Chapter 14

61 8 0
                                    

Semoga ada yang nunggu cerita ini😊.

***
Saat aku terlelap dalam tidurku tiba-tiba ada yang mengguncang tubuhku, aku menyipitkan mataku dan kulihat mama sedang mencoba membangunkanku.

"Key, bangun. Di bawah ada Dinan" mataku yang tadinya malas untuk membukanya sekarang aku membulatkan mataku dan duduk kaget. Dinan kok kesini mana aku belum mandi.

Mau tidak mau aku harus turun karna kamar mandi yang ada di bawah, akupun mengendap-endap kebawah berharap agar Dinan tidak melihatku, alhasih Nihil dia melihatku yang belum mandi masih dengan piyama tidurku dan rambut yang acak-acakkan. Aku nyengir pada dinan tapi dengan malu aku langsung berlari ke kamar mandi.

****
Pov Dinan

Aku akan datang kerumah keyla hari ini, karna kupikir keyla pasti sudah bangun karna sudah jam 10 aku langsung pergi kerumahnya. Jarak antara rumah Syifa dan Keyla tak begitu jauh, 15 menit kemudian aku sudah ada depan rumahnya.

Aku langsung mengetuk pintu rumahnya keyla, dan yang membukanya mamanya keyla.

"Assalammualaikum tante, keylanya ada?" Ucapku dan langsung salam pada mamanya.

"Ayo masuk dulu, nak Dinan. Keyla nya masih bobok kamu duduk aja dulu nanti tante bangunkan" aku langsung mengangguk. Rupanya keyla belum bangun, aku ingin melihat dia saat bangun tidur.

Aku melihat setiap sudut rumahnya yang sederhana tapi terlihat rapi dan elegan, saat aku melihat tangga ada Keyla yang sedang mengendap-endap seperti maling, aku melihatnya lalu tersenyum. Dia sangat lucu dengan piyama tidurnya dan rambut acak-acakkan. Aku terus melihatnya hingga dia nyengir malu, lalu berlari ke kamar mandi. Aku tertawa sendiri melihatnya.

***
Pov Keyla

Sesudah mandi aku langsung berlari kekamar dan berganti pakaian. Aku memakai celana jeans dan kaos berwana pink muda dan memakai jaket levis. Aku langsung turun kebawah lagi karna kutau pasti Dinan sudah menunggu.

"Dinan" ucapku dan langsung menghampirinya."kamu datang pagi-pagi aku belum mandi gilaa" lanjutku dan duduk di sebelahnya.

"Pagi-pagi dimana ini udah jam 10, muka kamu asli jelek banget waktu bangun tidurr. Tapi lucu" dinan langsung mencubit hidungku gemass." Yu ahh caww" ucap dinan. Aku hanya mengangguk.

"Mama, keyla pergi dulu assalammualaikum" ucapku

"Waalaikumsallam hati-hati" ucap mama dari dapur. Akupun langsung pergi dengan Dinan.

Aku langsung pergi naik motor dengan Dinan, walaupun aku tak tahu Dinan mengajakku kemana tetapi aku begitu menikmati saat-saat bersamanya.

Tak kama kemudian Dinan memarkirkan motornya di salah satu mall Bandung, dan disana udah ada Syifa dan cakra. Aku menghampiri mereka berdua diikuti dengan Dinan dibelakangku.

"Haii kalian disini juga"ucapku pada mereka berdua.

"Emang Dinan gabilang?" Tanyanya. Aku hanya menggeleng. "Udahh yaudaa masuk aja, duo ceweku" ucap Dinan dan aku hanya tertawa.

Aku dan Dinan, Syifa dan Cakra langsung memasuk mall dan menuju lantai 3A, aku terus memegang tangannya sangat erat. 'Dinan membawa ku ke XXI, ternyata mau Nonton' Batinku.

"Kita nonton yaa" ucap Dinan menatapku. Aku hacnya mengangguk pelan. "FastFarious7, 4 tiket Mba" ucap Dinan pada loket.

Lalu kita berempat duduk, sambil menunggu Filmnya tayang aku dan Dinan memesan makan dulu, karna kebetulan aku belum makan tadi dirumah.

Aku melihat tiket, 12.30 jadwal tayangnya. 15 menit lagi tayang aku terus menunggu sembari menyeruput coklat panas yang dinan belikan.

Saat kudengar, suara panggilan studio 2 telah dibuka aku langsung menarik tangan Dinan untuk masuk.

***
Film pun dimulai semua lampu studio di matikan hanya cahaya layar yang menerangi, aku duduk paling atas tetapi tengah karna aku tak mau dipojok.

Aku terus menonton dengan serius walaupun Dinan mencoba mengganggu ku dengan mencubit pipiku, hidungku bahkan mencium pipiku aku tetap saja serius pada layar. Karna kesal Dinan membalikkan kepalaku kearahnya.

"Serius amat" ucap Dinan aku menunduk sembari mencuri pandanganku pada layar. Saat aku mendongahkan kepalaku ke dinan, wajah Dinan mulai mendekat 'Deggg' debaran ini muncul lagi, saat dinan memejamkan matanya, aku tahu apa yang akan dia lakukan segera kututup mulutku dengan tanganku sehingga mulutnya mengenai punggung tanganku, Dinan langsung membuka matanya dan menatapku heran.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Kau tak ingat ini bioskop? Aku tak mau. Karna aku tak suka berciuman dibioskop membuatku jijik" ucapku setengah marah lalu memfokuskan lagi ke film.

Dinan memelukku dan menyenderkan kepalanya ke bahuku. "Maaf" ucapnya dengan memelas.

"Yaa, no froblem" jawabku santai tanpa melihatnya.

***
Film pun berakhir, karna akhirnya sedih aku menangis walaupun terdengar lebay, masa bodo karna ini sad banget lagunya:( Dinan mengacak-acak rambutku dan terus tertawa melihatku menangis, ku hapus air mataku kasar.

"Pengen ice cream" rengekku seperti anak kecil.

"Iya sayang" ucapnya lembut.

"Oke sekarang gue berdua kaya nyamuk buat kalian" ucap cakra. Aku sontak melihat kearah belakang dan tersenyum. "Gue mau berdua sama syifa aja, have fun ya" lanjutnya dan meninggalkan aku dan Dinan.

Aku kembali bergelantung manja di lengannya dinan dan terus merengek ingin 'ice cream' dinan langsung membelinya 2 rasa coklat untukku dan vanila untukknya, segera ku jilati ice cream coklatku yang rasanya begitu lezat dengan terus berjalan dan melihat-lihat jam tangan dan sepatu sport.

"Sepatu ini bagus ga, yang?" Ucap Dinan menghentikkanku menjilati ice cream.

"Bagus yang, tapi kalo kata aku bagus yang ini" kuambil sepatu sport berwana biru tua dan menyodorkannya.

"Tapi kalo yang ini warnanya aku udah ada sayang"

"Yauda yang itu aja" ucapku ketus membiarkan dinan membeli sepatu yang pertama ia pilih. 'Kalau gaakan dipilih gausah nanya' batinku.

"Aku pilih yang ini aja deh" ucapnya lagi dan mengambil sepatu yang kupilihkan tadi.

"Kalau kamu milih yang ini cuman karna aku, yauda yang itu aja"

"Gapapa sayang yang ini aja"-Dinan

"Udah yang itu"-keyla

"Yang ini"-Dinan

"Yang itu"-keyla

"Daripada kita debat cuman masalah sepatu aja, udah aku beli aja yang kamu pilihin. Karna modelnya juga aku sukaa, aku tau semua barang yang kamu pilihkan pasti aku suka" ucapnya dan menatap ku dalam.

"Maaf aku jadi emosi, mungkin karna aku lagi datang bulan" ucapku dan membalas tatapannya. Dinan langsung mengecup puncak kepalaku lalu membayar sepatunya ke kasir.

Aku tau hari ini aku pasti membuat Dinan kesal karna perilakuku yang begitu kekanak-kanakkan aku tau dinan tak marah langsung tapi kuyakin dalam batinnya dia sangat kesal padaku.

Aku terus menunduk menyesal karna perbuatanku yang kekanak-kanakkan, dinan terus menghiburku tetapi aku tetap diam tak berbicara sepatah katapun.

***
Maaf kalo banyak yang typo mungkin mariposa lelah.😂
Vomment yaa biar lebih semangat nerusinnya.

HURT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang