Seorang gadis bernama El harus kembali berurusan dengan masa lalunya yang penuh luka. Yang sudah dengan susah payah ia lupakan. Kini kembali lagi dengan mudahnya. Karna ketidak sengajaan asisten pribadi El yang menerima tawaran project dari CEO JYP...
"Eyy, ya! Hyun sik ekspresi kau itu jangan terlalu kaku. Tersenyum tapi jangan Mencapai mata, kau mengerti?" El tersenyum sangat manis, senyum yang tak mencapai matanya. Memperagakannya tepat didepan wajah Hyun Sik. "Seperti ini? Lihat, Bisakan? Ayo coba lagi!"
El berjalan menuju kursinya dibelakang layar monitor, meraih Toaknya, mengarahkannya tepat dihadapan bibirnya. "Yak oke! Kita mulai lagi. Camera ready? Set, Action!!"
Aktor yang bernama Hyun Sik pun beradu akting bersama aktris lawan mainnya. Hyun Sik memerankan seorang pria yang dingin penuh misteri, dengan tatapan menikamnya dia menemukan separuh jiwanya. Yaitu gadis agresif bernama im Hani, yang secara terang-terangan mengukapkan rasa ketertarikannya pada Hyun Sik. Namun Hyun Sik terus saja membuat gadis itu terluka, walaupun dia memiliki perasaan yang sama. Hyun Sik tidak bisa mengekpresikan perasaanya.
Dan inilah klimaksnya, dimana Hani akan berhenti mengganggu Hyun Sik dan pergi.
El lagi-lagi duduk dengan cemas, pertama saat hyun sik tidak bisa tersenyum dengan benar. Dan sekarang hani yang tidak bisa mengeluarkan air mata dengan benar. Pengambilan adegan hyun sik tersenyum saja sudah 8 kali take. Lalu kali ini hani ingin berapa kali take?
Beginilah El, selalu perfectionis. Ia tidak ingin ada sejengkalpun kesalahan dalam film buatannya. Ini film ke 7-nya. Dan ini di korea, entah apa yang membuatnya spesial. Hanya saja ia merasa, bahwa korea harus jadi lokasi pembuatan filmnya kali ini.
Meskipun film buatannya pernah melakukan shooting di banyak Negara, sebut saja Paris. Tempat berbagai film romantis dibuat. Dan El salah satunya, filmnya ditonton lebih dari delapan juta kali penonton disetiap negara.
"Cuttt!!!!" El menghembuskan nafas putus asa. Lagi-lagi hani menangis dengan terpaksa, sangat tidak natural sekali. El berjalan mendekati mereka, saat sebuah suara menahan langkahnya.
"Mau ngomel lagi sutradara El?"
El menoleh, tersenyum melihat pria berkemeja maroon itu seraya mengangkat-ngakat tas plastik ditangannya.
"Kau bawa apa hari ini?" El berjalan mendekati pria itu.
"Kurasa salad atau curry?" Sahut pria itu seraya mengintip isi tas plastiknya.
"Eyy! aku bosan dengan curry, jinyoung-ah." Pria itu tersenyum tipis, menyeret el masuk ke ruangan el untuk sementara.
"Bambam benar. Kurasa badanku akan menguning jika setiap hari harus makan curry buatan kau ini." El duduk dikursi yang dihadapannya terdapat meja kecil yang pas untuk dipakai berdua. El mendorong kursi untuk jinyoung duduk didepannya menggunakan kaki , melewati kolong meja.
"Thanks, aku suka caramu." Lalu jinyoung duduk dihadapannya, mengeluarkan beberapa kotak makan siang dari kantong plastiknya.
"Masih lama shootingnya?" Tanya pria itu, menyodorkan kotak makan siang pada el.
"Em ya, tidak terlalu. Wowwww............" Pekik El saat membuka kotak makan siang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.