Epilogue

95.2K 7.7K 1.2K
                                    

Hyeri's POV

Musim hujan, Desember 2017.
Jakarta.

Payung itu terbuka seketika setelah aku menekan salah satu sisinya.

Kuangkat benda tersebut sehingga menutupi kepalaku, dan aku pun berjalan dengan pelan.

Mataku menatap jalanan dengan saksama, berusaha menghindari becek.

Aku menghela napas, sepatu sneakers putihku akan berakhir dengan naas hari ini.

Akhirnya aku sampai di gerbang utama salah satu universitas ternama di Indonesia, atau lebih tepatnya adalah kampusku sekarang.

Berbicara tentang kuliah di Indonesia. Itu sangat sulit karena aku harus belajar lebih banyak kosa kata agar dapat memahami segalanya disini.

Mengenai pergaulanku, aku cukup memiliki banyak teman. Aku memang telah berubah. Aku sudah tidak sependiam dulu. Taehyung adalah orang yang mengubahku menjadi lebih baik.

Aku berteman dengan orang-orang yang tidak mengenal BTS. Karena aku tidak ingin dikenali sebagai pacar Taehyung. Aku selalu mengelak bahwa aku bukan pacar Idol itu, meskipun aku yakin masih ada beberapa orang yang curiga terhadapku.

Masalah utama adalah namaku.

Ditambah lagi, Big Hit tidak pernah sekali pun mengumumkan sesuatu tentang hubunganku dengan Taehyung. Dan aku yakin para ARMY tahu benar aku sudah tidak pernah muncul menemani Taehyung di berbagai acara.

Rumor bahwa kami telah putus memang telah beredar di kalangan ARMY. Namun tidak ada konfirmasi dari Big Hit sendiri. Aku tidak tahu mengapa karena aku sudah tidak pernah mengubungi member BTS maupun atasan-atasannya.

Mereka hanya bertingkah seolah aku tidak pernah ada. Begitupun dengan diriku terhadap mereka.

Bagaimanapun, tujuh bulan telah terlewati. Rumor tersebut mereda dan para ARMY perlahan-lahan melupakanku. Dan aku yakin hal yang sama akan terjadi kepada para member BTS.

Mereka telah menjalani hidup mereka dengan baik. Begitu pula dengan diriku.

Lalu sebuah mobil berwarna merah berhenti didepanku. Aku segera tersenyum dan berlari ke arah mobil tersebut.

Aku menutup payung dan masuk. Kusandarkan badanku di kursi mobil.

"Mian, apa aku lama?" Suara gadis dengan aksen Indonesia yang aneh membuka pembicaraan. (Maaf)

Aku menggeleng dan tersenyum, "Ani, Eun Kyung-ah." (Tidak)

Ya. Benar. Eun Kyung. Gadis sasaeng itu ternyata pindah ke Indonesia dua setengah tahun yang lalu.

Pantas saja aku dan Taehyung tidak pernah melihatnya lagi.

Entahlah. Takdir atau pun bukan, intinya aku dan Eun Kyung satu fakultas. Ia pindah ke Indonesia hanya untuk mengasingkan diri dan juga mencari jati dirinya. Namun, orang tuanya kemudian menyarankan untuk kuliah di Jakarta jika ia memang ingin tinggal lebih lama di sini.

Aku memutuskan untuk berteman dengannya karena sifatnya jauh lebih baik sekarang. Dan setelah kupikir-pikir, memiliki teman yang telah lama kukenal di kota ini membuatku tidak bisa melupakan Seoul.

That Day.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang