12 - Kenalan

56 15 4
                                    

"Nadyaaaa!! Capek!"

Alsya udah kehabisan napas. Padahal, ia baru lari 2 keliling, itu juga masih ada jalannya.

"Cemen banget sih elo!!!!" Nadya hanya melihat ke belakang sebentar dan lanjut berlari.

"Bodo, gue tunggu disini." Kemudian, Alsya duduk di pinggir trek.

Ia mengeluarkan ponselnya dan melihat semua notifikasi yang masuk.
Lalu, ia buka aplikasi Path.
Ternyata, si Nadya udah update duluan kalo mereka lagi di sini.

Ia menscroll ke bawah, dan kaget ketika melihat postingan Adrian.

At Trek Lari Bandung with Firman.

Alsya menganga. Ia langsung mengedarkan pandangannya ke sekitarnya.

Buk!

Ia merasakan ada yang menepuk bahu nya dari belakang. Sontak, ia menoleh secepatnya.

"NAD! ASTAGA, LIAT!" Alsya menyerahkan ponselnya kepada Nadya.

"Iya, tadi gue ketemu Adrian di sana. Dia gabilang mau lari juga." Nadya langsung duduk di sebelah Alsya.

"Sama Firman?"

Nadya mengangguk.

"Terus mereka mana?"

"Eh, ada Alsya juga?" Suara Adrian.
Nadya menunjuk mereka dengan dagunya.

Panjang umur.

"Ehehehe, iyaa!" Alsya salah tingkah bukan main. Pasalnya, ada Firman di hadapannya sedang tersenyum ke arahnya.

Adrian duduk di sebelah Nadya, lalu Firman duduk di sebelah Alsya.
Mungkin, orang-orang melihat mereka sedang double date or such thing. Tapi, mereka semua gak tahu kalau jantung Alsya udah hampir copot.
Sama seperti Alsya, jantung Firman juga sudah hampir lepas dari tempat asalnya.

"Ekhem," Firman berdeham mengurangi situasi canggung yang ada, "kayanya kita malah jadi nyamuk yaa, Al?"

Alsya menoleh ke kiri. Nadya dan Adrian sedang asyik mengobrol. Ia bosan, tetapi, ia bingung apa yang harus ia lakukan?

"Iya nih, Ka. Kampret banget dia ngajakin gue, tapi malah ngacangin gue."

"Sama, si Drian juga. Ngajakin jogging tapi malah asyik pacaran," Firman berdiri, "kita lari aja yuk, Al?"

Ehhhhhhhh?????? Gak salah, nih?????

"Mau kemana, Man?"

"Lari, lah. Gua yang diajakin lari tapi lo yang asik pacaran."

"Ajak si Alsya tuh, Man. Dia ga lari-lari daritadi." Nadya, orang terkampret sedunia.

Alsya melotot ke Nadya dan mengacungkan jari tengahnya.
Firman terkekeh.

"Iya ini mau. Yuk, Al." Firman mengulurkan tangannya untuk membantu Alsya berdiri.

Alsya sempat ragu, tapi, kesempatan gak dateng dua kali kan? :)

Alsya sudah sepenuhnya berdiri. Tapi Firman tak kunjung melepaskan genggaman tangannya. Semburat merah tercetak di pipi Alsya.

"Lari dulu aaahhhhhh."

Aduh, dia gatau apa jantung gue mau copot? Gumam Alsya.

Tangannya halus banget. Mau gue lepasin, tapi sayang. Toh, dia juga gak keberatan, gapapa lah. Gumam Firman. Ternyata, Firman blushing juga.

Alsya menoleh lagi ke Nadya. Dan Nadya mengucapkan sesuatu tanpa suara ke Alsya.

"You gotta thank me for this." Nadya berbisik dan mengedipkan sebelah matanya.

PS: I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang