"Honey, i love you so much."
Alya memutar kepalanya untuk menatap Adam lalu tersenyum saat merasakan bibirnya yang bersentuhan dengan rambut Adam. Adam menumpukan dagunya di pundak Alya, kedua tangannya memeluk Alya dari belakang. Sebelah tangan Alya yang bebas ikut menggenggam kedua tangan Adam yang ada di atas perutnya.
"Hari ini baby, ini udah ke-7 kalinya kamu ngomong kaya gitu sama aku, kamu ngga bosen apa?"
"Nggak," Adam menggeleng dengan mantap, "kalo perlu setiap menit aku akan bilang ke kamu kalau aku cinta kamu honey, tiap detik malah!" Adam tersenyum lebar.
"Ngga usah gombal deh kamu." Alya tertawa pelan. "Aku yang bosen dengernya." Kata Alya bercanda.
Kedua mata Adam melotot tidak percaya, dilebih-lebihkan. Menyadari suaminya sedang bercanda Alya hanya tertawa.
"Jadi kamu bosen hon? Biar, aku mau terus bilang cinta sama kamu sampe kamu mabok!" Adam mencium pipi Alya, lalu beralih mencium bibir istrinya.
"Tante, aku mau jeruk."
Adam buru-buru melepas ciumannya saat mendengar suara Audy dari belakang tubuhnya. Karena terlalu sibuk dengan kegiatannya tadi mereka tidak sadar jika Audy ternyata ada di belakang mereka.
Tapi, sejak kapan?
Apa Audy melihat perbuatan mereka tadi? Jika iya, mereka harus bersiap menerima amukan Kak Ayu setelah ini. Adam dan Alya menatap Audy tanpa berkedip. Mengamati keponakannya dengan seksama.
"Sayang kamu udah disana dari kapan?" Adam berdeham pelan, menyembunyikan kepanikannya. Kegiatannya barusan jelas bukan tontonan yang pantas untuk anak kecil, dan mengingat hal itu dia menjadi sedikit panik.
"Baru om, tadi kan lagi nonton TV. Terus aku kesini pengen jeruk. Kenapa om?" Tanya Audy polos.
Adam dan Alya saling bertatapan lalu tertawa pelan, membuat Audy menatap mereka bingung.
"Nggak apa-apa Audy sayang." Alya menangkup kedua pipi Audy lalu mencium dahinya, "mau berapa jeruknya sayang?"
"Satu aja tante," Audy mengangkat jari telunjuknya di depan wajahnya. Alya membuka kulkas dan memberikan sebutir jeruk pada Audy.
"Makasih tante." Kata Audy dengan ekspresi imut sambil menempelkan jeruk tadi ke pipinya.
Merasa gemas melihat keimutan keponakannya Alya meringis gemas, tangan-tangannya mengepal untuk menahannya agar tidak mencubit pipi Audy yang tembem. "Sama-sama sayang. Audy nonton lagi sama om Adam ya, sebentar lagi makan siangnya jadi kok."
"Ok." Adam mengangkat tubuh Audy lalu menggendongnya di pundaknya dengan mudah. Melihat hal itu mata Alya memicing menatap Adam.
"Adam, jangan gitu. Nanti Audy jatoh."
"Tapi aku suka tante, nggak apa-apa kok." Kata Audy membela omnya. Adam hanya mengangkat-angkat kedua alisnya dengan sombong.
Setelah Adam dan Audy pergi dari dapur Alya melanjutkan kegiatan memasaknya. Siang ini dia membuat tempura udang dan sup bening kesukaan Audy, Alya membawa piring dan mangkuk berisi dua makanan kesukaan Audy itu ke meja makan. Alya kembali lagi ke dapur untuk membawa ayam goreng dan tempe goreng yang baru selesai dia masak, tentu saja Alya tidak akan lupa untuk memasak dua hidangan kesukaan Adam. Adam suka sekali ayam dan tempe goreng, dulu mereka pernah makan malam dengan ayam dan tempe goreng seminggu penuh karena Adam kelewat ngidam.
Tunggu. Alya berhenti berjalan saat menyadari dia ingat tentang makanan kesukaan Adam... Dia ingat? Alya bahkan ingat mereka pernah makan ayam dan tempe goreng seminggu penuh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Alya's Marriage Life (TAMAT)
RomanceIni adalah cerita tentang pernikahan Alya dan Adam yang terjadi karena perjodohan. Alya dan Adam hanyalah dua orang asing yang dipersatukan oleh ikatan pernikahan. Apakah cinta akan menghiasi pernikahan mereka? Dan bagaimana kisah pernikahan Alya se...