Pagi ini franda merasa kesal sekali karena tidak seperti biasanya entah mengapa freza tidak bisa menjemputnya
Akhirnya franda diantar damar. Itu juga setelah melewati proses pemaksaan yang dilakukan franda
Koridor sekolah pagi ini sudah cukup ramai. Franda berjalan cepat menuju kelasnya. Sesampainya di depan kelas ia berniat akan langsung mempertanyakan alasan freza mengapa ia tidak bisa menjemputnya
Namun saat franda sudah memasuki kelasnya, ia tidak menemukan sosok freza. Franda duduk di bangku yang seharusnya sudah terdapat syena di sebelahnya, bahkan syena pun tidak ada di kelas
"Ini pada kemana si!" Gumam franda
Sambil menunggu bel berbunyi franda membaca novel yang dibawanya dari rumah. Saat franda sudah mulai terbawa alur novelnya, tiba-tiba syena datang mengagetkan
"Woy!" Syena menggebrak meja
Franda terlonjak kaget "apa-apaan si na!"
"Hehe, serius banget si" syena kemudian duduk di bangkunya sebelah franda
"Lo dari mana si?" Tanya franda dibarengi dengan bunyi bel
"Gue ga ada yang nganter, untung ngga telat" jawab syena
"Ga kayak biasanya. Freza mana?"
Bel sudah berbunyi, sosok freza belum juga muncul. Biasanya freza memang berangkat sekolah langsung ngacir ke kantin, tapi sebelum bel dia sudah datang di kelas. Tidak seperti hari ini
Syena hanya menggeleng lalu mengeluarkan bukunya
"Kemana si" franda berdecak kesa
"Kantin kali"
"Biasanya juga belum belum bel udah di kelas. Lagian ya gue juga pagi ini ga berangkat bareng dia" ujar franda
Syena hanya ber-oh ria, tidak terlihat ingin bertanya mengapa
Guru agama yang memang mengajar di kelas franda pagi ini memasuki kelas "asalamuallaikum!"
Mata franda masih gusar menatap pintu kelas berharap freza datang, namun cukup lama freza tak kunjung datang
"Itu siapa yang tidak berangkat?" Tanya pak arif -guru agama- menunjuk bangku di belakang franda yang kosong
"Freza pak" jawab hampir seluruh murid
"Kenapa dia? Bolos?"
Tidak ada yang menjawab karna memang tidak ada yang tahu alasan mengapa freza tidak memasuki kelas hari ini
Hingga putra tiba-tiba bersuara "tanya franda pak"
Dahi pak arif berkerut, pandangannya beralih menatap franda
Franda mencoba mencari alasan "emm anu itu pak sakit iya. Tadi telfon saya katanya ga bisa berangkat gara-gara sakit, saya aja jadi diantar abang pak. Dia sakit iya sakit hehe"
Syena menatap franda bingung, dan franda hanya mengedipkan sebelah matanya kepada syena
"Ya sudah, semoga lekas sembuh. Mari kita lanjutkan pelajaran hari ini"
Pak arif mulai mengajar
"Kok lo bilang freza sakit?" Tanya syena
Franda nyengir lebar memamerkan deretan giginya
Syena terkekeh pelan sambil geleng-geleng
-----
"Lo yakin bakal berhasil?" Tanya seseorang yang sedang menata ruangan

KAMU SEDANG MEMBACA
Freza Dan Franda
Humor"Menunggu itu resikoku mencintaimu" -franda "Bertahan untuk tidak mengungkapkan lebih sakit dari patah hati" -freza