Fall

70.7K 7.6K 520
                                    

Kami memilih untuk duduk di pojok ruangan yang tertutup, tempat dimana kami tidak dapat dilihat oleh pengunjung lain.

Seorang pelayan datang untuk mengambil pesanan kami. Namun setelah itu, ia masih belum pergi.

Aku menatap pelayan wanita muda tersebut. Bertanya dalam hati apakah dia salah satu fans BTS.

Lalu wanita tersebut mengatakan, "Selamat! Kalian adalah couple ke-100 yang datang ke restoran kami." Ujarnya dengan senyuman.

Jungkook mengernyit saat pelayan tersebut meletakkan dua buah kertas berbentuk hati merah yang terlipat dan juga dua buah pulpen di meja kami.

"Tulislah beberapa kata untuk pasangan anda, lalu lepaskan lem yang terdapat pada masing-masing sisi kartu" Pelayan tersebut kini menunjukkan letak lem pada salah satu kartu berbentuk hati tersebut.

"Setelah itu tukarkan kartu ini, buka keesokan harinya dan bacalah kata-kata dari pasangan anda. Selamat bersenang-senang dan mohon tunggu sepuluh menit untuk pesanan anda." Lanjut pelayan tersebut dan berjalan pergi setelah tersenyum sopan.

Kami berdua membalas senyuman pelayan tersebut dengan kikuk.

Kutatap dua buah kartu berwarna merah itu dengan aneh.

Pertama, kami bukan couple. Kedua, aku tidak tahu harus menulis apa.

Jungkook berdehem, "Unik sekali" ia berkata sembari meraih salah satu kartu tersebut.

Aku terkekeh, "Ah.. apa yang harus kutulis disini"

"Apa saja.. Ini akan menyenangkan, aku yakin." Lalu Jungkook mengambil pulpen dan mulai menulis.

Aku memerhatikan raut wajahnya yang serius. Senyuman terukir di bibirku tanpa kusadari.

"Berhenti menatapku seperti itu dan tulislah sesuatu" Jungkook terkekeh, matanya masih terpaku pada kartu tersebut. Aku penasaran apa yang ia tulis.

Aku meraih pulpen dan berusaha untuk menulis apa yang ada dipikiranku. Sayangnya, aku tidak dapat memikirkan apa pun.

Aku menatap lurus ke depan. Kutatap sekali lagi wajah seorang Jeon Jungkook.

Rambut hitam lebatnya, mata bulatnya yang terfokus ke kertas kecil dihadapannya, bibir merahnya yang sesekali mengukir senyum tipis.

Seketika aku merasa emosional. Mengingat betapa berartinya orang yang berada dihadapanku ini dalam hidupku.

Aku tahu tentang perasaannya kepadaku meskipun ia tidak pernah mengatakannya. Untuk beberapa waktu yang lama, aku pikir kami benar-benar cocok. Kupikir aku benar-benar mencintainya dan kami dapat bersama.

Tapi semua itu berubah semenjak Taehyung tiba. Menghapuskan nama Jungkook dalam hatiku secara pelan-pelan, aku bahkan tidak tahu kapan hatiku berubah.

Yang aku tahu, sekarang Taehyung berhasil mengambil hatiku dan aku tidak tahu apa pun selain dia.

Disisi lain, aku sangat menghargai Jungkook. Tahun-tahun dimana hanya dia yang menjadi satu-satunya teman dan saudara bagiku tidak akan kulupakan. Meskipun kami tidak pernah bertemu, Jungkook benar-benar mengambil peran penting dalam hidupku. Aku tidak bisa kehilangan Jungkook.

Lalu restoran ini memutarkan lagu lain.

Kali ini lagu Winner - I'm Young yang terputar.

Aku menggigit bibirku, mendapati diriku menjadi melankolis secara perlahan. Lalu aku mulai menulis.

Annyeong, Jeon Jeongguk.

Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Intinya, aku sangat berterima kasih padamu.

That Day.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang