LLX~ 22

48.6K 3.4K 375
                                    


********
Tapi..

Meskipun aku ingin mati, aku masih waras untuk tidak mengoyak benda itu dinadiku.

Aku masih tau bagaimana sakitnya itu.

**CALVIN POV END**

Pria itu terduduk disamping tempat tidurnya. Bahunya bergetar hebat. Bibirnya bergumam hal yang sama.

"Keyla.. maaf Key"

"Lexa . Maaf . Kembalilah kumohon"

"Keyla hiks maafkan aku"

Siapapun yang melihat keadaanya saat ini pasti terenyuh.

"Keyla , kumohon.. maaf.. jangan pergi. Kembali "

''kenapa kau tidak memberitahuku selama ini? Aku menyakitimu Key'' Gumamnya pelan. Bibirnya bergetar menahan isakan.

Calvin, kau baik baik saja? Rara khawatir 😂😁
****

1 bulan kemudian.

PRANK PRANK PRANG BRAK GEDUBUG(?) GUBRAK(?) Anjratt eh bangsat (?).

Stella dan Renold menatap nanar pintu kamar Calvin. Disebelahnya Lily juga terdiam menatap ngeri kearah kamar kakaknya itu.

"Calvin? Kau baik baik saja sayang?" Tanya Stella Kwathir dengan keadaan putranya itu.

Ini sudah sebulan sejak pertemuannya dengan Keenan dan pria ini menjadi begitu Kacau.

BUGH

Stella menutup matanya saat mendengar bunyi itu lagi. Lagi? Ya ini bukan pertama kalinya. Ia sudah berulang kali.

Renold hampir saja mendobrak pintu kamar putranya itu jika tidak mendengar suara Calvin.

"Aku baik baik saja! Jangan pernah masuk kekamarku!" Teriak Calvin dengan Nada yang Kelewat dingin. Renold berhenti. Ia tau peringai putranya . Ia akan semakin mengganas jika ucapannya dibantah.

"JANGAN MENGGANGGUKU" teriaknya lagi.

Renold itu menatap istri dan anaknya itu sendu.

"Ini sudah sebulan Stella. Apa yang menyebabkan dia seperti ini? Sebulan lagi Dia UN Ly. Ada apa dengan kakakmu itu?" Tanya Renold bingung pada Stella dan Lily.

Keduanya menggeleng.

"Terakir dia bicara padaku , itu mengenai Keyla. Apa ini ada hubungannya dengan Keyla?" Tanya Stella.

"Keyla teman kecilnya itu?" Stella mengangguk sementara lily hanya mengeryit bingung.

"Coba hubungi Keira Stel. Kau pernah dekat dengannya. Aku akan mencari kontaknya. Mudah-mudahan ia belum mengganti kontaknya" ucap Renold lalu berjalan diikuti Lily .

Stella menatap sendu .
"Calv. Kau baik saja Nak.? Jangan membuat mommy kwathir" ucap Stella dengan nada bergetar.

Clek.

Pintu terbuka. Hanya sedikit.

"Aku baik mom. Jangan menangis . Aku hanya butuh waktu sendiri. Aku butuh Lexa mom. Aku hanya butuh Keyla mom" ucapnya lirih lalu menutup pintunya lagi meninggalkan Stella yang Khawatir.

"Stella. Aku dapat kontaknya. Ini coba kau hubungi dia. Ini sudah belasan tahun. Mudah mudahan Keira belum pindah." Ucap Renold sambil menyodorkan ponsel pada Stella. Wanita itu mengangguk lalu berlalu begitu saja.

"Selamat malam. Dengan Keluarga Welter disini" ucap seorang wanita disebrang sana. Stella semakin mengeratkan pegangannya pada ponsel itu.

"Hallo Keira ini Aku Stella. Bisa aku minta bantuanmu?" Ucap Stella dengan nada getir.

[2]LELOXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang