tahan buat ga ketawa.

"Bacot"

"Jangan buru-buru! Ntar nabrak lagi hahaha"
Nadya mengejar Alsya.

Tepat di depan pintu kelas mereka, bel pulang berbunyi. Alsya serta Nadya pun tidak ada yang mau repot-repot masuk kelas, jadi mereka menunggu di samping kelas agar tidak ketahuan guru nya.

****
Alsya, Salma, Dinda dan Nadya jalan beriringan menuju parkiran karena mereka bawa motor. Kecuali, Alsya.

Alsya gak pernah dibolehin bawa motor. Alesannya ya karena Alsya belum dapet SIM. Jadi, kadang tiap berangkat sekolah diantar Alvan kalo Alvan lagi ingin dan lagi ga sibuk.

Alsya terus-menerus meminta penjelasan kepada Dinda selama perjalanan.

Sampai di kafe, mereka duduk di meja yang paling ujung dekat jendela, biar lebih nyaman katanya.

Semua Alsya ceritain ke sahabatnya tentang kejadian yang udah terjadi.
Kecuali kejadian ia salah narik orang tadi di dekat kamar mandi.

"Iya, Firman yang itu yang sodara gue. Ngapain juga gue ngasih tau ke kalian kan siapa aja sodara gue? Penting banget?"

"Ahhh tapi kenapa bisa gue gatau Firman sodara lo ih???????"

"Mana tau"

Salma dan Nadya sedang sibuk mengobrol tentang foto selfie yang diunggah Gigi Hadid bareng Zayn Malik dan kucing nya di Instagram.
Mereka mah fangirl low budget.

"Anjir, Din! Ka Firman nginep di rumah lo apa gimana? Sodara dari mana??"
Demi apapun, Alsya kepo maksimal.

"Firman sepupu gue, nyokap dia kakak nya bokap gue. Kalo lagi pengen nginep atau belajar bareng sama si Raffi, Firman nginep di rumah gue."
Raffi itu kakaknya Dinda.

"Emang sih yang tau gue sama dia sepupuan cuma dikit, wajar kalo lo gatau. Apalagi kalo lo ke rumah gue kan gapernah ada Firman"

"Ooohhhh iya juga sih. Bantuin gue donggggg deket sama doi, Din"
Alsya merengek.

"Najis lo, Al" tiba-tiba Nadya nimbrung

"Berisik lo."

"Gantengan juga si Ka Dimas kali, Al"
Salma menimpali sedangkan Dinda cuma ngangguk-ngangguk aja.

"Ah!! Denger nama Dimas, gue jadi inget tadi si Alsya na--hmmpphhhh"
Alsya membekap mulut Nadya, ember banget ih!

"Kenapa kenapa?" Dinda mulai kepo

"Udah ih gausah dibahas lo tai. Malu-maluin aja" Alsya menutup muka nya dengan kedua telapak tangannya

"Tadi pulang sekolah gue kan nganter si Alsya ke toilet, terus gue tunggu di deket kantin. Tiba-tiba si Alsya keluar dan narik Ka Dimas coba hahahahaha bego banget ga sih ini orang" Nadya gakuat pengen ketawa.

"Hah? Asli? Hahahahaha najis ko bisa sih Al ahahaha" sekarang Salma yang ketawa ngakak.

"Al ih kenapa ih hahaha" Dinda merasa kasihan dengan Alsya yang sudah menghadap ke jendela dengan wajah menahan malu.

"Terus, si Ka Dimas nya nanya dia kelas berapa, sama ngobrol gitu hahaha. Eh, jarang-jarang loh Al si Dimas nanyain cewek. Naksir kali," Nadya mulai sok tahu

"Terus lo pernah ketemu di perpus itukan?"

"Oh, jadi yang ngeliatin gue di perpus pas dibantuin Ka Firman itu dia? Siapa namanya? Dimas?"

"Dia ngeliatin lo, Al? Anjir positif dah dia naksir." Dinda mengangguk setuju dengan Salma.

"Iya, Al! Udah sama Ka Dimas aja ih ganteng lagian. Pinter juga kayanya. Daripada dicuekin Firman terus ih"

"Ih lo mah Din, kan lo mau bantuin gue deket sama Firman, kok malah jodohin gue sama Dimas sih?!"

"Ya selagi ada yang di depan mata, kenapa ngejar yang gaada?"

"Tau darimana coba kalo dia naksir gue? Belum pasti juga kan? Udah ah, gue laper. Ayo pesen"

Alsya beranjak dari kursi menuju kasir. Diikuti Salma, Dinda dan Nadya.

Mereka pun menghabiskan waktu mereka di kafe dengan obrolan yang sangat tidak penting tapi sangat menghibur. Bahkan, Dinda sampe nangis karena terlalu banyak ketawa sama mereka.

Mau gimana pun, mereka sangat menyayangi satu sama lain. Persahabatan mereka begitu kuat, walaupun mereka baru berteman sejak kelas 10 tahun lalu.

Karena persahabatan yang baik itu bukan dari seberapa lama mereka mengenal, tapi seberapa baik mereka mengenal.

****

Yes alhamdulillah bisa update lagi.

Terimakasih kepada kalian yang sudah membaca!!!

Kalian tau betapa senang nya aku kalo liat readers cerita ini bertambah.

Pleasee banget ya jangan jadi silent readers:(

A vote and a little comments won't hurt, you know?

see you on next post!

Ps: bonus nih gue update 2 cerita

Pss: semoga kalian suka!

Psss: kritik saran ditunggu :)

PS: I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang