Enough

66.2K 7.4K 879
                                    

Kakiku mencapai lantai dan aku pun berjalan keluar dari mobil van hitam itu.

Aku berjalan dengan menunduk sementara seorang lelaki merangkul bahuku seraya kami berdua berjalan beriringan.

Tentu saja, siapa lagi jika bukan Kim Taehyung.

Kudengar suara para fans yang kaget melihat keberadaanku.

Hari ini aku ikut menemani BTS tampil di suatu acara Festival Musik besar di Korea.

Jadi, disinilah aku. Turun dari van bersama BTS, berjalan menunduk ke pintu backstage persis seperti yang diinstruksikan oleh Manager-nim.

Kami berjalan dikelilingi oleh puluhan fans yang dipagari oleh para security.

Dapat kurasakan banyak cahaya flashlight dari kamera-kamera fansite BTS.

Aku cukup yakin beberapa fansite memotret kami berdua, bukan hanya Taehyung.

Karena kami menggunakan topi couple kami dan mereka menggumamkan 'Gwiyeopda' dan sebagainya. (Cute)

Saat kami masuk di pintu, tidak ada fans yang mengelilingi kami lagi. Hanya para BTS member, Manager-nim, staf-staf lain seperti Coordi Noona dan sebagainya.

Kami berhenti tepat di depan ruangan ke dua dari pintu backstage. Terdapat sebuah kertas yang tertempel di pintu tersebut. Kertas tersebut tertuliskan '방탄소년단', yang membuat Manager-nim maju dan membuka pintu ruangan tersebut.

Sementara para member dan staf berjalan masuk, aku terdiam ditempat. Merasa belum familiar dengan tempat seperti ini.

Taehyung, yang masih merangkulku, kini seakan menarikku masuk ke dalam ruang tunggu tersebut.

Ia membawaku ke satu sofa yang tersedia dan kami duduk bersampingan.

Aku memandang kesekeliling.

Ruangan tersebut cukup luas. Berdinding putih, memiliki banyak sofa dan kursi juga beberapa meja rias dengan cermin besar, sebuah layar televisi yang tergantung diatas pojok ruangan, dan tidak lupa pengatur suhu ruangan.

Taehyung melepaskan rangkulannya, "Wae?"

Aku menatapnya, "Ani.. Apakah semua backstage seperti ini? Maksudku, ini cukup mewah, sungguh."

Ia menyandarkan diri di sofa, "Tidak semuanya. Ruangan seperti ini hanya untuk grup tertentu saja"

Kugelengkan kepalaku, "Tch, kau sangat sombong."

Taehyung tersenyum, lalu menatap kelangit-langit ruangan. "Butuh cukup lama bagi kami untuk mendapatkan ruang tunggu seperti ini."

Matanya seakan menerawang, "Saat kami masih rookie, kami hanya mendapatkan ruang tunggu yang sempit." Ia kembali menatapku, "Terlebih lagi, kami harus membaginya dengan rookie yang lain."

Ia terkekeh, "Bayangkanlah dua grup beserta staf-staf nya dalam satu ruangan yang sempit."

Aku melirik ke beberapa staf yang sibuk mengatur ini-itu, berlalu-lalang dalam ruangan tersebut dengan memegang kertas atau box.

Bahkan dengan satu grup beserta staf-stafnya pun, ruangan luas ini terlihat cukup penuh.

Aku mengangkat kedua bahuku, "Syukurlah kalian sudah populer sekarang."

That Day.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang