Candy pov~~
"Masuk yuk!" Kenan merangkulku untuk berjalan.
"Kenapa?"
Aku masih takut untuk masuk ke rumah. Jelas aku takut terlambat pulang. Satu dari seribu sifat Kenan yang sangat aku tau. Dia itu tidak peka situasi.
"Gue takut kena marah bego, lo liat ini uda mau maghrib... gue kan belum ada izin sama Mama."
Kalau di dunia ini pembunuhan diperbolehkan. Kenan akan menjadi orang pertama yang aku matikan. Karena manusia satu itu menyebalkan. Akan berpahala kalau memusnakannya, kan?
"Itu derita lo, siapa suruh pulang kelamaan," ucap Kenan. Nadanya terdengar mengejek. Sialan!
Aku menginjak kaki Kanannya kuat-kuat. Membuat dia meringis kesakitan sambil memegangi kakinya. Mampus! Itu akibat mengejek Candy.
"Lo bukannya bantuin malah ngeledekin... ga guna lo jadi sahabat!" ucapku sinis.
"Ssshhh... jempol gue...."
"Mang Enak, makan tuh jempol bengkak!"
Aku tertawa melihat wajah Kenan yang memerah. Sakitkan? Mampus! Kenan melihat ke arahku dengan tampang sengit. Beberapa detik kemudian senyum miringnya terukir. Kalau udah begini pasti di otaknya ada ide kotor.
"Ngapain lo senyam-senyum gitu," ketusku.
Dia menaik-turunkan kedua alisnya dengan tampang menyebalkan. Aku mengangkat sebelah alisku. Kurang sehat apa kurang obat ini orang.
"MAMA CANDY UDA PULANG TADI DI...."
Aku langsung panik mendengar teriakan Kenan. Dan secara spontan langsung membekap mulut embernya. Kenan sialan, gila, bego, tolol.
"awwo mwepaswin."
Dia menggeliat, membuatku agak kesusahan. Tiba-tiba Mama keluar dari rumah. Aku langsung melepaskan bekapanku dan melihat Mama dengan senyuman lebar. Kenan mengatur nafasnya dan terbatuk-batuk. Lebay, aku melirik sinis ke arahnya.
"Kenapa baru pulang?" tanya Mama membuatku menjadi gelisah. Susah menjawab lebih tepatnya berbohong kepada Mama.
"Ii-itu Ma anu...."
Aduhh... kalau uda begini aku nyerah. Maunya ngaku tapi takut kena marah. Uang jajan dipotong, kan sayang.
"Itu Ma Candy habis kerja kelompok, Kenan kecarian dia di mana. Eh taunya dia lagi ngumpul di rumah si Salsa."
Aku melirik ke Arah Kenan. Sifat baiknya keluar ini. Kalau ginikan aku senang. Kenapa gak dari tadi coba.
"Oooo... ya udah, lain kali bilang sama Mama dulu Ndy, kalau enggak bilang sama Kenan biar Mama gak kecarian."
Hah? Kenan? Aku memasang wajah bodohku. Kok Kenan sih, kenapa harus bilang sama dia aku mau kemana. Aku melihat kearah Kenan. Kan wajah ngeselinnya keluar lagi.
Aku mengerucutkan bibirku, "Kok Kenan Ma? Masa kalau Candy mau kemana-mana lapornya ke Kenan."
"Iya Ndy, kan Kenan uda Mama percaya untuk jaga kamu," ucap Mama.
Aku mendengus sebal ditambah raut wajah Kenan yang terlihat puas mengejekku.
"Udah ayo masuk, uda mau maghrib... kamu belum makan juga kan? Yuk!"
Aku terus mengerucutkan bibirku. Kenan mengekor dari belakang sambil siul-siul gak jelas. Kan, itu pasti meledekku lagi.
"Ken, gak baik siul-siul gitu udah mau maghrib, pamali," tegur Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
EASIER
Teen FictionBersahabat dengan Kenan dan semua perasaannya yang mulai berubah ke cowok itu sudah membuat Candy lelah. Ditambah dia dipertemukan dengan Alvaro, cowok bahan gosip satu sekolahan karena tingkahnya yang luar biasa. Candy yang sedang berusaha menyangk...