Chapter 8

298 35 22
                                    

*******
AUTHOR POV
-
-
-

"Aku sudah selesai."

Ucap mark dan beranjak pergi dari kerumunan orang yang mengelilingi meja penuh makanan diatasnya.

Mark berjalan menuju ruang tengah dan memilih untuk bermain bersama coco, anjing peliharaannya.

Saat pertama kali ia membeli coco, coco masih sangat kecil, mark membelinya bersama youngjae.

Coco selalu bisa membuat suasana hatinya membaik kapanpun, dan membuatnya sedikit mengurangi rasa sepi dihatinya. Singkatnya coco mengertinya.

"Hey cutie, how are you?"

mark mengusap-ucap lembut kepala kecil coco

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mark mengusap-ucap lembut kepala kecil coco.

Coco tak bereaksi dan hanya diam saja, mungkin dia mengantuk.

"Baiklah, besok saja kita bermainnya. Night cutie!"

Mark mengelus kepalanya lagi, dan berlalu pergi kekamar.

Mark jatuhkan tubuhnya diatas kasur begitu saja, sesampainya ia dikamar.

Mark menghela nafasnya dan terdiam menatap langit-langit kamar, seraya menggenggam kalung perak berliontin kunci, yang selalu dipakainya kemanapun ia pergi.

"Argghh, lelah sekali! Kenapa hidup ini begitu melelahkan Ma! Tanpamu semuanya terasa begitu berat untukku. Apa kau sehat disana? Don't worry, aku baik-baik saja disini. Kau tahu kan? Tentu saja, karna aku tahu kau selalu memperhatikanku dari sana bukan? Aku makan dengan baik, aku bahkan sekarang menyukai sayur, yang dulu selalu kusisihkan diujung piring makanku. Aku selalu teringat padamu yang memarahiku karna tak memakan sayur dan sup buatanmu. Kau tahu Ma? Jika aku boleh bicara seperti ini, Buatkan aku sup itu lagi, bisakah? Aku rindu Ma, sangat rindu padamu. Rindu tawamu, senyummu, suaramu, aku rindu semuanya tentangmu. Aku bahkan tak bisa berdiri tegak sepenuhnya untuk menjalani hidupku sekarang. Aku bahkan tak seceria dulu, aku hanya menjadi pria pendiam yang dicap sebagai pria dingin yang menjengkelkan.
Ma bisa peluk aku sekali lagi?
Marahi aku? Bentak aku? Pukul aku? Belai rambutku? Bernyanyilah untukku? Dan tersenyum untukku? Sekali saja, biarkan aku merasakan itu kembali,sekali saja. Aku bahkan belum memaafkan lelaki itu Ma. Jadi hadirlah dimimpiku malam ini. You know, i miss you so bad."

Setetes air mata keluar dari celah mata pria tampan itu, mark menangis saat memikirkan dan mengingat wanita yang sangat disayang dan berharga dihidupnya.

"Ma."

Desisnya, seraya menahan air matanya agar tidak keluar lebih banyak lagi.

~Flashback On~

Los Angeles

Kringgggg...
Bel tanda berakhirnya pelajaran
akhirnya berbunyi.

Waktunya untuk kembali kerumah masing-masing, dan kembali diesok hari lagi.

"Hey Mark, Already want to go home? "

I Wish, I Was Forget!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang