H-2
Topi dan masker telah menjadi keperluan hari-hari bagiku.
Aku terbiasa mengenakan kedua benda itu. Jadi, akan aneh rasanya jika aku tidak mengenakannya.
Apalagi jika aku menaiki kendaraan umum.
Meskipun sekarang aku menaiki taksi, aku tetap mengenakannya entah kenapa. Aku duduk dalam diam, sembari memandangi jalanan kota Seoul yang padat di bulan April. Pikiran bahwa aku akan merindukan kota ini terlintas sejenak di benakku.
Aku memilih menaiki taksi karena jika aku menaiki bus ke Big Hit Ent, aku akan berjalan jauh. Jauh sekali. Tidak ada halte bus yang dekat dari bangunan itu.
Saat taksi telah berhenti tepat didepan Big Hit Ent, aku menarik napas dalam-dalam. Aku membayar tarif argo lalu turun dari mobil tersebut.
Aku berjalan dan mendorong pintu kaca bangunan tersebut. Wanita yang berada di lobi tersenyum padaku, mengenali identitasku meski aku belum membuka topi dan masker.
Kakiku melangkah ke lift, menekan tombol lantai dimana Practice Room berada.
Aku melepaskan topi dan maskerku.
Lift berbunyi, menandakan aku telah sampai. Aku pun berjalan keluar.
Aku berbelok dua kali, lalu menemukan ruangan tersebut. Setibanya didepan pintu, aku tidak mendengar suara musik berdentum-dentum. Mungkin mereka sedang istirahat. Lalu kuketuk pintunya dan masuk dengan perlahan.
Para member BTS yang sedang duduk di sudut-sudut ruangan seketika melihatku dan menyambut kedatanganku.
Aku tersenyum kepada mereka. Lalu bergabung dan duduk disamping Taehyung.
Namun, Taehyung mengabaikanku. Ia tidak menyapaku.
Mungkin dia masih marah.
"Hyeri-ah, kenapa kau datang kesini?" Tanya Jin yang baru saja meminum airnya.
Aku tersenyum, "Aku ingin mengatakan sesuatu kepada Taehyung."
Namjoon berkata, "Geurae? Kalau begitu apakah kami menganggu? Haruskah kami keluar dulu?"
Sebelum aku menjawab, Taehyung berdiri.
"Aniya hyung. Aku tidak akan berbicara dengannya." Ujar Taehyung.
Aku membeku. Taehyung berjalan keluar dari ruangan tersebut.
Hatiku perih. Mungkin aku memang pantas diperlakukan seperti ini.
Para member BTS menatap Taehyung yang berjalan keluar.
"Ya Kim Taehyung! Ada apa denganmu?" Hoseok berteriak.
Namun Taehyung mengabaikannya, ia pun menghilang dibalik pintu.
Aku menyandarkan diri pada dinding kaca. Mataku terpaku pada lantai.
"Dia kenapa? Kalian bertengkar?" Tanya Yoongi yang mengernyit bingung.
Jimin mendecak, "Aku baru melihatnya mengacuhkan Hyeri. Ini sangat aneh."
Kuhela napasku lalu menjawab, "Eoh.. Kami bertengkar beberapa hari yang lalu."
Para member mengangguk-angguk.
"Apakah aku harus menyusulnya?" Tanyaku pada mereka.
Namjoon menggeleng, "Jangan. Biarkanlah dia sendiri dulu."
"Arasseo.." Ujarku sembari mengangguk. Mengikuti saran orang terbijak disini.
Lalu aku menangkap tatapan Jungkook kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Day.
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN] Hari itu benar-benar adalah sebuah awal dari plot-twist bagi hidup Hyeri. Sejak hari itu, semuanya tak akan pernah sama lagi. Dan ini hanya karena seorang Idol bernama Kim Taehyung. highest rank: #1 Fanfiction (8 Mei 2016, 12 M...