LLX~ 13

41.3K 2.5K 50
                                    

Tidak semua yang kau lihat , seperti yang kau pikirkan.
-Keyla-

**

Calvin menarik tangan Keyla menuju atap sekolah.

Dia memegang bahu Keyla , menatapnya ragu.

Tapi tak ada yang keluar dari bibir tipisnya.

Dia menurunkan tangannya lalu menghela nafasnya frustasi.

"Ada apa Calv?" Tanya Keyla.

"Tak apa. Kembali kekelasmu Key sudah bell." Sahut Calvin tanpa menatap kearah Keyla.

"Jangan salah paham" dia mengelus rambut Calvin lembut lalu berjalan menuju Kelasnya.

"Bagaimana aku tidak salah paham jika seperti ini terus Key." Gumamnya pelan sambil melihat punggung Keyla yang perlahan menghilang.

**

"Yoo.. Keyla" Sapa Keenan yang sudah duduk ditempat duduk Zella.
Keyla mengeryit.
"Ada apa denganmu Keen? Duduk ditempatmu. Dan dimana Zella." Tanya Keyla saat mendapati sahabatnya itu tak ada. Keenan mengangkat bahunya acuh.

"Entah! Aku juga tak melihat si anak setan itu" jawabnya tak peduli.

Guru Fisika pun masuk dan memulai pelajaran.

"Keen.. jangan bermain!" Ucap Keyla memperingati Keenan yang sedang asyik memainkan Handphone disampingnya.

Zella? Entahlah.. gadis itu pasti bolos lagi..

"Hm" gumamnya tapi tetap memainkan handphone-nya.

"Kak Keen. Berhenti berma--"

"Keyla .. berapa kali ku bilang jangan panggil kakak kalau disekolah." Gerutunya sambil melotot kearah Keyla yang nyengir.

"Makanya berhent--"

"NONA KEYLA ALEXANDRA AQILA, TUAN KEENAN EZEKIEL XARLOTTA, SILAHKAN KELUAR DARI KELAS SAYA! SEKARANG JUGA!" Bentak Guru itu marah saat mendapati Kedua murid itu tak memperhatikan pelajarannya.

Sementara teman-temannya itu hanya mengangkat alisnya bingung melihat kearah Keduanya.

Keyla mendelik kesal kearah Keen dan sukses diabaikan karena Keen sudah berjalan santai keluar dengan tangan yang berada saku celananya. Cool!.

Gadis itu menghela nafas pasrah dan berjalan mengikuti Kakaknya itu.

**

"Kak Keen Tunggu" teriak Keyla pelan tapi tetap mendapat delikan tajam dari Keenan.

"Key, sudah kubil-"

"Iya. Iya .. bawel" ia menoyor kepala kakak sulungnya itu.

Keduanya berjalan kearah taman sekolah. Duduk dibawah pohon berdua menikmati hembusan angin dalam keheningan . Jika kau melihat mereka , kau pasti akan berpikir kalau keduanya adalah sepasang kekasih. Apalagi wajah mereka yang tidak mirip untuk disebut Kembar. Perfect!

"Jadi bagaimana Kalian berdua?" Tanya Keenan pada Keyla yang memejamkan matanya merasakan angin segar yang berhembus.

"Baik. Dan seperti yang kakak lihat tadi, sepertinya dia sedikit .. cemburu mungkin" ucapnya sambil terkikik geli mengingat ekspresi Calvin. Keenan yang melihat itu tersenyum .

Dia bahagia selama adik perempuannya itu juga bahagia.
Dia akan sedih , jika melihat Keyla sedih. Ikatan batin antara mereka sangat Kuat.

Keyla menguap kecil.

Keenan mengalihkan pandangannya kedepan . Pria itu mengerutkan keningnya. Perasaannya saja atau memang ada seseorang disana. Samar. Ia tak dapat melihat dengan jelas, apalagi banyak pohon disana.

Entah mengapa perasaannya menjadi tidak enak.

Refleks, dia langsung memeluk adiknya itu dari samping, menyandarkan Keyla didada bidangnya.

Hal yang wajar mengingat dia harus melindungi adiknya itu.

Sayangnya hal itu malah membuat seseorang disana, mengepalkan tangannya . Marah dan geram. Kemudian melengos pergi dengan wajah memerah kesal.

"Nghh .. kenapa kak?" Tanya Keyla bingung saat merasakan pelukan posesif Keenan. Seperti... melindunginya dari sesuatu....mungkin.

"Tidak . Tidurlah kau mengantuk tadi" ucapnya .

"Kakak.. kau tidak lihat Calvin selingkuh kan?" tanyanya dengan wajah polos membuat Keenan terkekeh.

"Kalau Calvin berani selingkuh darimu, kakak tidak memelukmu Key, kakak malah membiarkan mu melihatnya kemudian melihatmu menghajar Calvin" ucapnya lalu tertawa setan dan dihadiahi cubitan maut dari Keyla.

'Sesuatu yang menyenangkan melihat Keyla mengamuk' Batinnya terkekeh.

Dan Keenan kembali mengalihkan pandangannya Kesana, disudut tempat ia melihat seseorang, dan mudah-mudahan saja seseorang bukan makhluk tak kasat mata.#plak. Inigakadagenrehorrornya. Tapi tak ada apa-pun disana membuatnya menghela nafas. Tidak. Ini bukan lega. Ini seperti ... was-was .

Instingnya tak pernah salah jika menyangkut Kay dan Key, dan mudah-mudahan salah untuk kali ini, salah! Semoga.

'Semoga' batinnya.

Ia mengusap kepala Keyla sayang saat merasakan hempusan nafas adiknya itu mulai teratur.

****

Calvin mengerutkan Keningnya saat ia melewati Kelas Keyla. Gadis itu tidak ada. Siswa baru itu juga tidak ada. Padahal masih ada pelajaran .

'Mereka bolos. Dan bersama'

satu lagi fakta yang ia benci ketimbang dengan detak jantungnya yang menggila saat bersama Keyla. Ia lebih benci saat ada perpaduan rasa sakit dan sesak didadanya jika Keyla dekat dengan Pria lain.

****

Keyla menggeliat Kecil dipangkuan Keenan. Mulai mengerjap-erjapkan matanya membiasakan matanya dengan cahaya.

Dilihat Keen yang tersenyum Kecil padanya.

"Bangun dasar Kebo. Sudah sore" ucapnya membuat Keyla mencebik. Gadis itu beranjak membersihkan dirinya.

"Lho? Kok tasnya disini?" Tanyanya bingung saat melihat dua tas sudah bertengger disamping Keenan.

"Tadi diantar si Anak setan" Jawab Keenan.

"Kakak .. namanya Zella! Dagna Azella Bleeze kak." Ucap Keyla gemas saat Keenan menyebut Zella Anak setan.

"Terserah!" Ucapnya acuh lalu memberikan tas pada Keyla.

"Kau yang bawa. Badan kakak pegal nidurin anak Kebo!" Ucap Keenan lalu berjalan Pelan mendahului Keyla.

"Kakakkk.. Key laporin sama mommy. Massa mommy dan daddy dibilang Kebo" ucapnya mengejar langkah Keenan.

"Kakak tidak bilang mommy dan daddy Kebo! Kau yang Kebo!" Sahutnya jengkel.

Keyla mencibir.

"Iya deh ! Yang Kembaran sama Kebo!" Ucap Keyla tak kalah Ketus membuat Keenan mengacak-acak rambutnya gemas.

Dan Lagi.. seseorang yang tak jauh dari sana melihat kejadian itu, bahkan mengabdikannya dalam bentuk foto.
Dan bergumam sesuatu .. entahlah.

Tatapannya... juga .. tak dapat diartikan.

***

Calvin mengepalkan tangannya tatapan matanya terbakar amarah saat melihat Keyla yang masuk kedalam mobil Keenan dengan santai dan senyuman manis yang masih bertengger dibibirnya.

Rahangnya mengeras mengingat fakta yang baru saja menamparnya.

Keyla lebih memilih pulang dengan Keenan yang merupakan siswa baru dibandingkan dirinya yang notabene-nya merupakan Kekasih gadis itu.

Seseorang menepuk pundaknya.
"Bisa bicara sebentar?" Calvin mengangguk ragu. Setidaknya dia tau siapa orang ini.
.
*****

[2]LELOXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang