Author POV
"Selamat datang! Silahkan masuk tuan putri" ucap fero sambil membukakan pintu rumahnya untuk franda
Hari ini franda sudah diperbolehkan pulang oleh dokter dengan syarat istirahat yang cukup
"Lo ke kamar aja ya istirahat" ucap freza
"Gamau..." rengek franda
"Kata dokter lo masih butuh istirahat. Kalo lo sakit lagi gimana? Ih gue gamau, nanti gue kesepian deh" freza mengerucutkan bibirnya
"Bocah banget si lo!"
"Rindu frandaaaa"
"Gue tonjok mau lo?" Franda mengepalkan tangannya
"Eh eh udah duduk dulu. Gue buatin coklat hangat mau?" Freza membantu franda duduk di sofa
"Boleh" jawab franda
Freza menuju dapur untuk membuat coklat hangat. Dan di sofa franda tengah asik menonton televisi
"Nih" freza menyodorkan secangkir coklat hangat kepada franda
"Makasih frezaa"
"Kurang"
"Kurang?" Tanya franda bingung
"Makasih freza ganteng, gitu harusnya"
"Dih ngarep!"
Freza duduk di samping franda
"Udah gede masih aja nonton kartun, ck ck" freza menggeleng
"Suka suka gue dong!"
"Kalo gue sukanya lo, gimana?" Tanya freza menggoda franda
"Kalo gue ga suka lo gimana dong?"
"Harus suka dong!"
"Kok lo maksa?"
"Bodo wlee"
"Ihateyou!" Franda membuang muka malas
"Iloveyoutoo" ucap freza
Blush!
Lagi-lagi freza berhasil membuat pipi franda merah malu
"Lo kok gampang blushing si?" Ucap freza terkekeh
"Siapa juga yang blushing. Lo gombal recehan aja masih dipelihara!" Jawab franda kesal
Hening
Mereka sibuk menikmati coklat hangatnya
Tiba - tiba televisi mati
"Kok dimatiin?!" Tanya franda marah
"Siapa yang matiin?" Freza balik bertanya
"Lo kan?"
"Fitnah lebih kejam dari pembunuhan, ish ish lo sama aja udah ngebunuh gue nda, sakitnya tuh disini" freza menunjuk dadanya
"Serius tai! Kalo bukan lo terus siapa?!"
"Kunti kali" jawab freza enteng lalu berdiri
"Jangan main-main sama kunti za! Lo mau kemana?"
"Gue ga mau ganggu lo sama mbak kunti" freza memutar tumitnya menuju ke arah dapur
"Mana ada kunti, ini masih jam 2 siang tau!" Ucap franda pura-pura tidak takut
"Serah" dengan sengaja freza berlari menuju dapur
"WOY KAMPRETTTT!!" Teriak franda yang juga ikut berlari mengejar freza
Mengetahui franda mengejarnya, freza sengaja terus berlari hingga taman belakang. Taman mini yang indah. Taman ini sering dijadikan tempat freza menyendiri. Freza memilih duduk dibawah sebuah pohon

KAMU SEDANG MEMBACA
Freza Dan Franda
Humor"Menunggu itu resikoku mencintaimu" -franda "Bertahan untuk tidak mengungkapkan lebih sakit dari patah hati" -freza