Pagi ini, Alvan menangkap wajah Alsya yang lembab akibat air mata yang sudah mengering. Alvan sempat bertanya pada Alsya, yang hanya dibalas gelengan oleh adiknya itu.
Alvan tidak ambil pusing, yang nama nya remaja mah kan emang sering banget nangis. Apalagi nangis gara-gara baca novel atau nonton drama korea. Gak banget, menurut Alvan.
Sabtu pagi ini, niatnya Alsya ingin lari pagi biar sehat, tetapi itu masih niat. Belum tau akan ia lakukan atau tidak. Karena di hari libur begini, entah kenapa rasa malas gerak menguasai dirinya.
"Van, kuliah jamber?" Alsya bertanya pada Alvan ketika mencomot selembar roti di meja.
"Pagi. Bentar lagi gue otw, kenapa?"
"Gue mau lari."
"Larilah. Gitu aja repot." Alvan cuek menanggapi hal itu.
"Tau ah." Alsya meninggalkan Alvan dan masuk ke kamar.
Ia mengecek ponsel nya, pucuk dicinta ulam pun tiba, Nadya, mengajak Alsya lari pagi. Mood Alsya bertambah 100%!
Dengan semangat, ia langsung membalas pesan Nadya.
alsya: ayok!!! Gue pgn bgt lari yes
Narya V: mandi buruan, tar gw jemput.
alsya: aye aye, captain!
Alsya membanting ponsel nya ke kasur dan meringis ketika ponsel nya hampir jatuh. Gak tahu kenapa ia terlalu semangat untuk ini.
Ia langsung mandi dan bersiap. Selang beberapa menit, ia sudah siap dengan pakaian sporty nya. Ia turun ke bawah dan melihat Alvan yang mengambil kunci motor.
"Gue pergi dulu."
"Iya."
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam."
Dan tak lama, Ayah dan Bunda keluar dari kamar dan siap pergi juga.
"Kamu mau kemana?" Ayah bertanya.
"Lari, Yah. Sama Nadya."
"Yaudah ati-ati. Ayah sama Bunda mau pergi dulu."
Alsya salam kepada kedua orang tuanya.
"Iyaa."
"Bunda pergi dulu ya, Ca. Jangan lupa kunci pintu."
"Iya. Ati-ati, Bun."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Tin!
Alsya menoleh ke pintu, dan akhirnya Nadya sampai.
"Masuk dulu ga?" Alsya bertanya di ambang pintu.
"Gausah. Cepetan, keburu siang."
Alsya mengangguk sekali lalu kembali masuk ke dalam rumah. Ia mengambil ponselnya, dan memakai sepatu beserta hoodienya.
Alsya mengunci pintu, lalu berangkat bersama Nadya.****
Lelaki yang masih mengenakan pakaian tidur itu, bangun dari kasurnya dan membuka gorden beserta jendela kamarnya.
"Alhamdulillah, cerahhhhh." Gumam lelaki tersebut seraya merentangkan kedua tangannya. Seakan dengan itu, udara bisa memenuhi seluruh tubuhnya.
Lagu Middle milik DJ Snake feat. Bipolar menjelma diseluruh ruangan.
"Pas banget kan lagunya," ia terus bermonolog tanpa menyadari sesuatu, "eh? Bukannya itu ringtone hp gue, ya?"
Bodoh.
Ternyata, memang iya. Salah satu temannya menelfon.
"Oy? .... Iya, gue baru bangun. ..... Lari? .... Yaudah, ketemuan disana apa gimana? .... Oke." Tanpa basa-basi ia memutuskan sambungannya.
Ia langsung berjalan menuju kamar mandi. Karena ia akan lari, tentu saja.
Dan, baik lelaki tersebut maupun perempuan nun jauh di sana, tidak tahu menahu soal mereka akan bertemu di satu tempat.
****
Hayoooo, kira-kira siapa lelaki tersebut?
Dimas? Atau Firman? Atau...... siapa?Selamat menebak!
See you on next post!

KAMU SEDANG MEMBACA
PS: I LOVE YOU
Fiksi Remaja[ ON GOING ] Usaha seorang Alsya yang mencintai seniornya, Firman, secara diam-diam membuahkan hasil. Namun, Bagaimana jadinya ketika pernyataan cinta bukan akhir dari sebuah cerita? Dan, Bagaimana ketika pernyataan cinta membuat seseorang terluka?