GOT7 POV
***
Takka..takk..takkkSuara pisau yang berbenturan dengan telenan (alas yang biasa dipake motong) saling bersahutan, di dapur dorm GOT7.
"Bambam, kemarilah sebentar!" Teriak jinyoung dari arah dapur, dan masih fokus dalam memasaknya.
"Hey, Bambam!" Teriaknya lagi.
Tiba-tiba Mark muncul dengan muka masamnya.(tenang tetep cakep kok).
"Kau berisik sekali."ucapnya.
"Mian*hyung. Ya hyung, kemarilah cicipi curry buatanku ini." Pinta Jinyoung.
(Mian artinya maaf ya gaess)
Mark menghela nafas dengan malasnya, lalu berjalan mendekati jinyoung yang berada didepan kompor, dengan mengenakan celemek bunga-bunga kebanggaannya dan sebuah sendok sayur ditangan kanannya yang terus mengaduk isi didalam panci itu.
Mark mencicipi sedikit curry buatan jinyoung, yang sedang mendidih.
"Arghh.." Mark menelan ludahnya dengan paksa.
Mark menatap tajam kearah jinyoung, dan jinyoung membalas tatapan mark penuh harap.
"Bagaimana hyung?" Tanyanya.
Mark menggeleng pahit.
"Jangan pernah memasak." Singkat Mark."Ay hyung, hentikan. apa kau bercanda? Kau tahu akulah yang paling bagus dalam memasak."
Sergah jinyoung.Mark hanya tersenyum tanpa arti, menanggapi perkataan jinyoung.
"Ada apa, jinyoung hyung?"
Tanya Bambam yang baru saja muncul dengan bantal lehernya."Cicipi masakannya Bam. Aku rasa lidahmu masih baik-baik saja." Tandas Mark lalu berlalu pergi.
(Hyung itu kakak laki-laki ya gaes. Kalo kalian cowok terus punya kakak cowok, nah kalian manggil kakak kalian hyung.)
"Ada apa dengannya hyung?" Tanya Bambam dengan muka polosnya yang cute banget.
"Lupakan saja, cepat makan ini!" Jinyoung memberi satu sendok penuh curry pada bambam.
"Ay hyung, apaan ini? Kau ingin aku mencicipinya atau memaksaku untuk mamakannya?" Canda bambam.
"Bagaimana bam?"
"Tak buruk hyung. Ini enak." Sahutnya sambil manggut-manggut.
"Sudah kuduga. Kalau begitu ayo kita makan, panggil yang lainnya juga." Ucap jinyoung.
Bambam berjalan ke ruang tengah dorm mereka, disitu ada Jackson dan Yugyeom yang sedang asik bermain PS3, dan Youngjae yang selalu setia menjadi wasit mereka.
Disitu juga ada Jaebum yang sedang sibuk dengan notebook nya, entah apa yang sedang dia lakukannya, sampai dia tak bergeming sedikitpun dari tempatnya.
Dan satu orang lagi yang sedang duduk disofa dan memejamkan matanya, earphonepun selalu melekat di kedua telinganya, dia adalah Mark.
"Hyung, ayo kita makan. Jinyoung hyung memasak curry." Seru bambam.
"Curry? Curry!!!!" Teriak jackson (dengan suara dan logat absurdnya) yang langsung berlari menuju ruang makan, disusul yugyeom,youngjae dan jaebum.
"Apa kau yakin rasanya baik-baik saja bam?" Tanya JB tak yakin.
"Emm.." angguk bambam yakin.
Lalu ia beralih melihat pria yang masih duduk disofa itu.
"Mark hyung, mari kita makan." Ajak Jaebum.Mark berdiri dan berjalan melewati mereka tanpa berkata apapun.
Jaebum dan Bambam saling lirik, dan berbicara tanpa suara.
"Apa dia sedang mengalami puber kedua, hyung?" Tanya bambam polos yang membuat jaebum tertawa."Kau ini, apa kau sudah gila?!" Sahut Jaebum.
Di meja makan.
Yugyeom duduk bersebelahan dengan youngjae dan bambam, dihadapan mereka duduk mark, jackson, dan jinyoung. Dan satu kursi di samping yaitu Jaebum.
"Mari makan!" Seru Jackson.
Sebagian dari mereka melahap makanannya dalam diam (masakan jinyoung enak gak sih) kecuali Jackson dan yugyeom yang masih asik bercanda tawa."Hey, gyeom diamlah!" Jinyoung mulai buka suara.
"Mian hyung." Ucap mereka berdua bersamaan.Mark tiba-tiba berdiri dan membawa piringny ketempat pencucian piring. Mark mencuci piring miliknya
"Aku sudah selesai." Singkatnya lalu berlalu pergi ketaman yang berada dia atap dorm.Mark duduk dipinggir atap, dan melihat ke bawah. Dia menghembuskan nafas berat.
"Sebaiknya aku tak melihat kebawah."Mark sebenernya tidak suka dengan keramaian, ia lebih memilih untuk duduk dan berlama-lama disini, tempat yang sunyi dan hening.
Tapi ditempat seperti inilah masa lalu itu kembali lagi difikirannya. Terlalu kelam untuk memikirkannya lagi.
Karna itulah, mark traine diJYP dan sekarang menjadi boygrup yang popular. Dia memilih melakukan ini, karna mungkin dengan segala kesibukan ini dia bisa lupa tentang segalanya.
"Arghhhhh, hentikan ini. Kenapa kau terus muncul difikiranku! Arghhh." Teriak Mark frustasi.
"Kau disini lagi hyung?" Tanya seorang pria tiba-tiba, membuat mark terkejut.
"Apa aku mengagetkanmu?" Tanyanya lagi.
"Kau mendengarnya?" Tanya mark, tak menggubris pertanyaan Jinyoung.
"Sudah terlalu sering aku mendengarnya." Tukas Jinyoung.
"Kau ada masalah hyung?"
"Tidak."
"Aku akan menjadi pendengar yang baik." Tambah Jinyoung.
"Aku tak apa."
"Kau yakin? Kita ini tim, satu orang bahagia, semua bahagia. Satu orang tersakiti, kami semua juga tersakiti." Jelas jinyoung.
Mark tersenyum sinis.
"Begitukah menurutmu?"
Jinyoung mengangguk cepat."Tak usah mencari tahu lebih jauh." Tandas Mark.
"Ah kau ini hyung."ucap jinyoung putus asa.
"Owya hyung, kau ingat gadis yang kemarin?" Ucap jinyoung beralih topik pembicaraan.
"Sutradara El?"
"Yup."
"Kenapa dia?"
"Apa dia baik-baik saja ya? Sepertinya dia kemarin habis menangis." Gumam Jinyoung.
"Kenapa ya El menangis? Menurutmu dia kenapa hyung?" Tanya jinyoung lagi..
Mark menghembuskan nafasnya,
"El tersakiti.." sahut Mark.
Membuat Jinyoung mengerutkan dahinya."Kenapa kau begitu lama untuk menyadarinya.." kesal Mark, membuat jinyoung diam-diam menahan senyumnya.
****
Nah gimana menurut kalian sama jalan ceritanya?
Apa bisa bikin penasaran?
Apa bisa dimengerti?
Gimana mau dilanjut atau enggak?
vote dan comments menentukan nih.
Kalo aghase penasaran sama kelanjutan ceritanya, ayok divote dan dicoments yaa...Author undur diri...
Byeee

KAMU SEDANG MEMBACA
I Wish, I Was Forget!
FanfictionSeorang gadis bernama El harus kembali berurusan dengan masa lalunya yang penuh luka. Yang sudah dengan susah payah ia lupakan. Kini kembali lagi dengan mudahnya. Karna ketidak sengajaan asisten pribadi El yang menerima tawaran project dari CEO JYP...