Heartbreak

63.6K 7.5K 891
                                    

Taehyung's POV

Kubuka pintu mobilku, lalu aku berjalan dengan cepat.

Cukup aneh rasanya memasuki bangunan kampus khusus wanita.

Aku segera masuk ke lift dan menuju ke lantai teratas.

Setelah tiba diatas, aku berjalan dan mencari ruangan yang diinformasikan kepadaku beberapa saat yang lalu.

Aku menarik napas. Kuketuk pintu tersebut, lalu aku membukanya secara perlahan.

Kulangkahkan kakiku, ruangan mewah bernuansa modern menyambutku.

"Kim Taehyung?" Ucap seorang gadis yang mengenakan baju kaos biru muda dan rok pendek berwarna putih, Park Min Ah. Ia jelas terlihat kaget.

Disisi lain, seorang lelaki tua yang berbadan besar menatapku dengan tajam. Ayah Min Ah, pemilik Ewha Womans University. Ia mengenakan setelan jas, tipikal orang kaya.

Ia memandangiku dari atas kebawah. "Jadi kau yang bernama Taehyung."

Aku berdiri tegak, lalu membungkuk. "Ne, Kim Taehyung imnida." (Ya, nama saya Kim Taehyung)

Ayah Min Ah menatapku dari atas kebawah.

Lalu Min Ah berkata, "Appa! Bukannya aku pernah berkata jangan melibatkan dia?"

Lelaki tersebut mengabaikan perkataan anak gadis semata wayangnya. Ia hanya menatapku dengan dingin. Aku mulai merasa tidak nyaman dengan tatapannya yang terkesan menilai diriku.

"Apakah kau tahu apa yang dilakukan anakku untukmu?" Tanyanya.

Lalu ia melanjutkan, "Ia menghabiskan waktu, tenaga, dan bahkan uangnya demi kau. Setelah bertahun-tahun, akhirnya aku tidak bisa menahan semua ini lagi."

Aku terdiam.

"Appa! Itu bukan salahnya. Tolong jangan seperti ini. Ini tidak benar.." Ucap Min Ah, masih berusaha meyakinkan ayahnya.

Namun emosi lelaki itu semakin naik saja, "Diam!"

Min Ah kaget. Ia menatap ayahnya dengan tidak percaya.

Lelaki tersebut menatapku dengan dalam, "Apa kau tahu apa yang dia lakukan akhir-akhir ini? Dia tidak pernah masuk kuliah. Para dosen mengatakan padaku bahwa dia tidak pernah mengumpulkan tugas. Nilainya hancur, sehancur hidupnya. Aku bahkan tidak yakin dia akan lulus!" Ucapnya dengan sinis, aku bisa mengatakannya dari ekspresi maupun nada suaranya.

"Aku selalu bertanya kepadanya, tapi ia hanya mengatakan bahwa ia sibuk. Aku muak dengan gadis ini. Bahkan saat aku mengusirnya dari rumah, ia masih berusaha menjadi fansite atau apalah itu." Lanjut lelaki itu.

Aku menatap Min Ah yang mulai meneteskan air mata.

Aku tahu dia diusir dari rumah sejak dua minggu lalu. Oleh karena itu aku membantunya belakangan ini.

Ayah Min Ah kembali berkata. "Dan ia melakukan semua ini, menyia-nyiakan hidupnya demi seorang Idol bodoh sepertimu."

Bagus sekali. Lelaki itu baru saja mengatakan aku bodoh.

Lalu Min Ah mulai berteriak, "Appa! Geumanhae!!" (Ayah! Berhenti!)

Ayah Min Ah hanya melirik gadis itu, "Gadis ini sama bodohnya denganmu." Ucapnya.

Aku menelan ludah.

"Dia mengorbankan hidupnya, mimpinya, demi kau. Aku tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk anak tidak berguna ini." Ucap Ayah Min Ah.

That Day.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang