9 - Tawaran

89 16 2
                                        

Cuaca Bandung di pagi hari memang menyejukkan. Alsya sangat suka menghirup udara di pagi hari seperti ini. Baginya, udara pada saat pagi beginilah udara yang bersih, udara yang belum tercemar oleh asap kendaraan yang menimbulkan polusi. Udara yang sangat menenangkan.

Pagi ini, sama seperti pagi-pagi lainnya, Alvan mengantar Alsya.

"Kemarin jadinya lo balik sama siapa?"

"Dimas." Jawab Alsya seraya memakai sepatunya.

"Dimas anak blok sebelah?"

"Lo kenal?"

"Yaiyalah ahahahaha. Temen maen gue jaman maen kelereng ahahaha. Udah lama banget anjir gak main sama dia."

"Yaiyalah, dia sibuk mau ujian. Lo sibuk cari cewek." Alsya berdiri, sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

"Cari cewek palalu! Gue baru aja putus dari Andien." Alvan mengambil kunci motor.

"Ih kenapa? Ka Andien baik banget sama gue taooo!"

"Gatau, bosen kali ya dia nya. Dah ah, dah siap belom? Lelet banget jadi cewek." Alvan berjalan ke arah motornya.

"Berisik banget lo. Pamit dulu ke Bunda sama Ayah, bego."

"Ohiya." Alvan kembali masuk ke rumah.

"Bun, Yah, Alvan pamit ya mau nganterin adikku tercinta."

Alsya hanya memutarkan bola matanya di balik punggung Alvan.

Bunda dan Ayah yang masih berada di meja makan mengangguk, lantas mereka menyalami orang tuanya.

"Kak? Sekarang kuliah jam berapa?"

"Jam 8an kayaknya sih, Yah. Kenapa gitu?"

"Gapapa kok, Kak. Yaudah, sana gih anterin adeknya, nanti terlambat."

"Biarin lah, biar di hukum aja sekalian."

Alsya yang tidak terima dengan penyataan kakaknya, memukul punggung Alvan.

"Sakit bodo, ih." Alvan meringis.

"Tuh, Bun, Yah. Liat. Kelakuan asli si kakak nih kalo lagi bedua ya gini."

"Ehh, udah dong ah. Kakak, udah adiknya jangan digangguin."

"Loh, padahal aku kan gak ngapa-ngapain. Si Alsya yang mukul kok aku yang disalahin? Adil banget hidup ini Ya Allah."

"Drama banget lu, najis. Dah ah buruan. Pergi dulu Yah, Bun. Assalamualaikum." Alsya menarik lengan Alvan.

"Assalamualaikum!" Alvan setengah berteriak karena ditarik Alsya.

"Waalaikumsalam."

"Udah gede anak kita ya, Bun." Ayah sudah membereskan makannya.

"Iya. Bentar lagi Alsya nyusul kakaknya kuliah. Gak kerasa, ya."

****

Alsya sedang duduk-duduk cantik di kantin, karena sekarang memang waktunya istirahat.

Ia sedang memainkan ponselnya selagi menunggu makanan yang Nadya pesankan datang.

Ia mengecek LINE nya. Ketika ia sedang berkutat dengan ponselnya, Nadya datang membawa 2 piring bakso tahu.

Ia bosan, jadi ia hanya menscroll daftar kontaknya. Ketika ia melihat kontak Firman, ia langsung membuka timelinenya.

Ternyata, ia bisa melihat postingan yang hanya bisa dilihat oleh friend. Which means, Alsya udah di add back sama Firman!!

PS: I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang