8 - Jealous

110 22 3
                                        

"listen up, kids! Kalo tidak ada perubahan jadwal atau rencana, 2 minggu lagi kita akan uts. Persiapkan diri kalian. Bahasa Inggris, Ibu sendiri yang akan buat soal nya. Materi nya yang sudah dipelajari." Bu Ima bersiap untuk keluar kelas.

Anak-anak hanya mendengus pasrah mendengar berita tersebut, pasal nya setelah uts nanti akan ada ukk, lalu mereka naik kelas 3. Kenapa waktu begitu cepat? Perasaan baru saja mereka dimos oleh OSIS kemarin.

"Prepare yourselves! Habis uts sepertinya kalian akan banyak menghabiskan waktu belajar di rumah, karena mengingat kelas 12 akan menghadapi UN dan Try Out."

Sontak suasana kelas langsung meriah.

"SILENCE! Bukan berarti kalian bisa seneng-seneng dapet jatah libur. Kalian harus menghadapi ukk nanti. Bentar lagi kalian yang akan Ujian,"

Kelas pun hening, Bu Ima berjalan menuju pintu.

"So, I think that's enough for today. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh!"

Suasana kelas pun langsung riuh ketika Bu Ima sudah keluar dari pintu sepenuhnya.

Kringggggg.......

Bel istirahat berbunyi. Perut Alsya sudah bunyi minta diisi. Sama dengan Nadya.

"Al, ayo kantin. Laper banget. Matematika sama Inggris menguras otak dan tenaga gue." Nadya memegangi perutnya.

"Ayo." Alsya berdiri, sudah siap untuk ke kantin ketika ada salah satu teman kelasnya berteriak.

"Nadya! Ada yang nyari, 'tuh!" Vera berteriak dari depan kelas.
Nadya dan Alsya melihat ke arah pintu. Ternyata, Adrian sudah bertengger di pintu menunggu Nadya.

"Yah, Al. Sorry banget. Gue gatau kalo dia ngajak gue kantin bareng. Lo mau bareng gue? Bareng aja."

"Gausah ah, Nad. Udah sana lo sama Adrian aja, gue juga mau ke toilet dulu. Ntar gue bareng Dinda sama Salma aja."

Nadya memasang tampang sedih.

"Apasih lo, Nad. Lebay amat. Gue bukan anak TK kali, ah!" Alsya mendorong bahu Nadya kecil. "Udah ih, sana! Pangeran nya udah nyamperin."

"Yaudah, ntar lo nyusul aja ya?"

"Iyaudeh, sana!"

Nadya berjalan santai menghampiri Adrian. Adrian ikut tersenyum tulus ketika melihat perempuan yang ia cintai tersenyum ke arahnya.

"Selamat tanggal 19 ya, babe!" Adrian menjawil hidung Nadya.

"Eh? Emang sekarang tanggal 19? Aku lupa, ih." Nadya berusaha melepaskan tangan Adrian dari hidungnya.

"Ih kamu mah, masa lupa? Ah, tau ah. Padahal aku udah nyiapin bekel makan buat kita makan tau." Adrian memberikan kotak makan yang diterima oleh Nadya dengan tatapan bingung. Adrian melengos pergi. Ngambek nih ceritanya.

Adrian tidak sungguh-sungguh, tentu saja. Ia hanya ingin menggoda Nadya. Nadya merasa bersalah sungguh, ia lupa kalau sekarang tanggal 19, yang berarti sudah 20 bulan mereka bersama. Nadya mengejar Adrian. Nadya mengamit lengan Adrian.

"Jangan marah, dong!! Kan kamu udah susah-susah nyiapin makan buat kita, masa kamu ngambek? Ntar aku makan sama yang lain aja deh!"

Adrian tersenyum kecil.

"Sana kamu makan sama yang lain. Aku juga bisa!"

"Yaudah!"

Sekarang malah Nadya yang meninggalkan Adrian.

PS: I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang