16

20 5 2
                                    

Selasa pagi aku ada jadwal kuliah pukul setengah 9. Jadi aku bergegas mandi, membuat pancake pisang nutela, dan berkemas.

Aku dan Zayn makan berdua, di kamar hotel yang dilengkapi meja dan kursi.

"Sayang" kataku memecah keheningan.
"Ya" jawabnya
"Aku akan mencari pekerjaan"
"Hmm, kau mau jadi asisten pengacara, aku kenal seorang pengacara handal" katanya.
"Thats will be perfect" jawabku
"Nanti pukul tiga kita janjian denga orangnya."
Aku hanya mengangguk.

Kelas selesai pukul 2, hari ini membosankan sekali semua pelajaran ya menyebalkan, jadi tanpa ambil pusing aku langsung pulang. Di parkiran depan mobil Zayn sudah terparkir cantik. Aku langsung duduk di pasanger seat, dan Zayn langsung menyalakan radio.

"Kau sudah pulang ke apartement sayang" tanyaku
"Sudah, ada apa" tanyanya balik
'Um, tidak kau tahu mungkin G kawatir"
Ia hanya menggeleng pelan, sambil mendengus kesal.
"Ia malah mengomeli ku" jawabnya
"Hei, its okay" kataku sambil meletakan tangan di pahanya.

Tak sampai 30 menit berkendara kami sampai di rumah mewah pengacara kenlan Zayn yang bernama Mr. Julio Santos.

Begitu Zayn membuka kaca jendela dan melambai securiti menekan tombol membuka gerbang otomatis
Seorang pelayan menyuruh kami menunggu di ruang tamu mewah Mr. Santos.

"Hei Li" katanya
"Hmm" jawabku.
"Astagah kau seksi jika begitu"katanya
"Seksi bagaimana" kataku sambil tertawa.
"Hmm" katanya menirukan suara ku.
Aku hanya tertawa. Tiba tiba pintu kerja Mr Santos terbuka. Aku langsung masuk begitu ia mempersilahkan kami masuk.

"Bien venida hermosa" katanya sambil tersenyum. Mr Santos seorang laki laki keturunan Spanyol, pendek gemuk dan bersuara indah.

"Mucho gusto, Mr Santos"
"Beautiful girl who talk spanish is my fav right Malik?" katanya genit
"Absolutely" jawab Zayn
"Take a seat, please" katanya

Kami pun duduk, Mr Santos mulai melontar kan banyak pertanyaan padaku, mulai dari nama, keluarga, latar belakang, histori pendidikan, pengalaman kerja, sampai motivasi hidup. Katanya ia akan menghubungiku 5 hari setelah interview ini, aku optimis akan diterima, karna kurasa aku menguasai seluruh materi pertanyaan ya, Mr Santos menjanjikan 1500 dolar per minggu, bagiku itu lebih dari cukup.

Kami pun akhirnya berpamitan dan pulang.
"Mau makan sayang?" tanya Zayn di tengah tengah perjalanan kami.
"Ya" jawabku singkat sambil tersenyum.
Ponsel Zayn bergetar menandakan adanya pesan yang masuk.
"Sayang ponsel mu" kataku
"Buka saja"
Aku mengangguk sambil tersenyum menghargai tindakan ya yang men-transparankan hubungan kami.

Kau dimana, tadi Joey mencarimu. Pulang saat makan malam, ku mohon kau sudah lama tidak makan di rumah, aku membuat sphagetti dan es krim vanila, okay.xx

Gi❤

A

ku membacakan pesan yang Gi kirim dengan perasaan bersalah. Zayn hanya mengangguk sambil berkata.
"Tidak bisa aku ada janji dengan Lilly Adams" jawabnya
"Janji apa, denganku?" tanyaku.
"Jawab saja maaf Gi aku tidak bisa, kau ajak temanmu untuk makan bersama" jawabnya.
"Astagah Zee kau jahat sekali" kata ku
"Jahat apa, aku malas pulang"
"

Ok, jadi kau mau ke?" tanyaku
"Hotelmu" jawabnya

Kami berdua akhirnya pulang ke hotelku, menghabiskan sore menyusun puzzle. Setelah mandi kami menonton acara tv ditemani camilan.

Sekarang sudah pukul 12 malam, Zayn sudah tertidur disebelahku, sementara aku masih memakan camilan, sambil menonton Mission Impossible. Tiba-tiba ponselku bergetar, aku segera mengambilnya, mengangkatnya tanpa melihat namanya terlebih dahulu.

Halo, Lilly Adams
Lilly?
Ya ini siapa ya?
Ini Gi
Gi, ada apa
Inikan ponsel Zayn,

"Sayang itu siapa" kata Zayn tiba tiba

Lilly?
..........
Mampus lilly

The One That Got Away- Zayn MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang