Seorang gadis bernama El harus kembali berurusan dengan masa lalunya yang penuh luka. Yang sudah dengan susah payah ia lupakan. Kini kembali lagi dengan mudahnya. Karna ketidak sengajaan asisten pribadi El yang menerima tawaran project dari CEO JYP...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- - -
"Bagaimana keadaannya?" Tanya seorang gadis pada pria di seberang sambungan telepon.
"Kami sedang menuju dorm. Dia sudah boleh pulang, aku akan menemuimu nanti."
"Emm..."
"Ada apa?"
"Ah tidak ada.. aku tutup..."
Sambungan telepon terputus secara sepihak. El memutusnya, karna seseorang mengetuk pintu apartemennya.
"Hang On!"
El berjalan mendekati pintu, melirik sekilas layar interphone yang terpasang tidak jauh dari pintu. Lalu mengernyitkan keningnya.
Tidak ada siapapun! Aneh.
Lalu siapa yang mengetuk?
Perlahan tapi pasti, gadis itu menekan ke bawah engsel pintu apartemennya. Mengusir rasa takut yang singgah dipikiran dan hatinya
Tepat setelah pintu apartemennya terbuka lebar. Ada sebuah box kecil disana. Berwarna hitam, berloreng merah.
Dari siapa?
Diambilnya box itu, lalu ia buka box hitam merah itu. Kemudian ia merasakan sekujur tubuhnya bergetar hebat, lalu terdiam terpaku. Membeku, menatap nanar isi box itu.
"Dylan......."
"Aku segera kesana. Sekarang masuk ke dalam saja. Kau aman disana..."
El terduduk lemas di atas sofa ruang santai. Tangannya yang gemetar, menggengam kuat ponselnya. Keringat dinginnya terus menetes di pelipisnya. Dylan bilang, tenang saja semuanya akan baik-baik saja. Tapi hatinya tidak tenang, dia tidak bisa tenang dan amat gelisah.
Siapa yang mengirimnya padaku? Apa tujuannya? Kenapa??
Apa salahku?
Ini pertama kalinya aku mendapatkan kiriman sebuah...
Surat kaleng.
Box itu berisi tikus mati yang kepalanya hampir terpisah dari badannya. Boneka gadis kecil yang tercabik-cabik dengan darah tikus di seluruh bagian tubuhnya.
Dan apa ini?
Sebuah surat ancaman. Yang sengaja ditulis dengan tinta spidol berwarna merah.
'Kau membuat oppa-ku celaka. Aku takkan tinggal diam! Tunggu saja, kau akan berakhir seperti mereka!'
Apa-apaan ini? Maksud dia aku akan berakhir seperti dua benda di dalam box ini. Apa dia mencoba menakutiku?
Dan sepertinya dia berhasil. Sial, aku ketakutan setengah mati. Bagaimana tidak, orang mana yang tidak takut jika mendapatkan surat ancaman seperti ini. Meski dia detektif atau petarung hebat sekalipun, minimal mereka akan merasa cemas dan gelisah.