12

21 7 0
                                    

Kami hanya berjalan jalan melewati satu toko ke toko yang lain. Sesekali Zayn menawariku apakah aku mau membeli sesuatu, aku hanya menggeleng. Entahlah pikiranku sedang tidak bisa di kompromi.

Overthinking kills you slowly, with the worst pain.

Yang aku pikirkan adalah, bagaimana caraku untuk menyesuaikan diri dalam hubungan seperti ini.

Aku bukan jalang yang tiba tiba datang lalu merebut Zayn dari Gi. Bukankah aku temanya sejak dulu sekali. Aku datang untuk mengambil Zayn kembali. Tapi sayang ia terikat pada Gi.

Aku tidak mau bilang ia tertambat, tertambat berarti Zayn yang mengikatkan diri pada Gi, padahal faktanya tidak.

Aku sebenarnya bisa saja menyuruh Zayn meninggalkan Gi, membujuknya, merayunya, tapi aku masih punya hati nurani.

Kami masih berjala melewati beberapa toko, aku masih memegang tangan Zayn, kami bergandengan lama.

"Sayang, aku mau beli jaket" kata Zayn
"Hmm, oke sayang"

Aku jadi ingat waktu terakhir kami berbelanja bersama. 10 tahun lalu, baju prom.

Aku jadi rindu es krim vanilla, bersama Zayn.
"Sayang, ada apa" suara surgawinya membangunkanku dari lamunan.
"Hmm, tidak aku hanya ingat tentang es krim yang biasa kita makan"
"Kau mau es krim sayang?" tanya nya lembut.
"Ya, setelah ini ya" jawabku

Kami memasuki toko jaket bersama, memilih-milih beberapa jaket kulit. Zayn hanya membeli satu, dan membayarnya.

Setelah itu seperti janjinya ia mengajakku ke kedai es krim di mall. Kami makan di pojokan menghindari kemungkinan Gi tiba tiba datang, tapi menurutku itu mustahil.

Ting ting ting, ponsel Zayn berbunyi nyaring, ia mengisyaratkan untuk mengangkat telepon, kemudian aku mengangguk

"Halo"

"..."

"Jangan bercanda Gi"

Oh ternyata dari Gi, batinku. Cukup tahu.

"..."

"Aku di luar Gi, aku habis pulang dari kampus "

"..."

"Gi, bukan waktunya seperti ini"

"..."

"Dont be childish "

"..."

Zayn mematikan ponselnya emosi, sambil menampakan wajah masamnya

"Kenapa sayang" tanyaku
"Gi, dia minta aku disana sekarang mengurusi masalah apartement, lama lama ia membuatku hilang kesabaran"
"Sabar sayang"
"Seandainya Li, seandainya kau milikku, mungkin aku tak akan pernah seperti ini"
"Sudahlah sayang. Ngomong ngomong kau kuliah jurusan apa"
"Sastra"
"Pantas saja rayuanmu seperti Gibran"
"Aku suka Edgar"
"Aku suka kau sayang"

The only thing that make me want to take pills and kill my self is you.
Because loving you is harder than death it self.
No having you as mine more painfull than put nails all over my body.

L.J.L.Adams


Im not gonna fell the pain, im just gonna pertend that im okay, because sometimes loving can heal

Z.J.Malik


Theres no rose without a thorns, theres no love without pain

L.J.L.Adams


World is bullshit youre the only thing i believe
Z.J.Malik


Bertukar puisi pada lembar tisu kedai es krim ternyata romantis juga. Terlebih jika kekasihmu pandai merangkai kata.

The One That Got Away- Zayn MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang