Angin menerpa wajahku, membuat rambutku terbang kebelakang.
Aku yakin rambutku akan berakhir kusut.
Untungnya aku membawa sisir. Kebiasaanku mengikat rambut mulai berkurang semenjak Taehyung menghabiskan stok ikat rambutku.
Meskipun aku membeli yang baru, Taehyung akan menghabisinya lagi. Tidak ada gunanya. Aku hanya menggunakannya disaat-saat tertentu.
Aku menarik napas dalam-dalam. Udara musim semi adalah yang terbaik.
Musim semi adalah kesukaanku karena cuacanya tidak dingin juga tidak panas. Lalu, bagaimana dengan musim gugur? Tidak. Tidak. Musim gugur tidak begitu berwarna.
Aku menatap lingkungan kampusku dari atas rooftop. Pohon-pohon besar dan tanaman berada dimana-mana sejauh mata memandang.
Semakin lama aku memperhatikan, aku mulai menyadari kampus ini sangat cantik.
Aku merasakan handphoneku bergetar.
Aku meraihnya dari kantong celanaku. Senyumanku terukir begitu saja saat melihat notifikasi di lockscreen.
TaeTae: Hyeri-ah, aku didepan kampusmu. Saranghae~
Aku segera berdiri dan berlari ke pintu rooftop. Sialnya, aku harus berlari menuruni tangga karena lift tidak memiliki akses ke rooftop.
Setibanya aku di lantai dasar, aku mengencangkan tas selempangku dan berlari menyusuri taman.
Akhirnya aku tiba di parkiran. Dengan napas terengah-engah, aku berhenti. Kurapihkan rambutku, lalu aku berjalan pelan ke mobil Taehyung yang aku sangat kenali.
Aku membuka pintu samping mobil Taehyung dan duduk didalamnya.
Taehyung menoleh kearahku dan tersenyum, "Ada apa dengan rambutmu?"
Aku terkekeh, lalu memegang rambutku.
"Aku tadi di rooftop" Ujarku. Lalu aku membuka tas dan mengambil sisir.
Saat aku ingin menyisir rambutku, Taehyung menghentikanku.
Ia mengambil sisir tersebut dan berkata, "Naega halkke." (Aku akan melakukannya)
Aku tersenyum dan duduk menyamping, membiarkan Taehyung menyisir rambutku.
Saat ia masih menyisir rambutku, aku berkata, "Pasti banyak yang rontok."
Aku mendengar Taehyung terkekeh, "Eoh. Rambutmu akan habis jika kau terus-terusan ke rooftop."
"Rambutku akan baik-baik saja jika seseorang tidak menghabiskan ikat rambutku." Ujarku.
Aku melanjutkan, "Sebaiknya kau mengembalikan semua ikat rambutku."
Lalu Taehyung menjauhkan sisir tersebut dari rambutku, "Selesai."
Aku berbalik.
Taehyung menyodorkan sisir tersebut lalu berkata, "Aku sudah mengambilnya. Hak miliknya telah jatuh padaku."
Aku menatapnya dengan memicingkan mata, "Kau mengatakan itu karena kau telah menghilangkannya.."
Kutatap sisirku dan aku membuka mulutku, "Yah, sepertinya aku benar-benar akan botak."
Lalu Taehyung tertawa.
Aku tersenyum, "Geundae Taehyung-ah, neon wae yeogisseo?" Tanyaku. (Tapi Taehyung-ah, kau kenapa kesini?)
Taehyung mendecak, "Wae yeogisseo, wae yeogisseo.. Aku heran kenapa kita selalu mengatakannya."
"Hmm.. Maybe 'wae yeogisseo' will be our always." Aku bercanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Day.
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN] Hari itu benar-benar adalah sebuah awal dari plot-twist bagi hidup Hyeri. Sejak hari itu, semuanya tak akan pernah sama lagi. Dan ini hanya karena seorang Idol bernama Kim Taehyung. highest rank: #1 Fanfiction (8 Mei 2016, 12 M...