Be patient

31 3 0
                                        

"Haaaaaaaa.........." Teriak ku lepas di tempat yang biasa kudatangi di kala ku sedih.Di sebuah bukit yang letaknya tak jauh dari rumahku.

"kenapa...kenapa harus dia. sahabatku sendiri"

"kenapa tuhan ....kenapa ?"

"hiks....hiks" aku menangis sejadi jadinya melepaskan kesedihan yang ku rasakan saat ini.

"lu kenapa lin?" tanya seseorang.

reflek aku menoleh ke asal suara itu. kok lo ada disini sih ? tanyaku kaget.

"tadi gua lagi jalan jalan disekitar sini. trus gua ga sengaja liat lo. karena gua khawatir, gua coba datengin lo deh. lu gapapa ?"

"ohh gitu ...,gua gapapa kok." dustaku sambil menyeka air mata yang tadi keluar .

"gue ga percaya. lu nangis?" tanya Davin lembut.

"beneran gua gapapa."kataku mencoba meyakinkan davin.

" gua tau lu lin. jadi gua tau kalau sekarang lu lagi sedih kan."ucap davin serius.

Aku berlari ke arah Davin dan langsung memeluknya. ia membalas pelukanku.

"gua ga kuat dav. gua sakit kayak gini mulu." ucapku masih dalam dekapan davin.

"sebenernya lo tuh kenapa ?"

"kalau boleh jujur sebenernya gua tuh suka sama yoga .tapi kenapa yoga ngedeketin uci mulu." ucapku mencoba jujur terhadap perasaanku ke yoga.

"kan dia sekelas jadi wajar dong kalau mereka deket."balas davin menenangkan.

"iya gua tau. tapi ada yang aneh sama sikap yoga ke uci. tadi pas gua pulang bareng sama mereka. yoga nawarin dirinya buat jemput uci besok. Gua sakit dav dengernya"

"positive thinking aja lin. mungkin tuhan telah merencanakan sesuatu yang ga lu ketahui sebelumnya.kalau emang yoga takdir lu, pasti tuhan akan membuat skenario untuk mempertemukan kalian"

"ta...tapi-"

"tenang kan ada babang davin disini. yang setia menjaga dan melindungi princess Berlin kapanpun dan dimanapun." jawabnya bangga sambil memukul mukul dadanya.

"PD banget loh. tumben lu bijak"

Davin POV

     Setelah gue nganter si nenek sihir bawel itu sebutan gue buat shellyn, gue diam diam ngikutin gadis yang masih berpakaian seragam sekolah. gue yakin kalau gue kenal gadis itu. gue ikutin sampai dia berhenti di suatu tempat yang gue rasa sangat asing bagi gue.walaupun asing tapi tempat ini sungguh indah dan menakjubkan.

"lu kenapa lin ?" kata gue.

"kok lu ada disini sih? tanya berlin kaget.

"tadi gua lagi jalan jalan disekitar sini. trus gua ga sengaja liat lo. karena gua khawatir, gua coba datengin lo deh." dusta gue.

     gue tau apa yang berlin rasakan saat ini. pasti itu sakit banget. karena gue pernah ngerasain itu. ngerasain cinta bertepuk sebelah tangan.

cinta itu butuh perjuangan, cinta itu butuh pengorban, dan cinta itu butuh kesabaran.

~~♥♥♥~~

Berlin POV

keesokan harinya...

messagge
From : Davin

lu drmh kan ? buru keluar gua di depan rumah lu nih.

Impossible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang