3 - Nono comeback✔️

207 15 0
                                    

[PART SUDAH DIPERBAHARUI]

Nadine pov'

Hari minggu yang membosankan.

Itu judul untuk hari ini. Bi inah sedang sakit jadi aku bikin sarapan sendiri. Ahh sungguh membosankan. Aku bosan dengan kata sendiri, namun memang kenyataanya begitu.

Dulu biasanya Kak Reno, ketika ia masih ada dia setiap pagi apalagi hari minggu seperti saat ini selalu membuatkanku susu dan roti bakar rasa coklat untuk sarapan. Tapi sekarang miris nya aku sedang mengoles selai keroti dan membuat susu sendiri. Dirumah sebesar ini hanya ada aku.

Drrrrrtttt drrrrrrtttt...

Getaran yang menandakan ada pesan masuk. Refleks aku merogoh handphone yang berada disaku piyama yang masih kukenakan saat ini.

'083823xxxxxx: Hai Nadine. Apa kabar?'

Aku mengernyitkan dahi saat membacanya. Siapa pula ini nomor tak dikenal.

Aku: Baik. Ini siapa?

083823xxxxxx: Nano.

Aku sedikit berfikir dan mengingat nama itu. Nano? Nano! Ohhh Tuhan Nano!. Dia kembali.

Aku: Yakampunnn!!!! Nonooooooo!!!!!!!!!!!!Kemana aja sih kamu?! Sumpah ya aku kangen banget. Pokoknya kita harus ketemu.

083823xxxxxx: Nano Nad, bukan Nonooo . Yaudah ketemu yuk. Di cafe biasa ya.

Aku: Oke. Aku siap siap sekarang.

Aku tersenyum sumringah saat tau ini pesan dari Nonoo eh Nano maksudnya. Dia sahabat ku dari kecil. Tapi saat masuk SMA dia gak ada kabar sama sekali. Dengar-dengar dari teman teman nya dia pindah keluar kota, tapi kenapa dia gak ngasih kabar ke aku. Itu yang harus aku tanyakan dan aku sidang saat ketemu nanti.

**

Saat ini aku sudah berhadapan dengan Nono. Aku akan menuntut apa yang harus aku tuntut dari dia. Menuntut sebuah alasan.

"Kamu kemana aja sih udah hampir 2 tahun kamu ngilang? Pokoknya harus cerita dari awal sampe akhir." Cerocosku. Sungguh kalau sedang bersama Nono kebawelan ku tidak bisa di tahan.

"Oke aku jawab satu satuu. Dan kamu tuh ya gak berubah berubah dari dulu." Dia tampak tersenyum begitu manis memamerkan gigi putih dan rapi nya. Ah manisnya. "Jadi 2 tahun yang lalu keluarga aku tiba tiba ada pekerjaan di Lombok dan terpaksa aku juga pindah, dan maaf banget aku gak bisa ngabarin karna aku sibuk banget disana. Ohiyaa gimana kabar kak Reno? Sumpah udah lama banget gak ketemu dia."

Aku terdiam. Senyuman ku memudar menginggat kak Reno kembali. Rasanya sakit sekali dada ini.

"Nad. Kok diem? Gimana kabar kakak kamu?  Bukanya sekarang harusnya lagi UN?"

"Kakak udah gak ada."

Jlebb.

"Hah? Gak ada.. Maksudnya?" Ujar Nano binggung

"Kakak udh meninggal 3 bulan yang lalu"

"Meninggal? Yaampun Nad aku gak tau sama sekali. Maaf, kok bisa?"

"Iyaa kakak kecelakaan." Tanpa kuduga air mata ku mulai pecah dan dengan lembut Nano mengusapnya. Syukurlah akhirnya masih ada yang bisa membendung air mata ku.

"Yaudah kamu yang sabar ya, sumpah masih belum percaya. Terus kabar mama sama papa kamu gimana?"

"Mama sama papa di Singapore kesini kalau libur aja bisa satu bulan sekali." Aku menceritakan kisah hidupku. Miris sekali, tapi aku harus kuat. Aku harus ingat pesan kakak yang terakhir kalinya.

DelanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang