-author pov-
"Zayn, ayo kita bisa terlambat nanti" teriak Lilly di depan rumah bercat putih itu.
"Astaga, Li maaf aku kesiangan" kata Zayn sambil berlari keluar rumah, sandwich terjepit diantara gigi-gigi nya .Lilly ingin terus seperti ini, berlari bersama Zayn sahabatnya, terlambat bersama, bersekolah bersama, bermain bersama selamanya
Tapi itu semua jadi mustahil setelah ia ingat perkataan Zayn, 2 minggu lalu.
-flashback-
Zayn mengenggam erat tangan mungil gadis itu.
"Jangan menangis oke, saat aku bilang, oke?"
Gadis itu menggeleng pelan,
"Aku tidak bisa janji"
Zayn menarik nafas dalam
"Li, aku,,"
"Ya?"
"Aku pindah ke Amerika setelah lulus"
Lilly langsung jatuh menangis, Zayn ikut memeluknya erat.
"Kau janji kita akan masuk high school bersama"
"Maaf Li, daddy ku bilang kemarin, kita masih teman kan? Selamanya"Lilly menatap lurus ke mata Zayn rasanya langit baru saja jatuh menimpanya, Amerika astaga itu jauh sekali.
"Kita berteman kan?" Tanya Lilly pelan
"Tentu" jawan Zayn
"Kita masih punya 3 minggu oke, kau jadi prom ku nanti" tambah Zayn
"Ya aku akan jadi pasangan prom mu" jawab LillyRasanya baru saja itu semua terjadi, bukan 2 minggu. Air mata Lilly pelan pelan jatuh membasahi pipinya, Zayn akan pindah sehari setelah prom, pagi pagi sekali. Pesawatnya berangkat pukul 6 pagi.
Di sekolah sudah tidak ada yang dapat mereka lakukan ujian kelulusan sudah berlangsung seminggu lalu, sekarang Lilly dan Zayn sedang menghias aula untuk prom 6 hari lagi, Zayn duduk di sebelah Lilly melipat sana-sini kain penghias ruangan.
Lilly tahu pasti ia akan merindukan Zayn lebih dari apa yang dia perkirakan, Lilly selalu menyayanginya, selalu. Untuk saat ini sebagai teman, kakak, sahabat, dan cinta pertamanya.
"Aku bawa ini" katanya mengeluarkan kamera polaroid.
"Untuk? Tanya Lilly
"Berfoto dengan mu, aku ingin menyimpanya, aku tidak ingin lupa wajahmu Li" jawab Zayn
"Kita ambil dua oke, satu untukku satu untuk mu" jawab Lilly pedih."Nick tolong ambil foto ku dan Lilly" kata Zayn
Nick menyuruh mereka berdiri di depan dinding yang sudah dihias Lilly tersenyum lebar, seakan ia dan Zayn tak akan pernah berpisah. Tragis, kadang ekspektasi berbeda dengan realita.Ia menggenggam erat foto itu, memasukkanya ke saku rok nya. Sambil berharap waktu akan berhenti sebentar saja agar waktunya bersama Zayn lebih lama lagi. Tapi semakin ia memohon waktu akan semakin cepat berlalu.
"Zayn mau kah kau menemani ku membeli baju prom?" Tanya Lilly
Zayn mengangguk. Lilly sudah meminta ibunya agar memberinya uang saja, ia ingin membeli bajunya sendiri. Jujur, yang ingin ia lakukan adalah membuat momen sebanyak banyaknya untuk dikenang.Yayy, jadi ini first chap
Semoga kalian suka😘
.
.
.
.
Ig sumangkaryarra
KAMU SEDANG MEMBACA
The One That Got Away- Zayn Malik
FanfictionBagaimana jika yang dulu hilang lalu kembali lagi. Itulah yang Lilly Adams rasakan, ia kehilangan teman masa kecilnya Zayn, tapi 10 tahun kemudian Zayn datang lagi di kehidupan seorang Lilly Adams. Zayn yang datang dengan seorang gadis cantik sebag...