3. Masalah

528 95 33
                                    

Hellooo!!!!💚

••••••••
Masih di pagi yang sama dan mood yang sama. Candy dan kedua temannya sudah duduk di bangku kantin IPA. Omong-omong hari ini guru sedang ada rapat dengan yayasan. Kelas tidak diliburkan hanya memang dibebaskan dari kegiatan belajar-mengajar. Otomatis banyak siswa yang berhamburan ke kantin untuk mengisi perut mereka yang belum sarapan atau memang sekedar malas di kelas dan lebih senang bergosip di kantin.

Kantin SMA Cendrawasih 1 ini memang cukup luas. Letaknya di depan stadion basket. Ada sekitar 20 meja bundar dengan masing-masing 4 kursi yang disediakan. Dan itu khusus untuk kantin IPA. Kalau kantin IPS beda lagi, letaknya di depan lapangan bola dan sedikit lebih kecil dibanding kantin IPA. Mereka memang terpisah namun tidak jarang anak IPS main ke kantin IPA maupun sebaliknya. Karena menu yang disajikan juga tidak terlalu berbeda. Ada stand minuman, makanan, dan jajanan ringan.

"Psssttt.... Can Can," bisik Salsa di telinga Candy.

"Apaansih?! Lo kalau mau ngomong, ngomong aja deh ga usah bisik-bisik, geli!" Candy mendorong kasar wajah Salsa yang tepat di telinga kirinya.

Salsa menunjuk ke sudut kantin. "Lo liat deh, itu si Kenan ngapain sama si Angel?"

Ana yang sibuk dengan ponselnya ikut mengalihkan arah pandangnya ketempat yang ditunjuk Salsa. Candy menyipitkan kedua matanya mencoba memperjelas penglihatannya. Dan menangkap sosok Kenan yang duduk membelakanginya dengan Angel didepannya.

"Gak jelas," ucapnya kesal lalu bangkit dari duduknya.

Namun, na'asnya saat ia mencoba untuk berdiri dan berbalik malah menabrak seseorang di belakangnya. Otomatis capuchino dingin yang ia pegang tumpah ke seragam orang tersebut.

"Sorry-- sorry... gue gak sengaja," ucapnya spontan sambil membersihkan seragam yang terkena tumpahan capuchino.

Namun hasilnya nihil, bukan malah hilang tapi semakin membuat warna cokelat dari capuchino itu menyebar di bajunya yang berusaha ia lap dengan tisu. Orang itu menggeram kesal dengan tingkah Candy.

Dia megangkat tangan Candy dari seragamnya. Candy meringis dibuatnya. Karena genggaman tangannya yang kuat tidak main-main. Dan saat mendongak matanya langsung bertubrukan dengan hazel cokelat muda dengan tatapan tajam yang mengintimidasi.

"Enak aja mulut lo ngomong maafnya!" bentaknya.

Candy tersentak sekaligus memejamkan matanya. Merasa tidak terima dibentak Candy membalas tatapam tajam orang tersebut. Moodnya masih dalam keadaan buruk. Insiden ini menambah hasratnya yang menggebu-gebu ingin mengeluarkan amarah yang sudah ditahan.

"Gue kan udah minta maaf, lagian ini gak sepenuhnya salah gue. Kalau aja lo gak berdiri atau lewat dari belakang gue. Baju lo juga gak bakal kotor, kan?!" teriak Candy sambil menyentakkan tangannya dari genggaman orang itu.

Dia Alvaro. Alvaro Raymond. Cowok 'Trouble Maker' di sekolah. Jagoan sekolah bukan dalam arti positif tapi dalam arti melenceng. Berurusan dengan Varo merupakan hal tersial. Bagi sebahagian murid yang masih benar-benar dikatakan waras. Walaupun dengan otak minim dan etika miring pun dia tetap menjadi idola karena wajahnya yang tampan dan tubuh atletis.

Tidak jarang beberapa siswi di sekolahnya dengan suka rela memberinya surat cinta ataupun hal kecil lainnya yang akan berakhir di tong sampah. Sia-sia, kan? Malah itu masih belum membuat mereka kapok untuk menaklukan hati si Arogan. Kalau katanya sih, 'Cowok badboy itu ngegemesin tau.' Oke kita kembali kekeributan di kantin IPA ini.

"Lo berani sama gue?!" geram Varo sambil menarik kerah baju Candy. Menyebabkan Candy mendongak dikarenakan tingginya yang hanya sebatas dada Varo.

Candy tidak merasa takut walaupun jantungnya terasa mau putus. Ia malah semakin mendongakan kepalanya pertanda menantang. Sedangkan Ana dan Salsa meringis akibat keberanian Candy. Ini Varo loh cowok yang jadi bahan gosipan mereka dan satu sekolah karena hobi tawuran dan cari masalah.

Dan juga Varo ini tempramental tidak peduli mana laki-laki atau perempuan yang berani mengusik akan ia hajar. Karena Varo gosipnya pernah menghajar siswi perempuan sekolah lain. Tidak tahu apa sebabnya tapi itu membuatnya nyaris bermalam di penjara setelah pihak kepolisian langsung datang ke sekolah untuk menangkapnya. Dan untungnya ia tidak sempat ditahan,  banyak yang bilang karena keluarga Varo kaya raya jadi ia bisa dengan mudah keluar dari tempat itu.

"Kenapa gue harus takut sama lo?!" Candy bertanya dengan lantang. Varo semakin geram dibuatnya.

Dan semua yang ada di kantin menjadi ricuh. Melihat tontonan yang benar-benar jarang terjadi. Pasalnya Varo lebih senang berurusan dengan anak IPS dibanding anak IPA. Tidak tau kenapa, mungkin sudah menjadi kegemarannya. Tapi ini di kantin anak IPA dengan cewek modelan Candy pula.

"Woy! Santai dong," ucap seseorang yang langsung menepis tangan Varo dari kerah kemeja Candy.

Kenan yang sedari tadi duduk diam menyaksikan semakin panas saat melihat Varo membentak Candy. Dan semakin tak terkendali pula saat Varo dengan lancang menarik kerah kemeja Candy.

Varo dan Candy mengalihkan tatapannya kearah Kenan yang sudah mengepalkan kuat kedua tangannya. Varo tersenyum miring melihat Kenan. Kenan menggeram, emosinya sudah sampai ubun-ubun. Beda dengan Candy yang sekarang diam mematung karena keterkejutannya.

"Ada cowoknya ternyata, mau jadi pahlawan kesiangan lo, hm?" cemooh Varo dengan mengulas senyuman miring di wajahnya.

"Dan dia adalah ketua tim basket sekolah yang selalu dipuja-puji ini," sambungnya masih dengan nada yang sama sambil bersidekap.

"Bacot lo!"

Bughhh....

Satu pukulan dari Kenan berhasil melayang tepat sasaran di batang hidung Varo. Membuat hidungnya mengeluarkan darah. Varo mengusap darah di ujung hidungnya. Emosinya tersulut karena bogeman Kenan yang tidak main-main. Menurut Varo ini tidak seberapa sakit tapi harga dirinya yang tidak terima.

Bugghhhh....

Satu pukulan telak dari Varo juga mendarat mulus di sudut bibir Kenan. Sudut bibirnya koyak dan rasa perih mulai terasa seiring dengan tetesan darah yang mengalir keluar dari sudut bibirnya. Kenan juga kalap langsung menerjang Varo membuat kantin semakin ricuh. Perkelahian sengitpun terjadi dengan lawan yang sama-sama berusaha menjatuhkan. Keduanya berulang kali bertukar posisi karena sudah terjatuh di lantai. Semuanya sibuk menyaksikan tanpa niat untuk memisahkan.

Beda dengan Candy yang berdiri kaku dengan wajah pucat dan bibir gemetar takut.

"Udah berhenti!" teriak Candy. Suaranya terdengar frustasi. Dia menarik Varo menjauh yang posisinya sekarang berpindah ke atas Kenan.

Candy berdiri di tengah Kenan dan Varo setelah mereka telah bangkit dari posisinya. Lalu mendorong mereka menjauh. Membuat sebagian penonton kecewa karena pertarungan sengit antara TroubleMaker dan ketua tim basket sekolah ini harus berhenti.

"Ayoo!!" Candy menarik tangan Varo tanpa mengatakan apapun kepada Kenan yang tengah menatap wajahnya yang memerah dan air mata mengalir di kedua pipinya.

Kenan diam, rasa perih dan nyeri di tubuhnya sangat terasa. Ia hendak meraih Candy namun Candy menepis tangannya yang hendak menyentuh lengan Candy.

"Ndy-"

"Gue bakal ganti seragam lo, ikut gue!" sela Candy sebelum Kenan mengatakan sesuatu. Menarik tangan Varo kasar meninggalkan kerumunan. Sedangkan Kenan menatap nanar Candy yang menjauh dan kembali meringis akibat lukanya sebelum Angel datang untuk membantunya.




Tbcccc......

Don't forget to vote and comment... ^^

EASIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang