10. Pertemuan

242 26 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi. Candy sudah ingin bangkit dari bangkunya untuk keluar menemani Kenan yang sedang latihan basket. Tadi Kenan yang menyuruhnya untuk menunggunya di lapangan basket. Seperti biasa Candy akan pulang bersama Kenan.

Tapi langkahnya langsung dijegat oleh Ana dan Salsa yang sedang tersenyum mencurigakan ke arahnya "kenapa lo bedua?" Tanyanya heran.

"Ehh Can, mending lo samperin aja si Varo mana tau emang urgent yang mau dia omongin tadi," ucap Ana yang lagi-lagi membuat Candy bingung.

Perasaan teman-temannya ini yang paling heboh untuk menyuruhnya berjauh-jauh dan jangan berurusan lagi dengan si Varo.

"Iya Can, emang lo ga penasaran sama si Varo?" Tanya Salsa yang juga mendukung Ana.

"Enggak," jawab Candy cepat dan hendak pergi. Namun lagi-lagi Ana dan Salsa menahannya.

"Gini ya Can, mending lo samperin Varo aja gue jadi penasaran ga biasanya Varo berurusan sama orang sehalus ini loh," bujuk Salsa lagi.

"Aneh banget loh berdua," celetuk Candy.

"Can tapi gue serius, gue liat dari tatapan Varo dia emang bener mau ngasih tau hal yang penting Can, samperin gih hitung-hitung ucapan terimakasih lo karena gantungan itu," ucap Ana sambil menunjuk gantungan berbentuk hati di resleting tas Candy. Salsa dan Ana menaik turunkan alisnya.

Omong-omong mereka sudah tahu soal gantungan itu karena tentu saja seusai ditarik Varo dengan paksa di hadapan mereka. Besok paginya Candy langsung diintrogasi. Sebelum dengan panik memeriksa tubuh Candy takut-takut si Varo malah macam-macam kepadanya.

Candy hanya mendengus dan menceritakan semuanya. Dia juga bilang kalau dia tidak kenapa-kenapa. Si Varo bukan seperti monster yang diceritakan teman-temannya. Juga soal gantungan kunci itu. Candy hanya berdecak malas kemudian melangkahkan kakinya pergi meninggalkan teman-temannya yang meraung memanggilinya.

*****

Entah setan apa yang tengah merasuki dirinya. Kini Candy malah sudah menunggu di parkiran IPS di samping motor sport hitam milik Varo yang sudah ia kenal. Banyak anak IPS yang berlalu lalang melihat ke arahnya karena kejadian itu tentu saja gosipnya menyebar luas. Dan sekarang Candy sering merasa jadi pusat perhatian murid-murid di sekolahnya. Tapi Candy tidak peduli toh juga dia malas menanggapinya.

Candy masih tidak tahu kenapa dia malah berdiri di sini. Dan membohongi Kenan dengan mengirimkan pesan dia ada kerja kelompok di rumah temannya yang bernama Lala. Jangan lupakan Kenan yang selalu protektif kepadanya.

Candy~~ :
Kenannn...
Gue ga ke lapangan ya
Mau ngerjain tugas kelompok di rumah Lala

Kenan 🐢 :
Pergi ma sapa?
Naik apa?

Candy~~ :
Sama yg lain, mesen grab rame-rame

Kenan 🐢 :
Oke, hati-hati
Nnti blng jamber pulang biar gue jemput

Candy~~ :
Ga usah, gue nnti bareng mereka kok

Kenan 🐢 :
Yakinn?

Candy~~ :
Iyaa Kenann

Kenan 🐢 :
Awas ilang
Klu ada apa" kabarin
Nnti klu dah sampe rumah jga

Candy~~ :
Ya

Candy menggerakan kakinya dengan gusar. Sedari tadi Varo belum menunjukan batang hidungnya. Dia sudah berdiri di samping motor sport Varo selama 20 menit. Tapi yang ditunggu belum datang juga.

EASIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang