19) Untuk Yang Kedua Kalinya

32.1K 669 112
                                    

"Ya, suara lo kok bindeng sih? Lo sakit?"

Alya tersenyum lebar lalu menggeleng. "Cuma flu kok, kayanya. Ngga deh gue ngga apa-apa."

"Kayanya? Ngga apa-apa? Ya flu juga sakit lah Yaya." Ellisa mendecak gemas. "Ke dokter yuk? Gue anter."

"Nggak ah, gue udah minum obat kok ntar malem tidur juga besok gue sembuh." Alya kembali batuk. Ellisa mengusap punggung Alya naik turun. Tangan Ellisa berhenti mengusap punggung Alya untuk merasakan punggung Alya yang hangat. Ellisa lalu menaruh punggung tangan kanannya di dahi Alya dan punggung tangan kirinya di dahinya sendiri.

"Badan lo anget loh Ya!"

"Kalo dingin gue nggak ada nyawa lagi dong Sa."

"Ih lo mah becanda mulu, gue serius ini." Ellisa cemberut kesal, Alya benar-benar sakit dan yang dia lakukan sejak tadi hanya bercanda. "Adam pasti nggak tau kan?" Sebelah alis Ellisa terangkat, mulai melancarkan aksi mengancamnya.

"Adam tau kok gue tadi siang keujanan."

"Ya Adam tau lo keujanan, tapi dia pasti ngga tau kalo lo sakit kan? Kalo Adam tahu we sure know what will happen, iya kan Ya?" Ellisa tertawa puas.

Alya menatap sahabatnya malas. Ellisa tahu benar kelemahan Alya, dan jika sudah begini dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Yaudah ok, ayo ke rumah sakit kita berobat." Kata Alya menyerah.

Ellisa bertepuk tangan puas. "Nah gitu dong!"

Alya tertawa geli melihat tingkah Ellisa. "Sa tapi kan kita mau belanja alat masak? Nggak jadi?"

Ellisa menggeleng cepat. "Itu mah gampang. Kita ke rumah sakit dulu aja."

***

"Kalo gini kan insya Allah besok lo sembuh. Diminum ya obatnya, banyak-banyak istirahat."

"Iya Ellisa cerewet." Alya tertawa melihat Ellisa yang melotot gemas ke arahnya.

"Thanks ya Sa. Eh, malem ini mau dinner sama Thomas kan?"

Ellisa menggeleng.

"Kok nggak jadi?"

"Jadi kok jadi." Ellisa meralat dengan cepat. "Tapi gue anter lo pulang dulu Ya. Abis itu ketemuan sama Thomas."

"Yah jangan dong." Alya cemberut. "Gue nggak apa-apa kok pulang sendiri."

Alya tidak mau merusak rencana makan malam Ellisa dan Thomas. Lagipula dia masih bisa pulang sendiri.

"Alya, Ellisa?"

Alya dan Ellisa kompak berbalik ke arah suara yang memanggil mereka berasal. Alya tersenyum lebar melihat orang yang memanggilnya sedangkan Ellisa cemberut tidak suka.

"Hi Fabian!" Sapa Alya semangat. "Kamu kok disini?"

Fabian tersenyum kecil. "Habis jenguk temen kantor yang kena DBD. Kalian lagi apa?"

"Habis berobat." Jawab Ellisa singkat dan sinis. Dulu saat Alya dan Fabian masih pacaran Ellisa memang akrab dengan Fabian. Tapi setelah Fabian meninggalkan Alya, Ellisa sudah kadung kesal pada laki-laki ini. Sampai sekarang.

"Siapa yang sakit?" Tanya Fabian sambil menatap Alya dan Ellisa bergantian.

"Aku flu. Tapi nggak apa-apa kok, udah dapet obat." Alya tersenyum lebar saat mendapat sebuah ide cemerlang di otaknya. "Fabian kamu lagi sibuk ngga? Bisa anterin aku pulang?"

Alya's Marriage Life (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang