"ADA APA? TAK BISA MENELPONNYA MENUNGGU PAGI? AKU CAPE MAU ISTIRAHAT" ucapku dengan nada tinggi.
"Maaf key bukannya mau ganggu tapi inilo aku mau ngomong" Ucapnya
"Ngomong apa? Gabisa ditunda sampe pagi?"
"Gabisa, Penting banget soalnya"
"Yaudaa apaa, Hoahhh" ucapku diselingi dengan menguap.
"Lo ngantuk berat key? Yauda lain kali aja gue gatega" Jawabnya.
Tanpa basa-basi lagi aku langsung memutuskan sambungannya sepihak, dan menyimpannya diatas nakas lalu tertidur.
*****
"Gaada janji?" Ucap ka Bayu di meja makan."Gatau" jawabku santai dan kembali melahap makanannya.
"Btw, lo temenin gue beli kue. buat cewe" ucap ka Bayu dengan membisikkan kata 'cewe' nya.
"Ogah, gue mau bobo cantik dirumah. Trus lo juga gapernah cerita tentang cewe itu"
"Bentaran sayangkuu, entar gue traktir starbuck deh"
"Good idea, Dinan ajak kalo berdua sama lo Garing banget"
"Okee, semerdeka lo aja de"
Sarapan pun selesai aku kembali ke kamarku dan mengambil Ponsel yang berada diatas nakas dan menelpon Dinan.
"Apaa sayang?" Ucap Dinan disebrang sana.
"Ka Bayu, minta anter mau beli kue buat cewe, kamu ikut yaa sayangg kalau berdua sama dia garing banget" celotehku.
"Jam berapa?"
"Jam gadang kurang gedee"
"Seriuss keylakuu"
"Entarr aku kabarin lagi yaa sayangg"
"Okokk"
Aku memutus telponnya sepihak dan melihat kearah Rak buku dan mengambil salah satu Novel lalu membacanya dengan Rilex Diatas kasur.
*****
Jam menunnjukkan jam 1 siang aku sudah siap untuk mengantar kakakku ke salah satu Mall di bandung untuk membeli kue tart.Aku memakai kaos berwarna putih dengan bacaan 'the beatles' dan celana Jeans dengan jaketku tak lupa. Aku langsung turun kebawah untuk menunggu dinan, pasalnya karna aku sudah memberi tahunya bahwa jam 1 siang ini perginya.
"De, sepatu kaka liat ga yg warna biru? Yang Nike?" Tanya kakakku tanpa menoleh kearahku.
"Digondol kucing kali" jawabku asal.
"Seriusss"
"Pake aja yg itu, yang merah jangan ambil ribet" saranku dengan memainkan ponselku dengan jari-jariku.
"Yauda deh, Dinan udh lo kasih tau?" Tanyanya lagi.
Aku hanya mengangguk, dan kulihat kakaku yang sedang memakai sepatunya.
Tinnn...Tinnn
Dari arah luar kudengar klakson mobil, aku langsung melihat keluar dan Mobil siapa itu? Tampak dari dalam kaca mobilnya terbuka kulihat lelaki yang sebaya dengan ku lalu tersenyum, Dinan iyaa ini benar Dinan
Kuhampiri dia dengan memasang muka heran "mobil mami sayang, kan kita perginya bertiga kalau naik motor, kamu mau disanggka cabe-cabean? " ucapnya lalu mencium keningku.
"Cuss dek" ucap kakakku. Hah dari kapan diaa sudah berada di dalam mobil itu, berarti ka bayu melihat adegan Dinan mencium keningkuu ahhhh.
Aku langsung masuk mobilnya dengan mengambil kursi penumpang karna kursi depan sudah ada kakakku.
"Lo yang nyupir deh" ucap Dinan pada kakakku. Kukerutkan dahiku dan kusipitkan mataku. "Biar gue bisa bareng keyla dibelakang" lanjutnya.
"Semerdeka lo aja Nan" ucap kakakku dan langsung mengambil alih mengemudi.
Dalam seketika Dinan sudah ada di sebelahku, aku menghiraukannya dengan terus melihat keluar kaca tanpa menoleh Dinan.
"Key"
"Emmm"
Tak ada jawaban lagi dari Dinan, baru saja aku ingin menengok kearahnya.
cupp
Argghh... aku mencium pipinya karena dia yang sengaja mendekatnkan pipinya kearahku jadi jika aku membalik badanku otomatis bibirku langsung mendarat di pipinya.
"Yayy huhhh" ucap Dinan penuh kemenangan.
"Senengg, yhaa senengg" ucapku dengan memasang muka so marah.
"Yaiyalah sayangg, liat handphone kamu coba" ucap Dinan.
"Buat apa?" Tanyaku
"Cepett bentaran sayang"
Kuambil ponselku yang berada di dalam tasku dan memberikannya pada Dinan, entah apaa yang akan diperbuat oleh Dinan.
"Semalem lutfhi nelpon kamu?" Tanya Dinan tiba-tiba.
"Liat aja panggilan masuknya aku lupa"
Tak ada jawaban dari dinan, dia terlalu asik memainkan ponselku itu.
30 menit berlalu, aku sudah mulai bosan di dalam mobil ini karna suasana yang hening, ka Bayu yang sibuk menyetir, Dinan yang sibuk memainkan handphoneku dan aku hanya menyenderkan kepalaku di bahunya Dinan dan diam.
"Udah sampe hehh, keluar pada lo berdua. Jadi nyamuk gue di dalem" Ucap Ka bayu mengagetkan.
****
Satu kue Tart sudah dibeli dan sekarang ka bayu tinggal mememuhin janjinya padaku, kita sudah memesan tiga dan tinggal menunggu datangnya.Tiba-tiba ponselku berbunyi.
Lutfhi calling
"Key?" Ucapnya disebrang sanaa.
"Yaa" jawabku cetus.
"Gue mau lanjutin yang kemarin penting"
"Gue lagi sama Dinan, kalo Dinan denger mau abis lo?" Ucapku terang-terangan.
Aku langsung memutusnya sambungannya sepihak tanpa mendengar jawabannya lagi.
"Siap key?" Tanya Dinan dan kak Bayu bersamaan.
"Lutfhi" jawabku santai.
"Dia bilang apaa" ucap Dinan khawatir.
"Gapenting Nan, dia gabilang apa-apa" jawabku dan langsung meminum minumanku yang sudah datang saat aku sedang mengangkat telpon.
Pov Dinan
Gila tuh cowo udah gue kasih pelajaran ga kapok-kapoknya sekarang pas lagi sama gue si lutfhi berani-beraninya nelpon keyla.
Setelah selesai membeli kue tart dan membeli Starbuck kita betiga langsung pulang tanpa ada rencana kemana-mana lagi.
Didalam mobil keyla hanya Diam tak mengeluarkan sepatah kata pun biasa dia yang paling cerewet, sepertinya dia sedang memikirkan Lutfhi. Apa yang cowo itu bilang, arghhh.
"Dinan" Ucap keylaa begitu lembut, aku langsung menoleh ke arahnya "kenapa, lutfhi slalu nelpon aku, trus slalu ganggu hubungan kita dengan bicara bahwa kamu itu selingkuh atau apalah itu" lanjutnya dan langsung menetaskan air matanya.
"Jangan dengerin kata dia sayang, mungkin dia memang iri sama hubungan kita. Apalagi dia juga menyukaimu kan" Jawabku dan mengusap air matanya lalu memeluknya.
"Woii lu berdua, gue kaya nyamuk disini" ucap ka Bayu menyindir.
"Sirik aja lo" Jawabku dan malah mempererat pelukanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Teen FictionSetidaknya berilah diriku sedikit celah cahaya agar dapat melihat apa yang telah terjadi walaupun hanya secerca cahaya. Cinta itu pergi disaat aku benar-benar merasakannya, selamat!! telah kehilangan cinta yang paling besar, tuan!! Aku benar - benar...