***
-----
Berlin POV"Woyy, jawab dong jangan pada diem aja." Decak ku kesal.
"Eh, berlin. Kenapa lama banget nyampenya? " tanya uci memecah keheningan.
"Hehehe, biasa macet."
Aku berlari ke arah mereka diikuti yoga di belakang.
-
-
-"Bro, gimana kabarnya nih? Udah baikan belum?" Ujar yoga dilanjutkan dengan bertos -ria.
"Alhamdulillah udah baikan."ujar davin.
"Sejak kapan lu deket sama yoga " bisik shellyn di telingaku.bisa ku tebak pasti dia kaget karena aku bisa dekat sama yoga.
"Ceritanya panjang. Kudet banget sih loh .makanya jangan kebanyakan baca novel. Temennya sendiri sampe dilupain."
"Njir jawaban lo. Nyindir nih ?"ujar shellyn masang muka horor.
"Emang kenyataan kan?"
Plakk...
Satu pukulan berhasil mendarat di kepalaku."Gila, ini kepala udah difitrahin emak gue tau. Enak banget lu mukulnya."
"Bodo."ujar shellyn sambil menjulurkan lidahnya.
"Awas ya lu neklam. Kalau sampe ketangkep habis lu sama gue."
-
-
-Suasana kamar davin saat ini seperti TK yang penuh dengan anak-anak kecil yang sangat berisik. Kami bercanda ria disini. Sepertinya davin sudah lebih membaik dari sebelumnya. Seperti biasa dia mulai menjahiliku lagi dan mengerjai kita semua. Meskipun masih terlihat sedikit lemas.
Aku berhenti melakukan aktivitas yang ku lakukan. Sepertinya ada sesuatu yang sudah tidak bisa ku tahan lagi untuk tidak keluar di dalam sana.
"Woy, gue pengen ke toilet dulu ya bentar." Teriakku. Buru buru aku lari dengan tergesa -gesa menuju toilet.
****
"Ah legaa..."ujarku.Aku berjalan melewati dapur.tunggu. sepertinya ada yang memanggilku.
"Berlin? "
"Berlin?"
Aku mencari sumber suara itu.
"Di sini berlin."
Aku melihat ke segala arah berharap yang ku lihat nanti bukanlah setan atau jurig .hah...untung saja itu tante marizka.
"Oh iya tante, ada apa?" tanyaku.
"Kamu mau ke kamar davin kan. Nih, tante nitip kue sama minuman buat cemilan di atas."ujar tante marizka.
" iya tan."
-----
Aku berjalan menuju kamar davin.sesampainya di kamar.
"Mereka pada kemana? " gumamku. Aku mencari di setiap tempat yang ada di kamar ini. Dan akhirnya aku menemukan mereka. Mereka sedang berbincang- bincang di balkon kamar davin.
"Woy, gua cariin ternyata kalian ada disini." Aku berlari kecil kearah mereka.
"Lu boker lama banget sih lin" ujar davin.
"Tau nih. Kurang makan sayuran kali. Oh iya, Tadi tante marizka nitip kue tuh trus gue taruh di atas meja."
"Asyiik ada makan." Ujar shellyn dan uci bersamaan.mereka saling berpandangan mengisyaratkan untuk melakukan sesuatu. 1,....2,....3....Dan
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible Love
Teen FictionMungkin aku terlalu bertindak kejauhan padamu.Mungkin aku terlalu obsesi padamu. Mungkin aku terlalu menyukaimu atau mencintaimu. Tapi hal itu tidak mungkin terjadi. Because it is "IMPOSSIBLE LOVE"