3) Cemburu

97.8K 1.4K 22
                                    

Alya

Dan rumah sekarang sepi lagi. 10 menit yang lalu Audy di jemput Kak Nino dan Kak Ayu, dan mereka udah pulang sekarang. Dan Adam sibuk sendiri dengan handphonenya, senyum-senyum karena sesuatu di layar smartphone-nya. Mungkin fotonya sama.. Vivian? Sial. Kenapa harus keinget Vivian coba? Dan emang kenapa kalau Adam liatin foto Vivian? Toh itu haknya Adam kan, dan aku.. ngga-berhak untuk larang Adam. Dan kayaknya aku mulai gak bisa kontrol otak aku sendiri karena selalu tiba-tiba mikirin hal-hal aneh kaya begini.

"Alya, honey sini." Adam mengulurkan tangannya, aku menyambutnya dan ikut duduk di sebelahnya. Dia memperlihatkan layar handphonenya padaku. Disana ada foto aku dan Audy yang sedang tertawa bersama. Jadi, tadi Adam lihat foto ini?

"Lucu banget kan, tadi gue fotoin kalian pas lagi sibuk main. Ini foto favorit gue, kalian berdua cantik banget. Ini nih ada lagi. Liat honey, Audy kaya gemes gitu pengen gigit-gigit ahaahahaa." Aku ikut tertawa melihat tingkah Adam, ternyata apa yang aku pikirin tadi salah.

"Gue kira tadi lo liatin fotonya Vivian nyampe sibuk sendiri kaya gitu." Ceplosku, lalu aku langsung terdiam. Daaamn you mouth!! Kenapa mulut ini bicara tanpa aku perintah coba! Tuh kan Adam sekarang keliatan bete.

"Honey kenapa lo suka banget bawa-bawa Vivian sih? Ngga bisa ya lo cuma pikirin gue aja hon? Gue capek loh harus ngobrolin tentang Vivian terus." Ngga tau Adam, gue selalu penasaran tentang Vivian, tentang hubungan lo sama Vivian, tentang kalian berdua, semua hal tentang kalian! Batinku dalam hati.

"Sorry Adam." Aku berdiri dan langsung berlari menaiki tangga dan masuk ke kamar. Sepertinya tidur jadi keputusan yang baik untuk saat ini. Aku ngga mau bikin suasana hati Adam semakin kacau. Aku menjatuhkan badanku ke kasur dan menutup seluruh tubuhku dengan selimut. Tutup mata kamu Alya, tutup mata kamu!! Dan saat aku berusaha keras untuk tidur aku merasakan seseorang membuka selimut di sebelahku dan ikut berbaring bersamaku. Memeluk perutku dengan erat dari belakang.
Adam tidak berbicara sepatah kata pun. Dan di peluk dia seperti ini membuatku mengantuk. Dan setelah itu aku tertidur dengan mudahnya.

***

Adam

"Honey, hari ini lo ngajar? Bukannya masih libur ya?" Gue melihat Alya yang sudah siap dengan dress selututnya sepagi ini. Alya membalikkan tubuhnya dari kaca rias di depannya lalu menoleh ke arah gue, menggeleng.

"Ngga, cuma hari ini di TK lagi ada festival. Gue mau main kesana, kangen sama semuanya. Masih ada beberapa hari kok liburnya. Gue berangkat dulu ya baby."

"Gue anterin honey, tunggu sebentar ya." Alya membelalak dan cepat-cepat menggeleng. Kenapa istri gue ini? Jangan-jangan Alya masih marah gara-gara kejadian tadi malem.

"Ngga usah lah, kita kan beda arah babe. Lagian dari TK ke kantor lo tuh jauh, nanti lo telat. Gimana ceritanya coba lo contohin yang gak baik ke pegawai-pegawai lo. Gue bisa berangkat naik trans, atau bis. Lo berangkat ngantor aja, lagian.. Hmpfhh." Gue mengunci mulut mungil Alya dengan bibir gue. Dia nih cerewet banget, seneng banget ngoceh. Bener-bener bocah banget deh istri mungil gue ini.

"Gue ngga menerima penolakan honey. Lo nih ya, udah punya suami juga, yang rela mengantarkan lo pergi kerja tapi malah lo tolak mentah-mentah. Izinin gue anterin lo sayang, gue ngga tenang kalau ngebiarin lo berangkat sendiri." Alya menggandeng tangan gue dengan wajahnya yang cemberut lucu. Pasrah menerima perintah gue.

***

Adam

Dih gue ngga sabar banget nunggu jam 14.00 ini, setelah adu argumen dan maksa-maksa Alya dengan gigih akhirnya istri mungil gue itu mau gue jemput ahaahaha. Gue sendiri jadinya gak konsen kerja. Kenapa ya? Gue kangen banget sama istri gue itu, gue kangen Alya.

Alya's Marriage Life (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang