The One That Got Away- Zayn Malik

13

Seusai berjalan jalan kami memutuskan untuk pulang ke hotel dimana aku menginap. Zayn memarkirkan mobilnya, kemudian berjalan ke kamar, menggandeng tanganku.

Sebenarnya aku benci dijadikan yang kedua, tapi ya bagaimana lagi memang begini adanya. Kalau aku memaksakan masuk ke kehidupan Zayn lebih jauh lagi. Aku bisa saja menghancurkan hubungan ini.

Kami menghabiskan sore berpelukan sambil menonton serial televisi favoritku. Badanya yang hangat jadi obat sakit hati.

Ting ting ting

Ponselnya berdering lagi, ka tebak itu dari Gi. Ia mengangkatnya, dan tanpa diduga ia menyalakan speakernya dan mengisyaratkan ku untuk diam, aku menurut.

"Ya halo"

"Zayn, kau dimana"

"Dijalan ada apa"

"Ini sudah pukul 5, kau belum makan"

"Aku sudah makan"

"Oh kau mau pulang jam berapa "

"Entahlah, sudah dulu aku sibuk"

"Hati-hati sayang"

"Ya"

Astagah Tuhan, Zayn dingin sekali terhadap Gi.
Ada apa?
Apa karena aku?
Apa salahku?
Apa yang aku lakukan?

Sejujurnya aku merasa bersalah, tapi aku memilih untuk tidak memikirkan hal bodoh seperti itu.

"Sayang, kau mau pulang? Tanyaku hati hati agar ia tidak mengira aku mengusirnya.

Ia hanya memandangku, menaruh tanganya di kepalaku menyandarkan kepalaku pada bahunya.

"Aku mau bersamamu "

Aku hanya mengangguk, aku tidak mau menjawab, aku takut salah kata. Aku kembali menonton televisi sambil menyandarkan kepala pada bahu Zayn.

Tut..... Tuut.... Tuuut

Ponselku bergetar nyaring, salah satu hal yang aku benci saat sedang bersantai seperti ini. Aku mengeram sebal, dibalas dengan tawa renyah Zayn. Aku mengambil ponselku kasar, menekan tombol penerima.

Ternyata telepon dari G, aku mengkode Zayn untuk diam dan menyalakan speaker. Aku lebih suka hubungan transparan seperti ini sungguh.

"Hallo Gi"

"Hallo Li, mau membantuku"

"Apa?"

"Mencari Zayn, lagi"

"Maaf aku sibuk"
Sibuk tiduran dengan pacarmu di kasur hotelku, batinku dalam hati.

"Maaf aku menggangu"

"Its okay"

Ia mematikan ponselnya dan kembali menonton serial televisi kesuakaan ku.

Aku ingin seperti ini selamanya, tapi hal sepertu ini terlalu indah untuk jalang simpanan orang sepertiku.